Misteri Cinta (album): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 26:
== Latar Belakang ==
Di awal kemunculannya, Funky Kopral dianggap membawa nuansa baru di industri musik Indonesia. Menggabungkan unsur rock dan funk mengingatkan kita pada band funk rock asal Amerika Serikat yaitu Red Hot Chili Peppers (RHCP). Tak salah karena anak-anak Funkop memang menjadikan RHCP sebagai musisi favorit. Funky Kopral awalnya terdiri dari Robby Wibowo (drum), Anggara Mulia (vokal), Bondan Prakoso (bass), Kristo Perwira (gitar)
Misteri Cinta, Sebuah album kolaborasi antara musisi, pengusaha dan budayawan Setiawan Djody dengan Funky Kopral ini cukup sukses dengan menyabet penghargaan AMI Awards 2003 untuk kategori "Kolaborasi Rock Terbaik". Ini merupakan album musik pertama karya Setiawan Djody featuring Funky Kopral, yang dijembatani oleh Toto Tewel sebagai Music Director. Tokek, Misteri Cinta dan Revolusi Biru menjadi single pada album ini.
Baris 32:
Album solo pertama Setiawan Djody adalah pada tahun 1992 dengan judul Dialog bekerja sama dengan para musisi beken diantaranya Yockie Suryoprayogo, Toto Tewel, Donny Fattah, Innisisri, Sawung Jabo dan lain lain. Nama nama tersebut rata rata memang tercatat sebelumnya ikut mendukung dalam proyek Kantata Takwa. Lama berselang setelah itu baru pada tahun 2002 kembali melepas album solo namun bukan didampingi oleh sebagian besar teman lamanya, hanya ada Toto Tewel dan Yockie Suryoprayogo disini yang menemani.
Sesuai namanya, album ini berkolaborasi dengan band anak muda beraliran funk dan rap rock bernama Funky Kopral yang saat itu hanya berformasi 3 orang saja karena telah ditinggal gitarisnya yaitu Oncy yang bergabung ke grup band Ungu. Funky Kopral saat itu adalah Angga (vokal
Tema lagu yang dibahas sangat beragam ada tentang cinta, kritik sosial, keprihatinan terhadap kekerasan, respon atas tragedi bom di Legian Bali dan juga revolusi cinta untuk perjuangan kemanusiaan. Masih sangat relevan untuk saat ini, walau telah dirilis sekitar 15 tahun yang lalu. Album ini pun mendapat penghargaan AMI Awards 2003 kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
|