Kuntilanak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Nafisathallah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
 
== Pendekatan Antropologis ==
Pandangan yang berbeda diberikan dari [[Metode|pendekatan]] yang lebih [[ilmiah]] dari [[disiplin ilmu]] [[antropologi]], salah seorang antropolog asal [[Jerman]] menjelaskan bahwa kehadiran narasi mengenai kuntilanak di tengah masyarakat Melayu di masa lampau adalah solusi atas permasalahan keamanan yang sering diderita para kaum wanita, dengan berkembangnya mitos seputar hantu ini akan memberikan efek deteren kepada setiap lelaki untuk berpikir dua kali sebelum mengganggu perempuan di malam hari.<ref>{{Cite web|last=hasibuan|first=linda|title=Tak Takut, Antropolog Jerman Ini Bongkar Misteri Kuntilanak|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230312104713-4-420929/tak-takut-antropolog-jerman-ini-bongkar-misteri-kuntilanak|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-03-25}}</ref> MunculnyaJadi, pemahamanhadirnya akankisah rohmitologi gentayangan sepertimengenai kuntilanak diadalah masyarakatbentuk Melayuproteksi Islamyang moderndiciptakan inimasyarakat jugauntuk tidakmelindungi terlepasperempuan dari kepercayaansegala lokalmacam sertakemungkinan buruk dan pahamresiko [[animisme]]buruk yang sebelumnyadialami berkembangperempuan saar keluar di masyarakatmalam Nusantarahari jauhuntuk sebelumkebutuhan [[agama]]-[[agamapenting, Abrahamik]]di (sepertizaman [[Islam]]dahulu dimana akses terhadap keamanan,<ref>{{Cite web|title=Kuntilanak: Korban Patriarki|url=http://www.jurnalperempuan.org/7/post/2014/10/kuntilanak-korban-patriarki.html|website=Jurnal Perempuan|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref> pengawasan dan [[Kristen]])keadilan maupunbelum agamasebaik [[internasional]]sekarang lainnyaadalah hal yang wajar jika masyarakat melakukan hal yang demikian, karena ancaman berupa pemerkosaan terhadap wanita sangat merugikan mereka, kemungkinan seperti Hindumenanggung dananak Buddhahasil datangkegiatan kepemerkosaan Kalimantanatau dibunuh oleh si pemerkosa adalah ancaman yang kaum perempuan hadapi. <ref>{{Cite web|last=ZulfikarIndonesia|first=FahriC. N. N.|title=KuntilanakTerungkap, DitelitiAlasan olehIlmiah Antropolog Jerman,Kuntilanak TernyataBerjenis BeginiKelamin KisahnyaPerempuan|url=https://www.detikcnnindonesia.com/eduteknologi/edutainment/d20230222180456-6583290199-916558/kuntilanakterungkap-ditelitialasan-olehilmiah-antropolog-jermankuntilanak-ternyataberjenis-beginikelamin-kisahnyaperempuan|website=detikeduteknologi|language=id-ID|access-date=2023-03-25}}</ref>
 
Munculnya pemahaman akan roh gentayangan seperti kuntilanak di masyarakat Melayu Islam modern ini juga tidak terlepas dari kepercayaan lokal serta paham [[animisme]] yang sebelumnya berkembang di masyarakat Nusantara jauh sebelum [[agama]]-[[agama Abrahamik]] (seperti [[Islam]] dan [[Kristen]]) maupun agama [[internasional]] lainnya seperti Hindu dan Buddha datang ke Kalimantan.<ref>{{Cite web|last=Zulfikar|first=Fahri|title=Kuntilanak Diteliti oleh Antropolog Jerman, Ternyata Begini Kisahnya|url=https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6583290/kuntilanak-diteliti-oleh-antropolog-jerman-ternyata-begini-kisahnya|website=detikedu|language=id-ID|access-date=2023-03-25}}</ref>
[[Berkas:Edward Scriven - White Lady - B1998.14.206 - Yale Center for British Art.jpg|jmpl]]
Pengaruh dari kebudayan yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Belanda juga turut memperkaya narasi mengenai kuntilanak di Indonesia. Indonesia yang secara spesifik dijajah oleh Belanda, mendapati banyak kebudayaan lokalnya mengalami asimilasi dan akulturasi dari negara kolonialnya salah satunya mengenai narasi kuntilanak. Kolonialisme yang terjadi telah menjadi latar belakang tercampurnya atau terinspirasinya bentuk penggambaran sosok kuntilanak yang berupa wanita berpakaian daster
 
== Budaya populer ==