Fentanil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
WanaraLima (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 68:
Efek samping yang umum terjadi termasuk [[mual]], muntah, [[Sembelit|konstipasi]], kantuk, kebingungan, dan cedera terkait susahnya koordinasi gerakan.<ref name=":0" /> Efek samping serius di antaranya adalah usaha napas yang berkurang (depresi respirasi), halusinasi,[[sindrom serotonin]], [[tekanan darah rendah]], atau [[ketergantungan]].<ref name=":0" /> Fentanil bekerja utamanya sebagai [[Agonis|pengaktivan]] [[reseptor opioid-μ]].<ref name=":0" /> Obat ini lebih kuat sekitar 100 kali daripada [[Morfina|morfin]], dan sekitar 50 kali lebih kuat dibanding heroin .<ref>{{Cite web|url=https://www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/fentanyl|title=Fentanyl|last=Abuse|first=National Institute on Drug|date=2016-06-03|language=en|access-date=2018-04-07}}</ref> Beberapa analog fentanil seperti carfentanil bisa jadi 10.000 kali lebih kuat daripada morfin.<ref>{{Cite web|url=http://www.unodc.org/unodc/en/frontpage/2017/March/commission-on-narcotic-drugs-takes-decisive-step-to-help-prevent-deadly-fentanyl-overdoses.html|title=Commission on Narcotic Drugs takes decisive step to help prevent deadly fentanyl overdoses|last=carlos.gomezdelcampo|website=www.unodc.org|access-date=2018-04-07}}</ref>
Fentanil pertama kali dibuat oleh [[Paul Janssen]] pada 1960 dan disetujui penggunaan medisnya di [[Amerika Serikat]] pada 1968.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Stanley|first=Theodore H.|title=The history and development of the fentanyl series|url=https://doi.org/10.1016/0885-3924(92)90047-L|journal=Journal of Pain and Symptom Management|volume=7|issue=3|pages=S3–S7|doi=10.1016/0885-3924(92)90047-l}}</ref> Obat ini dikembangkan dengan menguji bahan kimia yang serupa dengan [[Petidina|petidin]] (meperidin) atas aktivitas opioid.<ref>{{Cite journal|last=Black|first=James|date=2005-03-24|title=A personal perspective on Dr. Paul Janssen|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771410|journal=Journal of Medicinal Chemistry|volume=48|issue=6|pages=1687–1688|doi=10.1021/jm040195b|issn=0022-2623|pmid=15771410}}</ref> Pada 2005, sejumlah 1.600 kg (3.500 lb) fentanil yang dikonsumsi di seluruh dunia.<ref>[https://www.incb.org/documents/Narcotic-Drugs/Technical-Publications/2016/Narcotic_Drugs_Publication_2016.pdf ''Narcotic Drugs Estimated World Requirements for 2017 Statistics for 2015''] (PDF). New York: United Nations. 2016. p. 40. ISBN 978-92-1-048163-2. Diakses pada 2017-12-14.</ref> Hingga 2017, fentanil adalah obat opioid sintetis yang paling banyak digunakan.<ref>{{Cite web|url=https://livertox.nlm.nih.gov//FentanylAndAnalogues.htm|title=FentanylAndAnalogues|website=livertox.nlm.nih.gov|access-date=2018-04-07|archive-date=2017-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20170107002718/https://livertox.nlm.nih.gov/FentanylAndAnalogues.htm|dead-url=yes}}</ref>
