Wajo, Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bangunan bersejarah: mengurutkan keberadaan dalam sejarah
menambahkan konten dan referensi
Baris 13:
{{kegunaan lain|Wajo}}{{Inuseuntil|24 Maret 2023}}
'''Wajo''' ([[bahasa Makassar|Makassar]]: ᨓᨍᨚ) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Makassar]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Setelah Benteng Rotterdam dikuasai oleh Belanda, permukiman-permukiman orang asing dan perkampungan-perkampungan orang pribumi mulai terbentuk di sekitarnya. Permukiman orang asing terdiri dari [[bangsa Belanda]], [[bangsa Inggris]], [[bangsa Denmark]] dan bangsa-bangsa dari wilayah [[Asia]] khususnya dari [[Timur Jauh]].{{Sfn|Natsir, Mannan, dan Abubakar|2013|p=9}}
 
Pada awal abad ke-20 Masehi, Pemerintah Hindia Belanda mengadakan penataan kota dengan memperjelas pengelompokan etnis dan suku bangsa di Kota Makasaar. Pemerintah Hindia Belanda menamai suatu perkampungan berdasarkan kepada kelompok masyarakat dan penempatannya. Salah satunya ialah Kampong Wajo. Perkampungan ini dibedakan dengan perkampungan suku bangsa lain seperti Kampong Balandaia, Kampong Malokoe, Kampong Ende, Kampong Arab, Kampong Cina, Kampong Butung, Kampong Ambon, dan Kampong Melayu.{{Sfn|Natsir, Mannan, dan Abubakar|2013|p=10}}
 
== Wilayah administratif ==
Baris 45 ⟶ 50:
* {{Cite book|last=Duli, A., dkk.|date=November 2013|url=https://books.google.co.id/books?id=ZKtrCAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, Penerbit Identitas Universitas Hasanuddin, dan Danarosi Media|editor-last=Effendy|editor-first=Muslimin A. R.|ref={{sfnref|Duli, dkk.|2013}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Mardiono|first=Peri|date=Februari 2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/MELACAK_GERAKAN_PERLAWANAN_DAN_LAKU_SPIR/5Eg_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Makam+Pangeran+Diponegoro&pg=PT143&printsec=frontcover|title=Melacak Gerakan Perlawanan dan Laku Spiritualitas Pangeran Diponegoro|location=Bantul|publisher=Araska|isbn=978-623-7537-48-9|editor-last=Malik|editor-first=Abdul|ref={{sfnref|Mardiono|2020}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Natsir, M., Mannan, S., dan Abubakar, N.|date=Oktober 2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bangunan_Bersejarah_di_Kota_Makassar/DdjgCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pasar+butung&pg=PT13&printsec=frontcover|title=Bangunan Bersejarah di Kota Makassar|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar|editor-last=Ramli|editor-first=Muhammad|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Nurjanna dan Sahabuddin, R.|date=September 2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keputusan_Berwirausaha_Kalangan_Wanita_d/mZCJEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kecamatan+Wajo+Makassar&pg=PA75&printsec=frontcover|title=Keputusan Berwirausaha Kalangan Wanita di Kota Makassar|location=Makassar|publisher=PT. Nas Media Indonesia|isbn=978-623-351-581-8|editor-last=Karim, A., dan Rahman, F. A.|ref={{sfnref|Nurjanna dan Sahabuddin|2022}}|url-status=live}}
{{Wajo, Makassar}}