Perkawinan anak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
Penelitian menunjukkan bahwa [[pendidikan seksual]] yang komprehensif dapat membantu mencegah pernikahan anak.<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://www.worldcat.org/oclc/1371618774|title=International technical guidance on sexuality education : an evidence-informed approach.|location=Paris|publisher=UNESCO|isbn=978-92-3-100259-5|edition=2nd revised ed|others=Unesco|oclc=1371618774}}</ref> Mengurangi pernikahan anak di [[Negara berkembang|negara-negara berkembang]] membutuhkan pendidikan dan penguatan masyarakat di daerah pedesaan. Anak perempuan dapat membuat keputusan untuk menikah dan hidup lebih baik dengan pendidikan. Program pembangunan di daerah pedesaan seperti perawatan air, [[kesehatan]], dan [[sanitasi]] dapat membantu [[finansial]] keluarga dan menekan angka pernikahan anak, sehingga pendidikan dan pembangunan pedesaan dapat memutus siklus [[kemiskinan]] dan pernikahan anak.<ref>{{Cite journal|last=Subscriber|first=SSRN|date=2011|title=Ssrn Demo Paper|url=http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1954661|journal=SSRN Electronic Journal|doi=10.2139/ssrn.1954661|issn=1556-5068}}</ref>
 
== EfekDampak pernikahan anak ==
Pernikahan anak melanggar hak-hak anak dan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi anak perempuan dan anak laki-laki. Bagi anak perempuan, selain masalah [[kesehatan mental]], kurangnya akses ke [[pendidikan]], dan peluang [[hamil]], ini juga termasuk ke dalam efekdampak [[kesehatan]] yang merugikan akibat dari [[kehamilan]] dan persalinan dini.<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite journal|last=Gastón|first=Colleen Murray|last2=Misunas|first2=Christina|last3=Cappa|first3=Claudia|date=2019-07-03|title=Child marriage among boys: a global overview of available data|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17450128.2019.1566584|journal=Vulnerable Children and Youth Studies|language=en|volume=14|issue=3|pages=219–228|doi=10.1080/17450128.2019.1566584|issn=1745-0128}}</ref> Salah satu penyebab kematian paling umum bagi anak perempuan usia 15 hingga 19 tahun di negara berkembang adalah kehamilan dan persalinan, karena secara medis alat [[reproduksi]] mereka belum cukup matang untuk melakukan fungsinya.<ref>{{Cite web|last=Ludden|first=Jennifer|date=2013-12-01|title=Five Things You May Not Know About Child Marriage|url=https://www.npr.org/sections/parallels/2013/12/01/247843225/5-things-you-may-not-know-about-child-marriage|access-date=2023-03-25}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|title=Dampak Buruk Perkawinan Anak {{!}} Indonesia Baik|url=https://indonesiabaik.id/infografis/dampak-buruk-perkawinan-anak|website=indonesiabaik.id|access-date=2023-03-25}}</ref> Anak perempuan berisiko mendapatkan [[Komplikasi (medis)|komplikasi]] terkait dengan persalinan yang jauh lebih tinggi, seperti ''fistula obstetri'', [[infeksi]], [[Perdarahan|pendarahan]] hebat, [[anemia]] dan [[eklampsia]]. Menurut penelitian dari [[Kanada]] dan [[Indonesia]], usia rahim prima secara fisik berada pada usia diatas 20 tahun dan kurang dari 35 tahun.<ref name=":2" /> Tidak hanya berbahaya bagi ibu, anak yang dilahirkan pun tidak luput dari risiko. Selain risiko kematian pada bayi dua kali lipat sebelum memasuki usia satu tahun. Ibu berisiko melahirkan anak secara [[Premature (film 2019)|premature]] dan ''[[stunting]]'' (kekurangan asupan gizi).<ref name=":2" />
 
Adapun efekdampak pernikahan bagi anak laki-laki adalah tidak siap untuk bertanggung jawab, menafkahi, menjadi ayah sejak dini, kurangnya akses ke pendidikan, dan peluang [[karier]].<ref name=":1" /> Secara global, dampak pernikahan anak di kalangan anak laki-laki hanya seperenam di antara anak perempuan.<ref>{{Cite web|title=Child marriage {{!}} UNICEF|url=https://www.unicef.org/protection/child-marriage|website=www.unicef.org|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref> Penelitian tentang efekdampak pernikahan anak pada anak laki-laki di bawah umur sangat sedikit, para peneliti berpendapat kemungkinan karena pernikahan anak yang melibatkan anak laki-laki kurang umum dan mereka jarang menghadapi efekdampak kesehatan yang merugikan sebagai akibat dari kehamilan dini dan persalinan.<ref name=":1" /> Data per [[September]] 2014, 156 juta [[pria]] yang masih hidup menikah sebagai anak laki-laki di bawah umur.<ref>{{Cite news|last=Strochlic|first=Nina|date=2014-09-18|title=The Sad Hidden Plight of Child Grooms|url=https://www.thedailybeast.com/articles/2014/09/18/the-sad-hidden-plight-of-child-grooms|newspaper=The Daily Beast|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref>
 
[[UNICEF]] mengungkapkan bahwa diperkirakan 115 juta laki-laki di seluruh dunia menikah sebagai anak-anak. Dari jumlah tersebut, 1 dari 5, atau 23 juta, anak laki-laki menikah sebelum usia 15 tahun. Jumlah total pengantin anak-anak adalah 765 juta. Anak perempuan tetap terpengaruh secara tidak proporsional, dengan 1 dari 5 wanita muda berusia 20 hingga 24 tahun menikah sebelum berusia 18 tahun, dibandingkan dengan 1 dari 30 pria muda.<ref>{{Cite web|title=115 million boys and men around the world married as children - UNICEF|url=https://www.unicef.org/press-releases/115-million-boys-and-men-around-world-married-children-unicef|website=www.unicef.org|language=en|access-date=2023-03-25}}</ref>