Tim nasional sepak bola Indonesia: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dzx.id (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dzx.id (bicara | kontrib)
Tag: referensi YouTube Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 102:
== Sejarah ==
=== Periode awal ===
Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari [[Hindia Belanda]], yang diorganisasi oleh [[Nederlandsch-Indische Voetbal Bond]] (NIVB), atau suksesornya, [[Nederlandsch-Indische Voetbal Unie]] (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.<ref name="RSSSF">{{cite web|last=Morrison|first=Neil |title=Indonesian International Matches 1921–2001|url=http://www.rsssf.com/tablesi/indo-intres.html|publisher=RSSSF |accessdate=21 Desember 2010 }}</ref>
 
Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan [[Tim nasional sepak bola Singapura|Singapura]] pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di [[Jakarta]] dan IndonesiaHindia Belanda menang dengan skor akhir 1–0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2–1) dan satu tim dari [[Shanghai]] selang dua tahun kemudian (seri 4–4).<ref name="RSSSF" />
 
Pada 1934, satu tim dari [[Jawa]] mewakili [[Tim nasional sepak bola Hindia Belanda|Hindia Belanda]] dalam [[Pesta Olahraha Timur Jauh 1934|Far Eastern Games]] yang dimainkan di [[Manila]], [[Filipina]]. Setelah mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Jepang|Jepang]] 7–1 dalam pertandingan pertama,<ref>{{cite web |title=Sensation at Manila Games&nbsp;– Running Found to be Short |url=http://newspapers.nl.sg/Digitised/Article.aspx?articleid=straitstimes19340514.2.111.1 |work=Straits Times |location=Singapore |accessdate=21 DecemberDesember 2010 |date=14 MayMei 1934 |archive-date=2012-10-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121022165634/http://newspapers.nl.sg/Digitised/Article.aspx?articleid=straitstimes19340514.2.111.1 |dead-url=yes }}</ref> dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0–2 atas [[Tim nasional sepak bola Tiongkok|Tiongkok]] dan 2–3 atas tim tuan rumah, menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat dua. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh ''World Football Elo Ratings'' sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.<ref name="ELO">{{cite web|title=World Football Elo Ratings: Indonesia|url=http://www.eloratings.net/Indonesia.htm |publisher=ELO|accessdate=20 DecemberDesember 2010}}</ref>
 
=== Piala Dunia FIFA 1938 ===
{{main|Indonesia pada Piala Dunia FIFA 1938}}
 
Indonesia pada tahun [[1938]] (pada masa penjajahan [[Belanda]]) sempat lolos dan ikut bertanding di [[Piala Dunia FIFA 1938]]. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama ''Dutch East Indies'' ({{Timnas|Hindia Belanda}}), peserta dari [[Asia]] yang pertama kali lolos ke [[Piala Dunia FIFA|Piala Dunia]]. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk [[Piala Dunia FIFA 1938]] hanya terdiri dari dua negara, Hindia Belanda dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah [[Jepang]] mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan [[CinaTongkok]].
 
Pada waktu itu, tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.<ref name="javapost.nl_Eenhistorischev">{{Cite web |title=Een historische voetbalreis |trans-title= |author= |work=Java Post |date= |accessdate={{date|2021-12-19}} |url=https://javapost.nl/2012/03/23/een-historische-voetbalreis/ |language=nl |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}</ref>
 
==== SkuatSkuad Piala Dunia 1938 ====
Pelatih: {{fbaicon|NED}} [[Johannes Christoffel Jan Mastenbroek]].
 
{| class="wikitable"
! Nama
Baris 123 ⟶ 125:
| [[Mo Heng Tan]]
| Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang
| Penjaga gawang
|-
| [[L.N. Van Beuzekom]]<br />
Digantikan(digantikan oleh Jack Samuels)
| Hercules Batavia
| Penjaga gawang
|-
| Dorst
| ''Tidak diketahui''
| Pemain belakang
|-
Baris 143 ⟶ 145:
|-
| [[Jack Kolle]]<br />
Digantikan(digantikan oleh Teilherber)
| ''Tidak diketahui''
| Pemain belakang
|-
| [[Jack Samuels]]<br />
Menggantikan(menggantikan L.N. Van Beuzekom)
| Excelsior Soerabaja
| Pemain belakang
Baris 180 ⟶ 182:
| Pemain depan
|-
| [[Isaac Pattiwael|Isaac "Tjaak" Pattiwael]]
| Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi
| Pemain depan
Baris 193 ⟶ 195:
|-
| [[Teilherber]]<br />
Menggantikan(menggantikan Jack Kolle)
| Djocoja Djogjakarta
| Pemain depan
Baris 207 ⟶ 209:
 
