Wajo, Makassar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan konten dan referensi
menambahkan konten dan referensi
Baris 17:
 
=== Benteng Ujung Pandang ===
Ketika berlangsungnya [[Perang Makassar]] (1655–1669) antara Kesultanan Gowa dan Belanda, sebagian Benteng Ujung Pandang yang dimiliki oleh Kesultanan Gowa mengalami kehancuran. Kesultanan Gowa akhirnya mengalami kekalahan dan menandatangani [[Perjanjian Bungaya]] pada tanggal 18 November 1667.{{Sfn|Iswadi|2018|p=25|Nilai Penting Benteng Ujungpandang}}
 
Perjanjian Bungaya merupakan perjanjian perdamaian antara Kesultanan Gowa dan Belanda. Salah satu isi dari Perjanjian Bungaya adalah penghancuran semua benteng yang dimiliki oleh Kesultanan Gowa kecuali Benteng Somba Opu dan Benteng Ujung Pandang. Benteng Somba Opu tetap dimiliki oleh Kesultanan Gowa, sedangkan Benteng Ujung Pandang diserahkan kepada Belanda.
Baris 57:
* {{Cite book|last=Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|date=September 2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Potret_Kota_Makassar_2019/N5ezDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kecamatan+Wajo+Makassar&pg=PA6&printsec=frontcover|title=Potret Kota Makassar 2019|location=Makassar|publisher=Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|ref={{sfnref|Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar|2019}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Duli, A., dkk.|date=November 2013|url=https://books.google.co.id/books?id=ZKtrCAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, Penerbit Identitas Universitas Hasanuddin, dan Danarosi Media|editor-last=Effendy|editor-first=Muslimin A. R.|ref={{sfnref|Duli, dkk.|2013}}|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Iswadi|date=November 2018|title=Nilai Penting Benteng Ujungpandang (Fort Rotterdam) Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsulsel/wp-content/uploads/sites/32/2019/12/Buletin-Somba-Opu-2018.pdf|journal=Buletin Somba Opu|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan|publication-place=Makassar|volume=21|issue=25|ref={{sfnref|Iswadi|2018|Nilai Penting Benteng Ujungpandang}}}}
* {{Cite book|last=Mardiono|first=Peri|date=Februari 2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/MELACAK_GERAKAN_PERLAWANAN_DAN_LAKU_SPIR/5Eg_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Makam+Pangeran+Diponegoro&pg=PT143&printsec=frontcover|title=Melacak Gerakan Perlawanan dan Laku Spiritualitas Pangeran Diponegoro|location=Bantul|publisher=Araska|isbn=978-623-7537-48-9|editor-last=Malik|editor-first=Abdul|ref={{sfnref|Mardiono|2020}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Natsir, M., Mannan, S., dan Abubakar, N.|date=Oktober 2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bangunan_Bersejarah_di_Kota_Makassar/DdjgCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pasar+butung&pg=PT13&printsec=frontcover|title=Bangunan Bersejarah di Kota Makassar|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar|editor-last=Ramli|editor-first=Muhammad|ref={{sfnref|Natsir, Mannan, dan Abubakar|2013}}|url-status=live}}