Food Not Bombs: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
Ginjiharja (bicara | kontrib) perbaikan penulisan kata |
||
Baris 3:
{{Anarkisme}}
{{Anti-consumerism sidebar}}
'''Food Not Bombs''' adalah sebuah [[gerakan sosial]] yang berasal dari [[Amerika Serikat]]
''Karena makanan adalah hak semua orang bukan hak istimewa segelintir orang saja!''{{br}}
''Karena ada cukup makanan untuk semua orang di mana-mana!''{{br}}
''Karena kekurangan bahan makanan pokok adalah bohong!''{{br}}
''Karena
''Karena kapitalisme menjadikan makanan sebagai sumber keuntungan, bukan sebagai sumber nutrisi!''{{br}}
''Karena makanan tumbuh pada tanaman!''{{br}}
Baris 15:
''Karena kita butuh makanan bukan bom!''
Di berbagai penjuru dunia saat ini telah terbangun puluhan kelompok-kelompok yang aktivitasnya adalah membagi-bagikan makanan [[vegetarian]] gratis untuk orang-orang miskin dan
Kelompok-kelompok ini selain == Sejarah ==
Bermula dari [[San Francisco]], FNB dengan aktivitasnya begitu cepat menyebar, dari [[Amerika Utara]], [[Eropa]], bahkan hingga ke negara-negara [[Asia]] seperti [[Malaysia]] dan [[Indonesia]] (seperti yang terjadi belakangan ini di beberapa kota). Kebanyakan dari kita benar-benar percaya bahwa FNB dan strukturnya beserta seluruh tujuannya sangat berkaitan erat dengan orientasi [[anarkis]]. Masalah ideologis ini sendiri pada akhirnya menjadi elemen formal dari politik FNB dan sebuah
Diharapkan tulisan ini akan membuka diskusi tentang masa depan politis dari FNB dan gerakan-gerakan sejenis sebagai sebuah gerakan [[Transnasionalisme|transnasional]] yang bekerja keras melawan dominasi global dari korporasi dan kemiskinan dunia. Tulisan ini juga diharapkan dapat membantu yang lainnya dalam gerakan sosial untuk mengerti aksi-aksi seperti di atas dan sisi politisnya.
== Pembahasan ==
Adalah sesuatu yang penting bagi sebuah grup dan gerakan untuk mempunyai pengertian yang luas tentang di mana posisi kita dan apa visi terbaiknya tentang sebuah dunia idaman. Membagi-bagikan makanan dengan gratis memiliki beberapa [[definisi]]
[[Anarkis]] membayangkan dunia bebas di mana tindakan diambil atas keputusan bersama, dunia yang tanpa kekerasan. Konsep-konsep itu sendiri cenderung ambigu dan sangat terbuka untuk diinterpretasikan dengan lebih luas. Saat kita menyadari bahwa dengan menempatkan prinsip-prinsip kita secara fleksibel dan [[inklusif]],
== Untuk [[Anarkisme]] ==
Fokus pertama soal anarkisme biasanya berkutat
Dia juga menambahkan, "Apa yang membuat saya tertarik dengan anarkisme adalah juga bahwa penolakannya bersifat total terhadap segala bentuk otoritas-otoritas negara, gereja dan dalam dunia kerja. Anarkis percaya bahwa jika kita bisa membangun sebuah tatanan masyarakat egaliter tanpa kemiskinan dan kemakmuran yang jauh terpisah, kita tak akan membutuhkan polisi, penjara, tentara, ataupun perang, karena penyebab utama semua masalah tersebut sudah lenyap."
Howard Zinn menulis beberapa pendahuluan dalam beberapa buku FNB dan secara konsisten terus menentang serangan polisi dan tindakan brutal dari pemerintah kota terhadap para anggota FNB di San Francisco. Dalam beberapa artikel di koran-koran tentang kebrutalan pemerintah kota terhadap FNB, Zinn selalu tercantum di harian tersebut.
