Elisabeth Domitien: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
HirukPikuk (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
HirukPikuk (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
Pada usia 20 tahun, ia terlibat dalam perjuangan pembebasan. Domitien menggerakkan massa dengan pidatonya menggunakan [[Bahasa Sango]], dan membantu menyatukan berbagai kelompok sehingga menciptakan rasa identitas nasional. Ia menjadi ketua kelompok perempuan dalam gerakan kemerdekaan, Gerakan untuk [[MESAN|Gerakan Evolusi Sosial Kulit Hitam Afrika]] atau ''the Movement for the Social Evolution of Black Africa'' (MESAN). Domitien berkolaborasi dengan [[Barthélemy Boganda|Barthélémy Boganda]], pendiri dari MESAN, dan pada tahun 1953 dia terpilih sebagai presiden partai. Domitien juga bekerja bersama presiden pertama Republik Afrika Tengah, [[David Dacko]], dan panglima tertinggi, [[Jean Bédel Bokassa|Jean-Bédel Bokassa]], saat negara ini memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1960. Ia bertugas sebagai penasihat politik bagi para pemimpin dan warga negara, dan berusaha menyeimbangkan kepentingan yang saling bersaing dan meningkatkan standar hidup rakyat.
Pada tahun 1972, [[Jean Bédel Bokassa|Jean-Bédel Bokassa]] mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup dan menjadikan Domitien sebagai wakil presiden partai. Pada tahun 1973, Domitien memimpin kongres nasional pertama petani Afrika Tengah. Ia dinilai cerdas dan rajin, menarik perhatian penduduk dan berperan sebagai kekuatan pemersatu yang dibutuhkan Bokassa. Pada tahun 1974, Bokassa mendeklarasikan dirinya sebagai marshal. Ia membentuk kabinet di mana para menteri berubah secara berkala. Pada tanggal 2 Januari 1975, Bokassa membentuk pemerintahan baru dan memperkenalkan jabatan perdana menteri. Kemudian Domitien ditunjuk untuk menduduki posisi perdana menteri tersebut. Saat itu adalah [[Tahun Perempuan Internasional]] dan Bokassa ingin menarik perhatian positif untuk dirinya sendiri secara internasional dengan menunjuk seorang wanita di posisi terdepan.<ref>{{Cite book|last=TITLEY|first=BRIAN|date=1997|url=https://www.jstor.org/stable/j.ctt7ztwj|title=Dark Age: The Political Odyssey of Emperor Bokassa|publisher=McGill-Queen's University Press|isbn=978-0-7735-1602-1}}</ref> Dia adalah wanita pertama yang menjabat sebagai perdana menteri di negara Afrika.
Domitien bekerja untuk memperkuat tingkat pendapatan dan posisi perempuan. Tapi, ia dikritik oleh beberapa orang di Republik Afrika Tengah karena dukungan yang berikan kepada Bokassa. Menurutnya, rakyat harus mendukung pemimpin mereka. Pada saat yang sama, ia menuntut agar presiden menghormati rakyat dan menjaga kepentingan mereka. Dia tidak takut menyuarakan pendapatnya, bahkan kepada presiden, dan mengeluarkan banyak orang dari penjara setelah mereka ditangkap tanpa pengadilan. Hubungannya dengan Bokassa memburuk ketika Bokassa ingin menyatakan dirinya sebagai kaisar. Ketika Domitien menentang rencana tersebut, ia segera dipecat dan kabinetnya dibubarkan pada 7 April 1976.
|