==== Pertandingan melawan Hongaria ====
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian [[Tim nasional sepak bola Hongaria|tim Hungarianasional Hongaria]] terhadap Hindia Belanda pada saat [[Piala Dunia FIFA 1958]]. MerekaPertandingan tersebut bermaindigelar di [[Stadion Auguste Delaune|Stadion Velodrome Municipale]], [[Reims]], Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda [[Wilhelmus (lagu)|Het Wilhelmus]]. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "Saya seperti melihat 22 atlet Hongaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
 
Pada menit ke-13, jala gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4–0. Nasib tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0–6. Pada saat itu, Piala Dunia memakai babak [[sistem gugur]].
 
Surat kabar dalam negeri, [[Sin Po]], memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".<ref>[http://sorot.vivanews.com/news/read/158666-kisah-indonesia-di-piala-dunia Kisah Indonesia di Piala Dunia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100904101638/http://sorot.vivanews.com/news/read/158666-kisah-indonesia-di-piala-dunia |date=2010-09-04 }}, Vivanews.com</ref>
 
=== 1950-19841950an–1984 ===
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional Indonesia berhasil lolos ke [[Olimpiade Melbourne 1956]]. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan [[Tim nasional sepak bola Uni Soviet|Uni Soviet]] yang ketika itu dikapteni oleh kiper [[Lev Yashin]]. Ketika itu, Indonesia berhasil menahan Uni Soviet 0–0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4–0 pada laga ulangan yang digelar dua hari kemudian.
 
Pada [[Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1958|kualifikasi Piala Dunia 1958]], Indonesia berhasil mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Tiongkok|Tiongkok]] pada babak pertama. Kemudian, Indonesia menolak untuk bertanding melawan [[Tim nasional sepak bola Israel|Israel]] pada babak kedua karena alasan politispolitik. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi Piala Dunia hingga tahun 1970.
 
Setelah bertanding di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di [[Pesta Olahraga Asia 1958|Asian Games 1958]] setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan [[Tim nasional sepak bola India|India]] dengan skor 4–1. Indonesia juga bermain imbang 2–2 saat laga persahabatan melawan {{timnas[[Tim nasional sepak bola Jerman Timur|Jerman Timur}}]].
 
Tim Indonesia mengangkat trofi [[Turnamen Merdeka]] tiga kali (1961, [[Turnamen Merdeka 1962|1962]] dan 1969). Indonesia juga berhasil menjuarai [[Piala Raja (Thailand)|Piala Raja]] edisi 1968.
Baris 233 ⟶ 235:
Pada saat [[Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990 (AFC)#Babak pertama|kualifikasi Piala Dunia 1990]], Indonesia gugur di babak pertama, dengan hanya mencatatkan satu kali menang melawan Hong Kong, tiga kali seri dan dua kali kalah.<ref name="RSSSF"/> Mereka juga hanya meraih satu kemenangan melawan [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]] di babak [[Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1994 (AFC)#Grup C|kualifikasi Piala Dunia 1994]].<ref name="RSSSF"/>
 
=== Suspensi 20151995–2016 ===
==== Piala Asia ====
PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada [[Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC)]] sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam [[Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015]] hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.<ref>{{cite web|url=http://www.eurosport.com/football/indonesian-fa-suspended-by-fifa-for-government-meddling_sto4759838/story.shtml |title=Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling |publisher=Eurosport |date= |accessdate=30 May 2015}}</ref>
Penampilan pertama Indonesia di [[Piala Asia AFC]] adalah saat melawan Uni Emirat Arab di [[Piala Asia AFC 1996]]. Selama turnamen, Indonesia hanya mencetak satu poin dari hasil imbang 2-2 melawan Kuwait di babak pertama.<ref>{{cite web|title=Best Goal of 1996 AFC Asian Cup (Magnificent Bicycle Kick)|url=https://www.youtube.com/watch?v=yM2E3YVFluc|work=YouTube|access-date=6 Desember 2012|author=Adambede1001|format=Video upload|date=14 Desember 2010}}{{cbignore}}{{Dead Youtube links|date=Februari 2022}}</ref>
 