Anarkisme adalah sebuah gerakan demi sebuah dunia di mana kekerasan [[Rasisme|rasis]], [[Seksisme|seksis]], [[Homofobia|homofobik]], [[kapitalisme]] dan sejenisnya dilenyapkan dari kehidupan kita sehari-hari. Anarkisme adalah sebuah keyakinan akan terbentuknya sebuah dunia di mana perang dan kemiskinan tak akan ada lagi. Anarkisme adalah filosofi dan gerakan yang bertujuan membangun sebuah struktur
== Anarkisme dan Konsensus ==
[[Konsensus]] adalah sebuah bentuk pengambilan keputusan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip anarkis. Konsensus adalah sebuah bentuk pengambilan keputusan yang dalam prosesnya bertujuan untuk membagi kekuatan di antara orang-orang agar semua dapat berpartisipasi dalam memperkuat dan mengimplementasikan keputusan kolektif. Konsensus juga bertujuan untuk membangun sebuah organisasi non-hierarkis yang
== Anarkisme dan [[Vegetarianisme]] ==
Baris 46 ⟶ 50:
== Anarkisme dan Sikap Tanpa Kekerasan ==
[[Berkas:Food not bombs.JPG|jmpl|350px|kiri|Food Not Bombs]]
Banyak orang mulai memperdebatkan apakah anarkisme dan sikap tanpa kekerasan saling berkaitan. Sebagian anarkis berpendapat bahwa anarkisme dan sikap tanpa kekerasan tidak dapat dipisahkan. Untuk membahas masalah di atas mari kita lihat kembali pada sejarah tentang terjadinya negara. Christopher Day dari ''Love and Rage Revolutionary Anarchist Federation'' menulis, "Negara - yang kita artikan dengan keberadaan [[polisi]], [[tentara]], [[penjara]], [[pengadilan]], berbagai birokrasi pemerintah baik legislatif dan eksekutif - adalah alat pengontrol dan penekan dari yang berkuasa. Negara mempertahankan kekerasan yang legal dan terorganisir." Lebih lanjut Day menyatakan, "Negara telah selalu menjadi instrumen perang. Adalah sesuatu yang tak mungkin untuk membentuk sebuah tatanan masyarakat tanpa peperangan dalam sebuah tatanan masyarakat yang masih didominasi oleh negara."
Dalam buku FNB yang berjudul '''Feeding The Hungry and Building Community''<nowiki/>' dijelaskan, "Nama FNB menyatakan prinsip kami yang paling fundamental; tatanan masyarakat harus mempromosikan [[kehidupan]] bukan [[kematian]]. Tatanan masyarakat sudah mentolerir bahkan mempromosikan kekerasan dan dominasi. Kekuatan penguasa adalah hasil dari ancaman dan penggunaan kekerasan."
Negara dan bentuk representasi dari kapitalisme, dominasi dan patriarki,
Jadi apa hubungan antara anarkisme dan sikap tanpa kekerasan? Kita harus menelaah kembali sejarah yang panjang dari gerakan dan perlawanan anarkis yang pernah
Dalam penelitian yang ditulis tahun [[1932]] dengan judul 'Native (Born) American Anarchism' yang mendiskusikan tentang pengaruh Henry David Thoreau yang dikembangkan melalui [[pembangkangan sipil]], Eunice Schuster menyebut Thoreau sebagai "bukan hanya anarkis dalam pemikirannya, tetapi juga dalam aksinya". Aksi pembangkangan sipil yang dilakukan Thoreau selama perang Amerika melawan [[Meksiko]] telah memengaruhi banyak teori-teori dan praktik tanpa kekerasan.
Leo Tolstoy juga mengambil inspirasi dari Thoreau dan mengembangkan ide-idenya sendiri dalam sikap yang tanpa kekerasan. Robert L. Holmes dalam bukunya yang berjudul 'Non-Violence In Theory and Practice' menuliskan, "Tolstoy menggabungkan pemahaman agama Kristen kepada apa yang dia lihat sebagai kesimpulan [[Logika|logis]]: pengingkaran ini bukan hanya berasal dari perang yang merupakan kekerasan terorganisir, tetapi juga dari pemerintah yang merupakan kekerasan institusional, dan hal inilah yang menimbulkan perang.
"
Dalam kata pengantar dari buku berjudul 'Government Is Violence: Essays on Anarchism and Pacifism' karangan Leo Tolstoy tertulis, "Tolstoy menyarankan cara pencapaian anarki dengan sesuatu yang sekarang dikenal sebagai pembangkangan sipil dan aksi langsung tanpa kekerasan... Tolstoy mengadvokasikan perlawanan moral yang tanpa kompromi terhadap penguasa."
Baris 69 ⟶ 75:
Saat Amerika memasuki Perang Dunia I, anarkis berada di garis depan gerakan anti perang. Tahun 1016, Emma Goldman, Alexander Berkman dan yang lainnya mengorganisir 'No Conscription League'. Dengan kelompok tersebut mereka mengorganisir demostrasi, protes dan march. Mereka mempublikasikan sebuah manifesto yang didalamnya tertulis: "No Conscription League dibentuk dengan tujuan mendorong para anti wajib militer untuk menolak berpartisipasi dalam membunuh sesama mereka." Berkman dan Goldman ditangkap karena dianggap melanggar hukum. Tahun 1918 pemerintah mengeluarkan undang-undang bernama 'Espionage Act' yang membuat literatur anti-perang menjadi ilegal, dan undang-undang ini digunakan untuk melawan sebuah kelompok yang terdiri dari lima orang anarkis termasuk Mollie Steimer. Kelompok tersebut mendistribusikan koran dengan cara menyelipkan koran-koran tersebut ke kotak pos di setiap rumah pada malam hari, dan menulis beberapa leaflet yang isinya menentang UU tersebut. Salah satu dari terdakwa, Jacob Schwartez, tidak pernah diajukan ke pengadilan. Dia disiksa polisi selama interogasi dan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Sisa dari kelompok tersebut dianggap bersalah dan dideportasi ke Russia pada tahun 1921 atas aktivitas anti-perang mereka.
