Arsyad Thalib Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
 
<big>Muhammad Arsyad Thalib Lubis menjalani pendidikannya di berbagai daerah di [[Sumatra Utara]]. la menjalani sekolah umum di Sekolah Rakyat [[Stabat, Langkat|Stabat]]. Sedang Pendidikan agama la peroleh di Madrasah Islam di [[Stabat, Langkat|Stabat]]
([[1917]]-[[1920]]), Madrasah Islam di Binjai ([[1921]]-[[1922]]), Madrasah Ulumil
Arabiyah di [[Kota Tanjungbalai|Tanjung Balai]], [[Kabupaten Asahan|Asahan]] ([[1923]]-[[1924]]), dan Madrasah Hasaniyah
[[Kota Medan|Medan]] ([[1925]]-[[1930]]). Kemudian ia mempelajari Ilmu Tafsir Hadis, [[Ushul Fikih|Usul Fikih]],
dan [[Fikih]] kepada [[Hasan Ma'shum|Syeikh Hasan Maksum]] ([[1884]]-[[1937]]) seorang [[ulama]] terkemuka di [[Kota Medan|Medan]].</big>
 
<big>la adalah seorang murid yang cerdas dan rajin sehingga ketika belajar di Madrasah Binjai, ia mendapat pekerjaan dari gurunya, H.
Baris 21:
yang menjadi salah satu profesinya di masa dewasa.<ref name="ibid">ibid</ref></big>
 
<big>Pada awalnya Tuan Syekh H. Muhammad Arsyad Thalib Lubis  mendapat pendidikan dari ayahnya yang sebagai ulama Stabat. Pendidikan Formal di dapat ia di sekolah rendah (''Vervolg School'') di [[Stabat, Langkat|Stabat]]. Setelah tamat tahun [[1917]] Tuan Arsyad melanjutkan pelajaran di Madrasah Islam [[Stabat, Langkat|Stabat]] bersama abangnya H. Baharuddin Thalib Lubis. Madrasah tersebut dipimpin oleh H. Zainuddin Bilah yang mendapatkan pendidikan di [[Makkah|Mekkah (Arab Saudi).]]</big>
 
<big>([[Arab Saudi]]).</big>
<big>Pada Tahun 1923-1924 Tuan Arsyad dan abangnya Baharuddin Thalib Lubis merantau ke Tanjung Balai Asahan untuk melanjutkan pelajaran mereka di Madrasa Ulum Arabiah dan Balaghah. Syekh Abdul Hamid Muhammad adalah alumni dari Mekkah tahun 1916. Syekh Abdul Hamid inilah yang membuat reformasi kurikulum Madrasah dan Madrasah mulai belajar dibangku tidak lagi duduk bersilah. Setelah tamat dari Madrasah Ulumul Al Arabiyah, Tuan Arsyad melanjutkan ke Makhtab yang di pimpinan oleh Syekh Hasan Maksum di Medan. Dari Hasan Maksum inilah Tuan Arsyad banyak mendapat ilmu tambahan dalam bidang agama dan perbandingan agama.</big>
 
<big>Pada Tahun [[1923]]-[[1924]] Tuan Arsyad dan abangnya Baharuddin Thalib Lubis merantau ke [[Kota Tanjungbalai|Tanjung Balai]] Asahan untuk melanjutkan pelajaran mereka di Madrasa Ulum Arabiah dan Balaghah. Syekh Abdul Hamid Muhammad adalah alumni dari Mekkah tahun [[1916]]. Syekh Abdul Hamid inilah yang membuat reformasi kurikulum Madrasah dan Madrasah mulai belajar dibangku tidak lagi duduk bersilah. Setelah tamat dari Madrasah Ulumul Al Arabiyah, Tuan Arsyad melanjutkan ke Makhtab yang di pimpinan oleh Syekh Hasan Maksum di [[Kota Medan|Medan]]. Dari Hasan Maksum inilah Tuan Arsyad banyak mendapat ilmu tambahan dalam bidang agama dan perbandingan agama.</big>
 
'''<big>BERSAMA AL WASHLIYAH</big>'''
 
<big>[[Al Washliyah|Al Jamiyatul Washliyah]] di lahirkan pada tanggal [[30 November]] [[1930]] di [[Kota Medan|Medan]] Provinsi [[Sumatra Utara|Sumatera Utara]]. Organisasi ini adalah penggembangan dari Debating Club para siswa di Maktab Islamiyah Tapanuli. Pimpinan Debating Club itu adalah H. Aburrahman Syihab. Abdurrahman memperhatikan kecerdasan Tuan Syekh H. Arsyad dan akhirnya mereka berdua dan H. Udin Syamsudin melahirkan organisasi [[Al Washliyah]]. Disamping mereka bertiga ada seorang tokoh lagi dalam [[Al Washliyah]] yang sangat penting yaitu H. [[Ismail Banda]] yang wafat di [[Iran]]. Jabatan Syekh H. Muhammad Arsyad diinternal Al Washliyah :</big>
 
<big>1.            Pendiri (Muassis) Organisasi [[Al Washliyah|Al Jamiyatul Washliyah]].</big>
 
<big>2.            Sekretaris Jenderal pertama Pengurus Besar [[Al Washliyah]].</big>
 
<big>3.            Utusan [[Al Washliyah]] ke Provinsi [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]].</big>
 
<big>4.            Ketua Umum Pengurus Besar [[Al Washliyah]].</big>
 
<big>5.            Anggota Dewan Fatwa [[Al Washliyah]] di [[Kota Medan|Medan]].</big>
 
<big>6.            Anggota Penguji Calon Guru [[Al Washliyah]].</big>
 
<big>7.            Pimpinan Biro Dakwah (Zending Islam) bersama Guru Kitab Sibarani.</big>
 
<big>8.            Guru Madrasah Tsanawiyah dan Al Qismul Al’Aly Al Washliyah.</big>
 
<big>9.            Pendiri [[Universitas Al WashiliyahWashliyah]].</big>
 
<big>10.        Guru Besar [[Universitas Islam Sumatera Utara]].</big>
 
<big>11.        Guru Besar [[Universitas Al Washliyah]]</big>
 
== Pernikahan ==