Penampilan kedua tim di Piala Asia terjadi di [[Lebanon]] di [[Piala Asia AFC 2000]]; lagi, tim Indonesia hanya memperoleh satu poin dari tiga pertandingan, dan lagi-lagi, dari pertandingan melawan Kuwait yang berakhir tanpa skor dari kedua belah pihak. Indonesia membuat rekor yang lebih tinggi di [[Piala Asia AFC 2004]], mereka berhasil mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Qatar|Qatar]] dengan skor 2-1 untuk mencatat kemenangan pertama Indonesia dalam sejarah turnamen. Kemenangan itu tidak cukup untuk membantu mereka lolos ke babak kedua, setelah itu mereka kalah 0-5 dari tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Tiongko|Tiongkok]] dan 1–3 dari [[Tim nasional sepak bola Bahrain|Bahrain]].
 
==== Kejuaraan AFF ====
Indonesia mencapai final [[Kejuaraan AFF]] sebanyak enam kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020), meski tidak pernah berhasil mengangkat trofi. Klaim tim atas gelar regional datang di SEA Games tahun 1987 dan 1991.<ref>{{cite web|title=Indonesia&nbsp;– International Results 1986–1990&nbsp;– Details|url=https://www.rsssf.org/tablesi/indo-intres8690.html|work=RSSSF|access-date=6 Desember 2012|year=1999–2012}}</ref><ref>{{cite web|title=Indonesia&nbsp;– International Results 1991–1995&nbsp;– Details|url=https://www.rsssf.org/tablesi/indo-intres9195.html|work=RSSSF|access-date=6 Desember 2012|year=1999–2012}}</ref>
 
Setelah era [[Peter Withe]], ketidakmampuan untuk memenuhi target ASEAN disebut-sebut sebagai alasan "putar pintu" Indonesia dalam hal manajerial tim. Selama dua tahun, manajer Indonesia berubah dari [[Ivan Kolev]] menjadi ke pelatih lokal [[Benny Dollo]] yang kemudian dipecat pada tahun 2010. Posisi pelatih kepala kemudian dipegang oleh [[Alfred Riedl]] yang gagal mengangkat piala apapun, dan kemudian pada Juli 2011 digantikan oleh [[Wim Rijsbergen]].<ref>{{cite web|title=Wim Rijsbergen as the new Indonesian National Team manager.|url=http://www.indonesianpremierleague.com/wim-rijsbergen-as-the-new-pssi-manager/|work=Indonesian Premier League (unofficial site)|access-date=6 Desember 2012|author=TOvicdinho|date=14 Juli 2011|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20130729185030/http://www.indonesianpremierleague.com/wim-rijsbergen-as-the-new-pssi-manager/|archive-date=29 Juli 2013|df=dmy-all}}</ref>{{unreliable source?|date=Juni 2022}}
 
[[Kejuaraan AFF 1998|Piala Tiger 1998]] menyaksikan pertandingan penyisihan grup antara [[Tim nasional sepak bola Thailand|Thailand]] dan Indonesia dengan kedua tim sudah lolos ke semifinal tetapi juga sadar bahwa pemenang harus menghadapi tuan rumah [[Tim nasional sepak bola Vietnam|Vietnam]]. Pemain Indonesia [[Mursyid Effendi]] dengan sengaja menendang bola ke gawang Indonesia sendiri saat seorang penyerang Thailand berlari ke arah bola.<ref>{{cite web|title=Thailand v Indonesia 2nd Tiger Cup|url=https://www.youtube.com/watch?v=9mtfgzVPMMM#t=56s |archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211222/9mtfgzVPMMM |archive-date=2021-12-22 |url-status=live|work=YouTube|access-date=6 Desember 2012|author=themanwhoisktn|format=Video upload|date=8 November 2007}}{{cbignore}}</ref> FIFA mendenda kedua tim $40.000 karena "melanggar semangat permainan" sementara Effendi dilarang dari sepak bola internasional seumur hidup. Indonesia kemudian kalah dari Singapura di semifinal.<ref>{{cite web|title=Region's media divided on Tiger Cup draw|url=http://www.fas.org.sg/news/regions-media-divided-tiger-cup-draw|work=The Football Association of Singapore|access-date=6 Desember 2012|date=10 Juli 2004|archive-date=31 Mei 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160531050453/http://www.fas.org.sg/news/regions-media-divided-tiger-cup-draw|url-status=dead}}</ref>
 
