Flexi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 46:
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa periode selanjutnya bukanlah masa emas bagi operator CDMA2000. Terutama setelah perang tarif murah yang dilancarkan operator GSM mulai tahun 2008, kinerja Flexi mulai tersendat. Belum lagi perkembangan teknologi tersebut yang dirasa kurang berkembang.<ref name=kisah/> Maka, mulai Desember 2009,<ref>[https://mucglobal.com/id/news/709/telkom-jajaki-merger-flexi-dengan-esia Telkom Jajaki Merger Flexi dengan Esia]</ref> isu [[merger dan akuisisi]] dengan Flexi pun mulai berhembus. Yang pertama muncul adalah rumor merger dengan [[Bakrie Telecom]] yang memiliki layanan [[Esia]] dan AHA. Rencananya, pada saat itu Flexi dijadikan dahulu sebagai sebuah [[PT]] terpisah lalu sahamnya dijual ke Bakrie Telecom untuk dimerger. Sahamnya akan dimiliki bersama oleh Telkom dan Bakrie. Khusus yang menjadi pengendalinya, pada saat itu masih belum dipastikan.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/merger-flexi-esia-flexi-di-bawah-esia-1 Merger Flexi-Esia, Flexi di bawah Esia]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/252782/telkom-jajaki-merger-flexi-dan-bakrie-telecom/full&view=ok Telkom Jajaki Merger Flexi dan Bakrie Telecom]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Menurut Telkom, upaya ini disebabkan karena perusahaan tidak boleh punya operator [[GSM]] dan CDMA sekaligus, padahal Telkom pada saat itu memiliki [[Telkomsel]], ditambah keterbatasan spektrum dan keinginan mengurangi risiko. Namun, merger yang awalnya direncanakan selesai pada akhir 2010 ini batal karena adanya protes dari karyawan Telkom.<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/188088-ini-alasan-telkom-minati-bakrie-telecom Alasan Telkom Flexi Meminang Bakrie Telecom]</ref><ref>[https://inet.detik.com/business/d-1373491/merger-telkom-flexi-bakrie-telecom-rampung-akhir-2010 Merger Telkom Flexi-Bakrie Telecom Rampung Akhir 2010]</ref><ref>[https://ekbis.rmol.id/read/2010/12/20/12441/Telkom-Mulai-Buka-Peluang-Batalkan-Merger-Flexi-&-Esia- Telkom Mulai Buka Peluang Batalkan Merger Flexi & Esia]</ref>
 
Setelah rumor akuisisi oleh Esia, di tahun 2011 hal serupa muncul, namun kali ini sebaliknya, dimana Esia (Bakrie Telecom) yang diakuisisi oleh Telkom akibat kerugian operator milik keluarga Bakrie tersebut. Namun, rumor tersebut kemudian menghilang, dan digantikan rumor lain dimana Telkom akan mengakuisisi layanan [[StarOne]] milik PT [[Indosat]] Tbk yang akan diakuisisi oleh Telkom. Konon, hal tersebut terjadi setelah Indosat berpindah tangan ke perusahaan [[Qatar]], [[Ooredoo|Qtel]] yang lebih ingin memfokuskan Indosat ke bisnis GSM, jaringan dan data,<Ref>[https://www.majalahict.com/star-one-dan-esia-akan-dijual-ke-telkom/ Star One dan Esia akan Dijual ke Telkom?]</ref> belum lagi jumlah penggunanya yang terbilang kecil. Adapun pihak Telkom kemudian mengonfirmasi kabar rencana akuisisi tersebut,<ref>[https://www.antaranews.com/berita/266883/telkom-tetap-berminat-akuisisi-layanan-starone Telkom Tetap Berminat Akuisisi Layanan StarOne]</ref> dan disampaikan telah menyiapkan dana hingga Rp 1 triliun.<Ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1679076/telkom-masih-minat-beli-starone Telkom Masih Minat Beli StarOne]</ref> Belakangan, [[Menteri BUMN]] [[Dahlan Iskan]] ikut memberikan restu kepada Telkom untuk mengakuisisi StarOne untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi, karena dianggapnya baik demi mengembangkan dan memajukan perseroan.<ref name="antara">[http://www.antaranews.com/berita/301236/dahlan-persilahkan-telkom-akuisisi-starone Dahlan persilahkan Telkom akuisisi StarOne]</ref> Namun, lagi-lagi kemudian kabar tersebut menghilang begitu saja.
 
Kegagalan rencana akuisisi tersebut membuat Telkom berusaha mencari cara lain demi mengembangkan Flexi dan divisinya. Pada tahun 2012, Telkom mulai melirik rencana tender pemerintah pada frekuensi untuk jaringan [[3G]], tepatnya pada blok 5 MHz dan frekuensi 2,1 Ghz, yang didasari janji pemerintah memberikan blok khusus pasca perpindahan frekuensi yang dilakukan pada 2007 untuk Flexi.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/telkom-siapkan-telkom-fleksi-di-tender-3g Telkom siapkan Telkom Flexi di tender 3G]</ref> Di tahun yang sama, Divisi Telkom Flexi (DTF) diubah namanya menjadi Divisi ''Wireless Broadband'' (DWB) yang berarti ikut melayani jasa [[Wi-Fi]] dengan nama [[wifi.id]]. Selain itu, rencana transformasi Flexi juga dicanangkan, dari sebelumnya fokus ke ''wireless narrow broadband'' menjadi ''broadband''. Dalam periode inilah (2012-2013), jumlah pelanggan Flexi mulai menunjukkan stagnasi dan penurunan, dengan pada 2012 turun sedikit menjadi 17,87 juta<ref>[https://www.indotelko.com/read/1363228332/Pelanggan-Flexi-Tumbuh-25-5 Pelanggan Flexi Tumbuh 25,5%]</ref> dan awal 2013 menjadi 15,5 juta.<Ref>[https://industri.kontan.co.id/news/telkom-menyerahkan-flexi-ke-telkomsel Telkom menyerahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Di kuartal ketiga 2013, jumlah pelanggannya merosot lagi menjadi 11,6 juta, dan BTS yang melayaninya tersisa 4.000 buah.<Ref>[https://money.kompas.com/read/2013/12/18/1001060/Telkom.Kaji.Pindahkan.Flexi.ke.Telkomsel Telkom Kaji Pindahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Dapat diamati kemudian bahwa teknologi CDMA kalah saing dengan GSM dan dari segi frekuensi telah mentok.<ref name="liputan6">[http://tekno.liputan6.com/read/2032581/mundur-dari-industri-cdma-telkom-putuskan-bunuh-flexi Mundur dari Industri CDMA, Telkom Putuskan "Bunuh" Flexi]</ref>