Centralindo Panca Sakti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
| logo_caption =
| fate =
| owner =
| traded_as =
| parent =
Baris 20:
| homepage = {{URL|http://www.cps.co.id}}
}}
'''PT Centralindo Panca Sakti'''
Terdapat beragam bisnis dari perusahaan ini (pada awalnya), yang meliputi:<ref>
Baris 32:
* Jasa [[penyeranta]] (''pager'') dengan merek Metrotel, dengan anak usahanya yang bernama PT Selarasindo Mulia yang didirikan pada 1996. Bisnis ini bertahan hingga 2002. Kemudian, PT Selarasindo menjadi perusahaan yang menangani jasa televoting, ''free call'' dan ''premium call''.
* Pembangunan sistem [[CDMA]] di [[Bangka Belitung]] lewat anak usaha PT Hamparan Persada.
* Menjadi salah satu operator jaringan komunikasi seluler berbasis [[AMPS]] di Indonesia sejak 2 Juli 1991 (operator pertama, dengan masa kontrak 7 tahun). Proyek ini awalnya dimaksudkan untuk [[telepon mobil]] di kota-kota seperti [[Jakarta]] dan [[Surabaya]] (walaupun akhirnya hanya di Surabaya saja) bekerjasama dengan [[Industri Telekomunikasi Indonesia]] dan Telkom dalam bentuk [[bagi hasil]]. Selanjutnya, proyek ini dilanjutkan ke [[Semarang]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] dan [[Surabaya]]-[[Malang]] dengan kapasitas total 9.500 pengguna. Perangkat yang ditawarkan berasal dari [[Motorola]] dan [[NEC]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=CUjvAAAAMAAJ&q=elektrindo+amps+november1991&dq=elektrindo+amps+november1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjc3LO8s6HvAhVj7HMBHTpNCikQ6AEwAHoECAAQAg The APT Yearbook]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=0y3pAAAAMAAJ&dq=AMPS+centralindo+1992&focus=searchwithinvolume&q=AMPS Eksekutif, Masalah 159-162]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PA119&dq=centralindo+pancasakti+1988&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj97tbV8LjuAhVD7XMBHU-wD1gQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=centralindo%20pancasakti%201988&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref>
[https://jawawa.id/newsitem/asia-link-buys-35-percent-stake-in-pt-metrosel-1447893297 JP/Asia Link buys 35 percent stake in PT Metrosel]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}▼
</ref>▼
Selain itu, PT Centralindo juga pernah diberikan [[konsesi]] untuk mengelola [[hutan tanaman industri]] pada tahun 1991, dan mulai beroperasi pada 30 Juni 1992. Izin ini berlaku sampai 2004 ketika dicabut pemerintah.<ref>[https://katingan.com/pt-gorontalo-citra-lestari/tentang-kami/areal-kerja/ Sejarah Pengelolaan]</ref>
Bhakti Investama, dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] kemudian melakukan beberapa perubahan ketika Centralindo ada di bawah kendali mereka, terutama pada struktur pemegang saham di anak usaha Centralindo, Metrosel. Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 Maret 2003.<ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, kemudian juga pemilik saham Metrosel, yaitu Centralindo (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref> Selanjutnya pada 8 Agustus 2003, Centralindo dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham: Telkom menjual 20,17% sahamnya di Metrosel, 14,20% saham [[Komselindo]] dan 100% saham [[Telesera]] ke Centralindo dengan biaya Rp 185,10 miliar, dan sebagai gantinya, PT Centralindo menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan|TV kabel]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom (kemungkinan, saham Centralindo di PSN dan Indonusa merupakan pengalihan dari saham perusahaan lain milik Bhakti/Bimantara). Manajemen sendiri menyediakan dana sebesar Rp 900 miliar untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg Tempo, Volume 31,Masalah 48-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> Dengan posisi ini, Bhakti/Bimantara lewat Centralindo (dan juga Mobile-8) bisa menguasai saham mayoritas Telesera, Komselindo dan Metrosel. Kemudian, seluruh saham anak usaha Centralindo ini dialihkan/dijual kepada Mobile-8 Telecom sehingga 100% seluruh saham ketiga anak usahanya yang bersistem AMPS tersebut menjadi milik Mobile-8.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Laporan Keuangan FREN Q1 2009]</ref> Sebagai ganti dari penyerahan saham itu, Centralindo memiliki 5% saham di Mobile-8 Telecom (hingga 2005).▼