==== Pembekuan 2012 ====
Pada Maret 2012, PSSI mendapat teguran atas kondisi sepak bola Indonesia yang terpecah belah, di mana terdapat dua liga terpisah: Liga Super pemberontak ([[Liga Super Indonesia|ISL]]), yang tidak diakui oleh PSSI atau [[FIFA]], dan Liga Prima ([[Liga Prima Indonesia|IPL]]). [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]] (KONI) mendorong PSSI bekerja sama dengan pejabat [[Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia]] (KPSI) untuk memperbaiki situasi, tetapi ketua KONI Tono Suratman menyatakan pada Maret 2012 bahwa KONI akan mengambil alih PSSI yang terkepung jika masalah tidak diperbaiki.<ref>{{cite web|title=PSSI warn against Indonesian government plans to take over embattled body|url=http://www.goal.com/en/news/1276/south-east-asia/2012/03/17/2972556/pssi-warn-against-indonesian-government-plans-to-take-over|website=Goal.com|access-date=6 Desember 2012|first=Ben |last=Somerford|date=17 Maret 2012|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20120320075629/http://www.goal.com/en/news/1276/south-east-asia/2012/03/17/2972556/pssi-warn-against-indonesian-government-plans-to-take-over|archive-date=20 Maret 2012}}</ref> FIFA tidak menyatakan apakah Indonesia akan menghadapi skorsing, namun pada 20 Maret 2012, FIFA membuat pengumuman. Menjelang 20 Maret 2012, PSSI berjuang untuk menyelesaikan situasi dan melihat ke kongres tahunan untuk solusi akhir.<ref>{{cite web|title=A timeline of key events as Fifa sanctions await the divided Indonesian Football Association|url=http://my.news.yahoo.com/timeline-key-events-fifa-sanctions-await-divided-indonesian-090000320--spt.html|work=Yahoo! News|location=Malaysia|access-date=6 Desember 2012|first1=Bima|last1=Said|first2=Ben|last2=Somerford|date=17 Maret 2012|archive-date=5 Maret 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140305132110/http://my.news.yahoo.com/timeline-key-events-fifa-sanctions-await-divided-indonesian-090000320--spt.html|url-status=dead}}</ref> PSSI diberi waktu hingga 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan masalah yang dipertaruhkan, terutama penguasaan liga yang memisahkan diri; jika gagal, kasus tersebut akan dirujuk ke [[Komite Darurat FIFA]] untuk proses pembekuan.<ref>{{cite web|title=FIFA Executive Committee agrees major governance reforms & Ethics structure |url=https://www.fifa.com/about-fifa/news/y=2012/m=3/news=fifa-executive-committee-agrees-major-governance-reforms-ethics-structur-1608553.html |access-date=26 Oktober 2016 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120401194112/http://www.fifa.com/aboutfifa/organisation/bodies/news/newsid%3D1608553/index.html |archive-date=1 April 2012 |df=dmy }}</ref> FIFA akhirnya menetapkan tenggat waktu baru 1 Desember 2012 dan dalam dua minggu sebelum tenggat waktu, tiga dari empat perwakilan PSSI mengundurkan diri dari panitia bersama, dengan alasan frustrasi dalam berurusan dengan perwakilan KPSI. Namun, FIFA menyatakan baru akan mengeluarkan hukuman kepada sepak bola Indonesia setelah timnas Indonesia selesai keterlibatannya di [[Kejuaraan AFF 2012]].<ref>{{cite web|title=As FIFA deadline approaches, Indonesia soccer no closer to reconciliation|url=http://my.news.yahoo.com/fifa-deadline-approaches-indonesia-soccer-no-closer-reconciliation-071006901.html|archive-url=https://archive.today/20130210005204/http://my.news.yahoo.com/fifa-deadline-approaches-indonesia-soccer-no-closer-reconciliation-071006901.html|url-status=dead|archive-date=10 Februari 2013|work=Yahoo! News|location=Malaysia|access-date=6 Desember 2012|first=Mustaqim|last=Adamrah|date=1 Desember 2012}}</ref>
 
