Wajo, Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Masjid Arab: menambahkan referensi
menambahkan konten dan referensi
Baris 15:
 
== Wilayah administratif ==
Kecamatan Wajo merupakan salah satu [[kecamatan]] yang masuk dalam wilayah administratif [[Kota Makassar]].{{Sfn|Nurjanna dan Sahabuddin|2022|p=75}} Wilayah Kecamatan Wajo berbatasan langsung dengan pantai.{{Sfn|NurjannaDinas Komunikasi dan SahabuddinInformatika Kota Makassar|20222019|p=756}} Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, wilayah Kecamatan Wajo seluas 1,99 km<sup>2</sup>. Ibu kota kecamatan untuk Kecamatan Wajo terletak di Kelurahan Melayu Baru.{{Sfn|Nurjanna dan Sahabuddin|2022|p=75}} Persentase luas Kecamatan Wajo terhadap luas Kota Makassar adalah 1,13%.{{Sfn|Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|2019|p=9}}
 
== Demografi ==
Baris 29:
 
Arsitektur Masjid Arab yang asli memiliki konstruksi yang mirip dengan [[Joglo]] dalam [[arsitektur Jawa]]. Hanya saja, bagian atapnya dibuat berbentuk [[limas]]. Namun, atap berbentuk limas ini telah diganti dengan kubah. Bangunan utama pada Masjid Arab berbentuk segi empat yang hampir berbentuk bujur sangkar. Ukuran bangunannya ialah 21 × 23 meter dengan sisi yang paling panjang membujur ke arah kiblat.{{Sfn|Duli, dkk.|2013|p=50}}
 
=== Makam Pangeran Diponegoro ===
[[Makam Pangeran Diponegoro]] merupakan kompleks pemakaman keluarga [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]].271Pangeran Diponegoro adala keturunan anggota keluarga [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] yang memulai [[Perang Diponegoro]]. Perang ini dilakukan untuk melawan Pemerintah Hindia Belanda dan sekutu-sekutunya dari anggota keluarga [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]].{{Sfn|Mardiono|2020|p=145}}145
 
Lokasinya terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo. Lokasinya berjarak 4 km dari pusat Kota Makassar. Di dalam kompleks pemakaman ini terdapat makam dari Pangeran Diponegoro yang meninggal pada tanggal 8 Januari 1855. Selain itu terdapat makam putra pertama Pangeran Diponegoro yang meninggal lebih dahulu dibandingkan dirinya, dan makam istri serta keturunannya. Lahan yang ada di pemakaman ini merupakan peninggalan dari ayah Pangeran Diponegoro. Pemerintah Hindia Belanda membangunkan tempat tinggal bagi istri dan anak-anak Pangeran Diponegoro di sekitar makam.{{Sfn|Mardiono|2020|p=271}}
 
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 42:
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|date=September 2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Potret_Kota_Makassar_2019/N5ezDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kecamatan+Wajo+Makassar&pg=PA6&printsec=frontcover|title=Potret Kota Makassar 2019|location=Makassar|publisher=Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|ref={{sfnref|Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|2019}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Duli, A., dkk.|date=November 2013|url=https://books.google.co.id/books?id=ZKtrCAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, Penerbit Identitas Universitas Hasanuddin, dan Danarosi Media|editor-last=Effendy|editor-first=Muslimin A. R.|ref={{sfnref|Duli, dkk.|2013}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Mardiono|first=Peri|date=Februari 2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/MELACAK_GERAKAN_PERLAWANAN_DAN_LAKU_SPIR/5Eg_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Makam+Pangeran+Diponegoro&pg=PT143&printsec=frontcover|title=Melacak Gerakan Perlawanan dan Laku Spiritualitas Pangeran Diponegoro|location=Bantul|publisher=Araska|isbn=978-623-7537-48-9|editor-last=Malik|editor-first=Abdul|ref={{sfnref|Mardiono|2020}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Nurjanna dan Sahabuddin, R.|date=September 2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keputusan_Berwirausaha_Kalangan_Wanita_d/mZCJEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kecamatan+Wajo+Makassar&pg=PA75&printsec=frontcover|title=Keputusan Berwirausaha Kalangan Wanita di Kota Makassar|location=Makassar|publisher=PT. Nas Media Indonesia|isbn=978-623-351-581-8|editor-last=Karim, A., dan Rahman, F. A.|ref={{sfnref|Nurjanna dan Sahabuddin|2022}}|url-status=live}}
{{Wajo, Makassar}}