Setelah transaksi tersebut, Centralindo muncul lagi di pemberitaan ketika pada Juni 2003, Bimantara Citra memutuskan menjual 25% sahamnya di [[Metro TV]] kepada Centralindo. Selain menjual sahamnya, piutang Rp 80 miliar Bimantara juga dijual ke Metro TV. Penjualan ini didasarkan oleh Metro TV yang tidak mendapatkan keuntungan dan terus merugi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=d4cNAQAAMAAJ&q=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&dq=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQzdm-rbTuAhUZOisKHUcJBU4Q6AEwAHoECAEQAg Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA57&dq=Lativi+300+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXt8Oo6rLuAhVBaCsKHUA8BdUQ6AEwAHoECAUQAg#v=snippet&q=METRO%20TV&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Dalam penjualan tersebut, pemegang saham mayoritas Metro TV, [[Surya Paloh]] menyatakan bahwa ia berada di balik Centralindo. Kurang jelas apa arti dari pernyataan Paloh tersebut, mengingat sepertinya tidak pernah saham Centralindo dialihkan kepada Surya Paloh. Kemungkinan ada "perjanjian" antara Bhakti dan Paloh mengenai penjualan ini. Yang pasti, kemudian Centralindo tidak lagi terlihat memegang saham Metro TV.▼
Pada tahun 2004-2005, kemudian Bhakti (lewat anak usahanya yang lain, PT [[Agis]] Tbk.) memutuskan untuk melepaskan sahamnya di Centralindo kepada perusahaan lain lewat beberapa skema [[obligasi]], kepada perusahaan lain bernama Gallantry Ltd. Tidak jelas siapa pemilik dari Gallantry, namun kemungkinan adalah pemegang saham sebelumnya, yaitu Napan Group.<ref>[https://docplayer.info/34162359-Pt-agis-tbk-dan-perusahaan-anak.html LAPORAN KEUANGAN AGIS Tbk Desember 2004]</ref> Lalu, pada 4 Maret 2005, saham Centralindo di Mobile-8 Telecom (sebesar 4,6%) dialihkan kepada pemegang saham utamanya, Bimantara Citra.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/BMTR/2006/FY_2006_BMTR_Global++Mediacom+Tbk.pdf LAPORAN KEUANGAN 2006 Bimantara Citra]</ref><ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref>▼
* PT Total Info Kharisma (NetStar)<ref>[http://napanpersada.com/affiliated-companies/detail/16/total-info-kharisma NETSTAR]</ref>
* PT Solusi Sistem Integrasi
* [[Penyedia jasa internet]], dengan merek Blitz dan Central<ref>[http://www.cps.co.id/index.html CPS.CO.ID]</ref>
* Dan penyediaan jasa komunikasi lainnya.
===Centralindo Pancasakti Cellular ===
Adapun perusahaan ini masih memiliki kaitan dengan PT Centralindo Panca Sakti (CPS), dan didirikan awalnya sebagai perusahaan yang menerima pengalihan operasional AMPS dari PT CPS. PT Centralindo Pancasakti Cellular (CPSC) kemudian mentransformasikan kerjasama bagi hasil eks-CPS dengan Telkom menjadi perusahaan patungan keduanya (Telkom-CPSC) bernama PT [[Metrosel|Metro Selular Nusantara]] (Metrosel), dengan AMPS-nya digabungkan dalam operasi Metrosel yang mulai beroperasi pada akhir 1995.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=JAy4AAAAIAAJ&dq=metro+selular+nusantara+1995&focus=searchwithinvolume&q=metrosel Asia-Pacific Telecommunication Indicators]</ref> Saham CPSC di perusahaan ini berubah-ubah, dari awalnya sebesar 51,20%, lalu menjadi 36,7% pada 1996.<ref>
▲[https://jawawa.id/newsitem/asia-link-buys-35-percent-stake-in-pt-metrosel-1447893297 JP/Asia Link buys 35 percent stake in PT Metrosel]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
▲</ref>
Pada tahun 2001, terjadi perubahan kepemilikan CPSC dimana 37% sahamnya beralih ke [[Bhakti Investama]], setelah Bhakti membeli [[obligasi]] PT CPSC<ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref> di [[Chase (bank)|Chase Manhattan Bank]]. Kemudian, saham Bhakti meningkat menjadi 100% dengan menggelontorkan dana US$ 35 juta/Rp 259 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=NDvjAAAAMAAJ&dq=metrosel+bhakti+37&focus=searchwithinvolume&q=bini Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&dq=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV_ey0577uAhUBjeYKHedxBlAQ6AEwAHoECAMQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tOlXAAAAMAAJ&q=centralindo+Pancasakti&dq=centralindo+Pancasakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4rij8vLuAhWyjuYKHYitCMY4KBDoATAAegQIARAC Kapital, Volume 3,Masalah 17-26]</ref>
▲Setelah akuisisi itu, Bhakti Investama
▲Setelah transaksi tersebut,
▲Pada tahun 2004-2005, kemudian Bhakti (lewat anak usahanya yang lain, PT [[Agis]] Tbk.) memutuskan untuk melepaskan sahamnya di
==Lihat pula==
|