Pada tahun 2013, presiden PSSI [[Djohar Arifin Husin]] menandatangani [[Memorandum of Understanding]] (MoU) dengan [[La Nyalla Matalitti]] (KPSI-PSSI) yang diprakarsai oleh [[FIFA]] dan [[Konfederasi Sepak Bola Asia|AFC]] melalui Satgas [[Konfederasi Sepak Bola Asia]]. Sejak saat itu, kendali [[Liga Super Indonesia]] diambil oleh Panitia Bersama untuk tetap dikelola oleh ''PT Liga Indonesia'' hingga dibentuknya kompetisi profesional baru oleh komite.<ref>{{cite web|url=http://bolanews.com/read/sepakbola/indonesia/8968-Dua-PSSI-Sepakat-Perbaiki-Sepak-Bola-Indonesia.html|title=Dua PSSI sepakat perbaiki sepakbola Indonesia|website=Bolanews|access-date=7 Juni 2012 |archive-date=22 Februari 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140222223149/http://bolanews.com/read/sepakbola/indonesia/8968-Dua-PSSI-Sepakat-Perbaiki-Sepak-Bola-Indonesia.html|url-status=dead}}</ref> Artinya, para pemain Indonesia dari [[Liga Super Indonesia|ISL]] bisa bermain dan bergabung dengan timnas. PSSI memanggil pemain dari kedua liga sepak bola, ISL dan [[Liga Prima Indonesia|IPL]] untuk membentengi timnas menuju kualifikasi Piala Asia 2015. Pada 7 Januari 2013, PSSI mengumumkan daftar 51 pemain dari kedua belah pihak liga sepak bola terlepas dari apakah pemain dari Liga Super Indonesia (ISL) yang memisahkan diri akan tampil, klub-klub ISL diduga enggan melepas para pemainnya karena meragukan kepemimpinan [[Djohar Arifin Husin|Djohar]].<ref>{{cite web|url=http://www.aseanfootball.org/v2/?p=11662 |title=PSSI Call Up 51 Players for Asian Cup Qualifiers |website=AFF |date=7 Januari 2013 |access-date=23 Juni 2014 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150215071701/http://www.aseanfootball.org/v2/?p=11662 |archive-date=15 Februari 2015 }}</ref>
 
Pada 18 Maret 2013, PSSI mengadakan kongres di [[Kuala Lumpur]], Malaysia. Kedua belah pihak, PSSI dan KPSI (kelompok yang memisahkan diri) menyelesaikan perbedaan mereka dalam empat poin perdebatan; seperti; Reunifikasi dua liga; Revisi Statuta PSSI; Mengembalikan empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat: [[La Nyalla Mattalitti]], Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan dan Toni Apriliani; dan kesepakatan semua pihak dalam Nota Kesepahaman (MoU) mulai 7 Juni 2012 tentang daftar delegasi Kongres PSSI berdasarkan daftar Kongres Solo Juli 2011. PSSI baru memanggil 58 pemain dari kedua belah pihak liga (ISL dan IPL) untuk timnas. [[Rahmad Darmawan]] kembali menjabat sebagai pelatih sementara tim senior dan temannya, [[Jacksen F. Tiago]] juga bertanggung jawab sebagai asisten pelatih. Baik Rahmat maupun Jaksen memangkas 58 pemain yang awalnya dipanggil untuk pelatnas menjadi 28. Daftar tersebut kemudian akan dipangkas lagi menjadi hanya 23 pemain untuk pertandingan melawan [[Tim nasional sepak bola Arab Saudi|Arab Saudi]]. [[Victor Igbonefo]], [[Greg Nwokolo]] dan [[Sergio van Dijk]] tiga pemain naturalisasi masuk daftar final.<ref>{{cite web|url=http://www.aseanfootball.org/v2/?p=12425 |title=Rahmad Back For Indonesia National Squad |website=AFF |date=20 Maret 2013 |access-date=23 Juni2014 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20140201232453/http://www.aseanfootball.org/v2/?p=12425 |archive-date=1 Februari 2014 }}</ref> Pada 23 Maret 2013, Indonesia dikalahkan 1–2 oleh Arab Saudi di kandang sendiri. [[Boaz Solossa]] memberikan Indonesia gol pertama dalam perjalanan mereka di kualifikasi Piala Asia AFC; tim tuan rumah memulai dengan gol di menit keenam tetapi pihak Saudi membalas dengan menyamakan kedudukan dari [[Yahya Al-Shehri]] di menit ke-14 sebelum [[Yousef Al-Salem]] mengubah skor yang ternyata menjadi pemenang pada menit ke-56.<ref>{{cite web|url=http://www.aseanfootball.org/v2/?p=12461 |title=Narrow Defeat for Indonesia|website=AFF|date=23 Maret 2013 |access-date=23 Juni 2014 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923225638/http://www.aseanfootball.org/v2/?p=12461 |archive-date=23 September 2015 }}</ref>
 
