Dengan mempertimbangkan bahwa [[Aisyah]] adalah istri favorit Nabi, dan menzaliminya akan mendatangkan kemurkaan Allah dan rasulnya, Aisyah pun diperlakukan dengan hormat dan untuk sementara ditempatkan di Basra.{{sfn|Veccia Vaglieri|2012b}} Namun demikian, baik [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] dan perwakilannya, [[Abdullah bin Abbas|Ibnu Abbas]], menegur keras Aisyah atas kematian, kerusakan yang telah dia sebabkan.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=173}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|p=140}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=297}}</ref><ref>{{Cite web|title=(Q33:33) [O wives of the Prophet!] Stay in your houses and do not display your finery with the display of the former [days of] ignorance. Maintain the prayer and pay almsgiving and obey Allah and His Apostle...|url=https://al-quran.info/#33:33|archive-url=https://web.archive.org/web/20040101022957/http://al-quran.info:80/|archive-date=1 January 2004|url-status=live}}</ref> Ali memerintahkan saudara seayahnya Aisyah, yakni [[Muhammad bin Abu Bakar]] yang sebelumnyamenjadi salah satu ikutpemeran sertautama dalam pembunuhan [[Utsman bin 'Affan|Utsman]],{{sfn|Madelung|1997|p=139 n.}}<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume15/page/n214/mode/1up?view=theater|title=The History of Tabari, vol 15|pages=190-191|archive-url=https://i.ibb.co/7Q0KXLV/uthman-s-end.jpg|archive-date=25-7-2022|url-status=live}}</ref> untuk mengawal Aisyah kembali ke [[Makkah]].<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=141}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=297}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021}}. {{Harvtxt|Nasr|Afsaruddin|2021}}</ref> Berbagai sumber menyatakan bahwa Aisyah berduka cita akan kematian orang-orang dekatnya karena peristiwa tersebut.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=176}}. {{Harvtxt|Hazleton|2009|p=121}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|p=141}}</ref>
Perlakuan terhadap Aisyah dipandang oleh sarjana [[Syiah|Syi’ah]], Shah-Kazemi sebagai contoh kemurahan hati Ali.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|pp=94-5}} John Cappucci menulis bahwa setelah kekalahannya, Aisyah pun mengakui kekhalifahan Ali.{{Sfn|Cappucci|2014|p=19}} Pandangannya tentang Ali mungkin tidak berubah, kata Madelung.{{Sfn|Madelung|1997|p=175}} Madelung mengutip sebuah tradisi yang diceritakan oleh Kabsyah binti Ka'ab bin Malik, yang mana Aisyah memuji Utsman dan menyesali bahwa dia menghasut pemberontakan melawannya (tetapi tidak melawan Ali). Bagaimanapun, kekalahannya mengakhiri ambisi politiknya,{{Sfn|Madelung|1997|p=176}} dan dia hanya terlibat dalam beberapa peristiwa politik kecil untuk selanjutnya.{{Sfn|Cappucci|2014|p=19}} Kekalahannya mungkin dikutip untuk mencegah wanita Muslim abad pertengahan terlibat dalam politik.{{Sfn|Spellberg|2006|p=24}}