Flexi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
Baris 22:
==Sejarah==
===Kemunculan===
Cikal-bakal Flexi dapat ditarik pada layanan yang dihadirkan oleh Telkom (secara spesifiknya Telkom Divisi Regional/Divre 5 Jawa Timur) untuk wilayah [[Surabaya]] dan sekitarnya mulai tahun 1999, bernama C-Phone (''Cordless Phone'') yang menggunakan teknologi [[cdmaOne]] berfrekuensi 1900 MHz. Produk ini diluncurkan seiring keinginan pemerintah menyediakan komunikasi nirkabel yang baik dalam rangka penyelenggaraan [[Pekan Olahraga Nasional 2000|PON 2000]].<ref name=eva>[https://adoc.pub/evaluasi-dan-perumusan-strategi-telkom-flexi-dengan-mengguna.html EVALUASI DAN PERUMUSAN STRATEGI TELKOM FLEXI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DAVID]</ref> C-Phone merupakan salah satu layanan berbasis [[CDMA]] pertama di Indonesia,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=RjLjAAAAMAAJ&dq=TELKOM+DIVRE-5+CDMA&focus=searchwithinvolume&q=CDMA Gamma, Volume 1,Masalah 23-27]</ref> dan menawarkan jaringan tetap nirkabel namun dengan tarif semurah [[PSTN|telepon rumah]]. Tercatat, meskipun layanan ini kurang berkembang, dengan hanya meraup 8.000 pelanggan dan wilayah layanannya terbatas, namun produk ini cukup diminati pengguna kelas menengah ke atas karena kejernihan suara dan keamanannya yang membuat C-Phone masih menguntungkan bagi Telkom.<ref name=kisah>[https://www.setyobudianto.com/2014/09/kisah-perjalanan-c-phone-berubah-nama.html Kisah Perjalanan C-Phone Berubah Nama Menjadi TelkomFlexi dan Migrasi ke Telkomsel]</ref><ref name=tmpo>[https://tekno.tempo.co/read/84691/akses-lokal-di-mana-mana Akses Lokal di Mana-mana]</ref>
Dalam perjalanannya, selain kurang peminat dan jangkauannya terbatas, layanan cdmaOne C-Phone juga belakangan menemui masalah. Di tahun 2001, kepolisian sempat mengusut dugaan pelanggaran penggunaan frekuensi 1900 MHz oleh Telkom Divre 5 Jawa Timur, karena dirasa layanan C-Phone yang diselenggarakannya tidak berizin. Masalah tersebut tercatat bisa diatasi dengan komunikasi Telkom dengan pihak kepolisian,<Ref>[https://web.archive.org/web/20010215152932fw_/http://www.c-phone.net/001206kadivre.html Kadivre Nyatakan Rampung, Polisi Belum]</ref> dan lobi Telkom ke Dirjen Postel yang mengizinkan C-Phone tetap beroperasi hingga 2003, meskipun dilarang menerima pelanggan baru.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=6LtWAAAAMAAJ&dq=telkom+cphone+surabaya&focus=searchwithinvolume&q=cphone+ Panji masyarakat, Bagian 4]</ref><Ref>[https://repository.unair.ac.id/49996/7/kk%20B%20161.02%20put%20p.pdf PENCCUNAAN ANALlSlS SWOT SEBACAI SUATU ASAR DALAM PERUMUSAN STRATECI PEMASARAN...]</ref> Ditambah dengan kewajiban pemerintah yang menyatakan frekuensi 1900 MHz akan digunakan untuk layanan [[GSM]] DCS, membuat pihak Telkom mulai memikirkan rencana baru untuk mengembangkan layanan berbasis CDMA.<ref name=kisah/>
|