==== Pembekuan FIFA 2015 ====
Suspensi tersebut dicabut pada Kongres FIFA ke-66.<ref>{{cite web|title=FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed|url=http://www.fifa.com/about-fifa/news/y=2016/m=5/news=fifa-congress-drives-football-forward-first-female-secretary-general-a-2790957.html|publisher=FIFA|accessdate=14 May 2016|archive-date=2016-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20160521122059/http://www.fifa.com/about-fifa/news/y=2016/m=5/news=fifa-congress-drives-football-forward-first-female-secretary-general-a-2790957.html|dead-url=yes}}</ref>
PSSI dibekukan oleh FIFA pada 30 Mei 2015, pembekuan tersebut dilakukan karena intervensi pemerintah dalam liga domestik. Pembekuan tersebut mengambil efek segera, yang artinya Indonesia tidak berhak mengikuti [[Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC)|kualifikasi Piala Dunia 2018]] sekaligus [[Kualifikasi Piala Asia AFC 2019|kualifikasi Piala Asia 2019]], yang akan dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk ikut serta di [[Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015|SEA Games 2015]] hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan terhadap Indonesia menyusul perselisihan antara pemerintah dan asosiasi sepak bola yang mengakibatkan pembatalan kompetisi domestik.<ref>{{cite web|url=http://www.eurosport.com/football/indonesian-fa-suspended-by-fifa-for-government-meddling_sto4759838/story.shtml |title=Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling |website=Eurosport |access-date=30 Mei 2015 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20150530163530/http://www.eurosport.com/football/indonesian-fa-suspended-by-fifa-for-government-meddling_sto4759838/story.shtml |archive-date=30 Mei 2015}} Pembekuan tersebut akhirnya dicabut pada saat [[Kongres FIFA|Kongres FIFA ke-66]] di [[Kota Meksiko|Meksiko]] tahun 2016.<ref>{{cite web|title=FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed|url=https://www.fifa.com/about-fifa/news/y=2016/m=5/news=fifa-congress-drives-football-forward-first-female-secretary-general-a-2790957.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20160516152844/http://www.fifa.com/about-fifa/news/y=2016/m=5/news=fifa-congress-drives-football-forward-first-female-secretary-general-a-2790957.html|url-status=dead|archive-date=16 Mei 2016|website=FIFA|access-date=14 Mei 2016}}</ref> Pada saat itu, tindakan tergesa-gesa dilakukan untuk Indonesia agar dapat ikut serta di [[Kejuaraan AFF 2016]] yang akan datang, dimana Indonesia akhirnya berhasil mencapai final dan sekali lagi gagal merengkuh juara saat bertemu Thailand di partai penentuan.<ref>{{Cite web|url=https://jakartaglobe.id/news/indonesia-tops-anticlimax-thailand-wins-2016-aff-cup|title=Indonesia Tops the Anticlimax as Thailand Wins the 2016 AFF Cup|website=Jakarta Globe|first=Amal|last=Ganesha|date=18 Desember 2016|access-date=16 Juni 2022|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200924215214/https://jakartaglobe.id/news/indonesia-tops-anticlimax-thailand-wins-2016-aff-cup|archive-date=24 September 2020}}</ref>
 
=== 2017–2019 ===