Seperti lagu mereka sebelumnya "[[Peradaban (lagu)|Peradaban]]", lagu ini terinspirasi dari [[Pengeboman Surabaya (2018)|pengeboman di Surabaya pada 2018]].<ref name=":0" /> Lagu ini membahas hal-hal kriminalisasi yang terjadi di Indonesia, seperti [[pemerkosaanBaskara Putra]], pemberontakanpencipta tanpalagu alasan,mengatakan hinggabahwa pelatihanada teroris.<ref>{{Cite web|title=.Feast Sajikan Berita Kehilangan Dari Peristiwa Kelamlirik di Indonesia|url=https://www.djarumcoklat.com/coklatnews/feast-sajikan-berita-kehilangan-dari-peristiwa-kelam-di-indonesia|website=www.djarumcoklat.com|access-date=2021-11-03}}</ref> Lagulagu ini mengandung sebuah lirik dari "Taifun" oleh [[Barasuara]].<ref name=":0" /> Lagu ini juga mengandung lirik yang diambil dari sebuah surat asli dari seorang ibu kepada anaknya yang sudah meninggal dunia. Namun, tidak diberi tahu siapa nama dari anak tersebut. Pada wawancara dengan [[CNN Indonesia]], [[Baskara Putra]], vokalis .Feast dan penulis lagu ini, mengatakan bahwa ibu tersebut memang meminta agar tidak menyebutkan nama anak dan kejadian yang dialamimenimpa anak tersebut sehinggatidak meninggaldiungkap dunia.sesuai Baskarapermintaan mengatakan,sang "Gue enggak bisa cerita anak ini korban kejadian apa, tapi kejadian itu pahit banget. Ibu yang izinkan suratnya dikutip jadi lagu ini memang minta untuk enggak kasih tau nama anaknya dan kejadiannyaibu."<ref name=":0" />
Lagu ini membahas hal-hal kriminalisasi yang terjadi di Indonesia, seperti [[pemerkosaan]], pemberontakan tanpa alasan, hingga pelatihan teroris.<ref>{{Cite web|title=.Feast Sajikan Berita Kehilangan Dari Peristiwa Kelam di Indonesia|url=https://www.djarumcoklat.com/coklatnews/feast-sajikan-berita-kehilangan-dari-peristiwa-kelam-di-indonesia|website=www.djarumcoklat.com|access-date=2021-11-03}}</ref> Lagu ini mengandung sebuah lirik dari "Taifun" oleh [[Barasuara]].<ref name=":0" />