Plester transdermal fentanil masuk dalam [[Daftar Obat-Obatan Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]], yang merupakan obat-obatan paling efektif dan aman dalam [[sistem kesehatan]].<ref>[http://www.who.int/medicines/publications/essentialmedicines/20th_EML2017.pdf?ua=1 "WHO Model List of Essential Medicines (20th List)"](PDF). ''World Health Organization''. Maret 2017. p. 2. Diakses pada 2017-06-29.</ref> Harga grosir di [[negara berkembang]] pada 2015 adalah $AS 0,08 – 0,81 per vial 100 μg.<ref name=":11">{{Cite web|url=http://mshpriceguide.org/en/single-drug-information/?DMFId=343&searchYear=2015|title=Single Drug Information {{!}} International Medical Products Price Guide|website=mshpriceguide.org|language=en-US|access-date=2018-04-07}}</ref> Di Amerika Serikat, dengan jumlah yang sama, harganya sekitar $AS 0,40 pada 2017.<ref name=":12">{{Cite news|url=https://data.medicaid.gov/Drug-Pricing-and-Payment/NADAC-as-of-2017-12-13/iqwu-vhmf|title=NADAC as of 2017-12-13 {{!}} Data.Medicaid.gov|newspaper=Centers for Medicare and Medicaid Services|language=en|access-date=2018-04-07|archive-date=2017-12-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20171214014538/https://data.medicaid.gov/Drug-Pricing-and-Payment/NADAC-as-of-2017-12-13/iqwu-vhmf|dead-url=yes}}</ref> Fentanil juga diproduksi secara ilegal dan digunakan sebagai obat rekreasi yang dicampur dengan [[heroin]] atau [[Kokaina|kokain]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cdc.gov/drugoverdose/opioids/fentanyl.html|title=Fentanyl {{!}} Drug Overdose {{!}} CDC Injury Center|date=2018-03-30|website=www.cdc.gov|language=en-us|access-date=2018-04-07}}</ref> Pada 2016 di Amerika Serikat terjadi 20.000 kematian yang disebabkan oleh overdosis fentanil dan analognya.<ref name=":6">{{Cite news|url=https://www.drugabuse.gov/related-topics/trends-statistics/overdose-death-rates|title=Overdose Death Rates|last=Abuse|first=National Institute on Drug|date=2017-09-15|language=en-US|access-date=2018-04-07}}</ref>
== Penggunaan medis ==
Baris 112:
[[Angkatan Udara Amerika Serikat|United States Air Force]] [[United States Air Force Pararescue|Pararescue]] dan medis tempur angkatan bersenjata Swedia memanfaatkan lollipop dengan fentanil.<ref>{{Cite news|url=https://www.wired.com/dangerroom/2009/09/airborne_emts_in_astan/|title=Airborne EMTs Shave Seconds to Save Lives in Afghanistan|newspaper=WIRED|language=en-US|access-date=2018-04-14}}</ref> Perawat tentara angkatan laut bekerja dengan United States Marine Corps di Afganistan menggunakan lollipop fentanil pada korban pertempuran ledakan IED dan cedera mekanis lain. Lollipop direkatkan pada jari korban dan dimasukkan di antara gigi dan pipi (area bukal) pasien. Ketika obat cukup terabsorbsi, biasanya jari lepas dari mulut pasien, mengindikasikan obat telah efektif diberikan.
Beberapa sediaan seperti inhaler dan semprotan nasal dapat menghasilkan respons yang cepat tetapi onset cepat tingkat [[gula darah]] tinggi dapat membahayakan keselamatan. Selain itu, pengorbanan untuk beberapa alat ini dapat dengan besar mengurangi efektivitas pembiayaannya. Pada anak-anak, tidak jelas apakah fentanil intranasal sebagus atau sama jika dibandingkan dengan morfin.<ref name="Murphy CD009942"/>
Sistem fentanil transdermal terkontrol oleh pasien (''patient-controlled transdermal system'' [PCTS]) sedang dalam pengembangan, bertujuan agar pasien dapat mengontrol pemberian fentanil melalui kulit selama penanganan nyeri [[perioperatif]].<ref>Peter J.S. Koo (2005). "Postoperative Pain Management With a Patient-Controlled Transdermal Delivery System for Fentanyl". ''American Journal of Health-System Pharmacy''. '''62''' (11): 1171–1176. Diakses pada 28 Maret 2016.</ref>
|