Selain mereka, masih ada yang menentang perang, antara lain Dorothy Day. Dia bersama dengan Peter Maurin, mempelopori gerakan buruh Katolik. Nancy Robert dalam
Pada akhirnya, sekitar 200 rumah yang dijadikan [[rumah sakit]] dibuka di banyak negara khususnya di Amerika Serikat. Ide yang mendasari berdirinya rumah-rumah tersebut diterangkan oleh Walter Brueggman sebagai berikut, "perasaan kasihan mengangkat sebuah bentuk kritik yang radikal di mana mereka yang miskin dan kelaparan harus diperhatikan dengan serius, kondisi di mana mereka seharusnya tidak dianggap normal dan alami, tetapi dianggap sebagai kondisi yang tidak manusiawi yang tidak dapat diterima." Rumah-rumah tersebut dalam struktur masyarakat yang berorientasi profit bukan hanya merupakan sebuah bentuk perlawanan tetapi juga merupakan sebuah alternatif. Pada 1 Mei 1933, gerakan buruh Katolik tersebut menerbitkan koran yang dijual dengan sangat murah. Koran tersebut menjelaskan kaitan antara perdamaian dan keadilan sosial, serta meliput banyak aksi-aksi pembangkangan sipil yang dilakukan oleh gerakan buruh Katolik dan berbagai kelompok buruh radikal lainnya melawan militerisme. Dalam bukunya yang berjudul 'The Spirit of The Sixtiest: The Making of Post-War Radicalism', James Farrell menulis, "Pasifisme, personalisme dan anarkisme dari gerakan buruh Katolik menempati halaman pertama koran mereka. Dan koran tersebut mempromosikan sebuah revolusi dengan ide-idenya." Farrel menulis bahwa dalam beberapa tahun, sirkulasi koran tersebut mencapai oplah 100.000 eksemplar dan tahun [[1938]] oplah mereka mencapai 190.000 eksemplar. Selama Perang Dunia II gerakan buruh Katolik tersebut dilarang karena sikap
Selama lebih dari 50 tahun, Dorothy Day berkomitmen penuh terhadap perdamaian, keadilan sosial dan revolusi tanpa kekerasan. Pada tahun 1983, uskup Katolik Amerika melihat adanya indikasi pergeseran sejarah dalam pelajaran tentang perang dan perdamaian saat tertulis bahwa pasifisme tidak dapat diterima baik secara moral ataupun politik bagi umat [[Katolik]]. Dulu Day bersama dengan Martin Luther King Jr. dikenal sebagai 'saksi tanpa kekerasan' yang memiliki 'pengaruh kuat dalam kehidupan gereja di Amerika Serikat'.
Dorothy Day yang selalu dijuluki 'Head Anarch' oleh editor koran gerakan buruh Katolik, dijuluki juga sebagai 'First Lady of American Catholism' dan beberapa malah memberi petisi kepada Vatikan agar mendeklarasikan dia sebagai seorang Santa. Anarkisme menurut Day adalah, "Ditingkatkannya tanggung jawab seseorang kepada orang lain, dari individu kepada komunitas, dan
Salah satu dari gerakan yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah Amerika Serikat adalah gerakan Civil Rights. Satu dari grup-grup kunci gerakan tersebut adalah Student Non-Violent Coordinating Committee (SNCC). Kelompok tersebut lahir dari gerakan 'aksi duduk' yang pernah sempat populer di daerah selatan pada tahun 1060 dalam aksi protes menentang sistem Apartheid dari 'Jim Crow Laws'. Saat SNCC tidak pernah secara formal mendeklarasikan diri mereka sebagai sebuah grup anarkis, struktur organisasi mereka bermodelkan anti-otoritarian, desentralisasikan dan demokrasi serta mereka menggunakan aksi langsung dalam perjuangan mereka bagi masyarakat egaliter. SNCC memainkan sebuah peran penting dalam aksi "Freedom Rides", sebuah [[kampanye]] 1964 "Freedom Summer", yang merupakan sebuah formasi dari partai politik 'Mississippi Freedom Democratic Party' yang menentang rasisme dalam tubuh partai demokratik. Mereka telah meninggalkan sebuah ide dari aktivisme dan pengorganisiran radikal yang penting bagi siapapun yang berjuang demi perubahan sosial saat ini. Pola gerak mereka seperti pembangunan komunitas merupakan taktik aksi langsung tanpa kekerasan yang banyak digunakan oleh kelompok-kelompok seperti FNB.
Ella Baker adalah salah seorang yang menolong membentuk SNCC. Dia adalah seorang organisator selama bertahun-tahun dalam partai komunis NAACP dan membantu membangun '''Southern Christian Leadership Conference''<nowiki/>' di mana Martin Luther King Jr. terpilih sebagai presidennya. Baker yakin akan dibutuhkannya aksi-aksi langsung dan demokrasi partisipatoris dalam membentuk sebuah perubahan sosial. Dia juga yakin bahwa sebuah grup yang sukses harus menerapkan pola kepemimpinan yang datang dari grup itu sendiri, bukannya kepemimpinan yang datang dari seorang pemimpin: orang yang kuat tidak membutuhkan pemimpin yang kuat. Dalam bukunya yang berjudul: "Women In The Civil Rights Movement": Trailblazers dan Torchbearers, Carol Mueller menampilkan sebuah bab tentang Ella Baker dan pengembangan demokrasi partisipatoris. Mueller mengidentifikasikan ide-ide Baker tentang demokrasi partisipatoris sebagai berikut:
# Seruan bagi orang-orang yang bergerak di level akar rumput dalam masyarakat di mana mereka memiliki kontrol atas diri mereka sendiri.
# Meminimalisir hierarki dan profesionalisme yang selalu menjadi dasar bagi masalah kepemimpinan.
# Sebuah seruan akan perlunya aksi langsung sebagai sebuah jawaban atas ketakutan dan alienasi yang eksis dalam masyarakat.
Anarkisme dan sebuah dunia tanpa kekerasan bukan hanya saling berkaitan tetapi juga tidak dapat dipisahkan. Saat bagian ini didiskusikan dengan melihat berbagai contoh dari sejarah yang harus di klaim kembali dan di ingat bahwa contoh-contoh tersebut telah menawarkan kita inspirasi dalam perjuangan demi sebuah tatanan dunia baru saat ini. Tidak seharusnya kita mengesampingkan berbagai gerakan yang diwarnai dengan kekerasan dalam sejarah anarkisme, tetapi selama ini taktik
Tetapi anarkisme sangat tidak populer dan selalu di salah artikan. Ya. Hal tersebut memang tidak populer dan selalu di salah artikan, tetapi dengan tetap diam dan tidak mau menyatakan keyakinan akan politik yang kita miliki tidak akan menghasilkan apa-apa selain hanya memperkuat struktur sistem saat ini. Saat orang-orang menentang perbudakan, saat orang-orang menuntut persamaan bagi perempuan dan kulit berwarna, saat orang-orang mengorganisir diri mereka menentang perang, saat orang-orang berjuang untuk upah dan kondisi kerja yang lebih baik, saat orang-orang mulai berdiri mempertahankan hak-hak mereka yang ditindas, diserang, dipenjarakan, dan bahkan dibunuh, saat itulah kekuatan itu kembali pada diri kita.
Baris 90 ⟶ 96:
Dalam bukunya yang berjudul ''Anarchism and Black Revolution'', Lorenzo Ervin menulis: "Sebagai sebuah bentuk praktik, anarkis-komunis percaya bahwa kita harus membangun tatanan masyarakat baru saat ini juga di samping terus berusaha untuk menghancurkan kapitalisme. Kita harus terus berusaha menciptakan organisasi-organisasi saling bantu anti-otoritarian untuk makanan, pakaian, perumahan, pengumpulan dana bagi proyek komunitas, dan sebagainya di antara lingkungan bertetangga kita tanpa perlu berafiliasi dengan pemerintah atau korporasi bisnis, dan tidak menjalankannya dengan tujuan meraih laba, melainkan demi kebutuhan sosial. Beberapa organisasi telah terbangun saat ini dan memberikan kepada anggota-anggotanya pengalaman praktik manajemen diri yang akan mengurangi ketergantungan orang-orang pada sistem. Pendeknya kita dapat mulai membangun infrastruktur bagi masyarakat komunal, sehingga orang-orang dapat melihat apa yang mereka perjuangkan dan untuk apa, bukan hanya sekadar ide di kepala seseorang. Dan itulah jalan menuju [[kebebasan]]".
Kita dapat membuat ide-ide ko-operasi, saling menolong, solidaritas, egalitarianisme dan tatanan masyarakat tanpa kekerasan menjadi popular, tetapi hanya melalui aksi yang kita lakukan dan politik yang kita terapkan yaitu politik dalam kehidupan sehari-hari. Politik yang dekat dengan
Salah satu cara menerapkan politik radikal dalam tatanan masyarakat di mana masih terdapat banyak sekali kemiskinan dan kelaparan, adalah dengan menyediakan makanan gratis.
|