StarOne: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
== Sejarah ==
===PeluncuranKehadiran awal===
Layanan StarOne bermula ketika pemerintah RI mencanangkan deregulasi di industri telekomunikasi pada awal 2000-an. Di tanggal 1 Agustus 2002, Indosat mendapatkan izin untuk menyelenggarakan jaringan telepon tetap (yang sebelumnya di[[monopoli]] oleh [[Telkom]]), mulanya dengan cakupan terbatas di Jakarta dan Surabaya. Pada 17 April 2003, izin tersebut diperbarui dengan cakupan layanan nasional.<ref name=lapk>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/ISAT/2013/2Q_2013_ISAT_Indosat+Tbk.pdf Lapkeu Indosat Q2 2013]</ref> Adapun izin ini diberikan sebagai kompensasi pencabutan hak monopoli komunikasi internasional yang dijalankan Indosat selama ini.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/33662/restrukturisasi-duopoli-telekomunikasi-selesai-awal-2004 Restrukturisasi Duopoli Telekomunikasi Selesai Awal 2004]</ref> Pasca mendapatkan izin tersebut, Indosat mulai merencanakan pembangunan jaringan telepon tetap nirkabel ([[FWA]]) dengan teknologi [[CDMA2000]] sebagai bagian pelaksanaan duopoli telekomunikasi yang dicanangkan pemerintah bersama Telkom. Adapun FWA dipilih dibanding [[PSTN]] karena biayanya yang lebih murah.<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=-7QTAQAAMAAJ&dq=first+call+Indosat+fixed+wireless+access&focus=searchwithinvolume&q=fixed Tempo: Indonesia's Weekly News Magazine, Volume 2,Masalah 43-52]</ref> Pada 25 Juli 2002, Indosat mendemonstrasikan layanan yang direncanakannya ini dengan melakukan uji coba menelepon nomor lokal, SLJJ, SLI dan telepon seluler.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/23873/indosat-siap-operasikan-layanan-telepon-tetap Indosat Siap Operasikan Layanan Telepon Tetap]</ref> Ditargetkan hingga 2010 ada 759.000 sambungan FWA yang berhasil dilayani Indosat,<Ref>[https://www.liputan6.com/news/read/47189/indosat-di-tangan-pemodal-asing Indosat di Tangan Pemodal Asing]</ref> dengan biaya pengoperasian per pengguna sebesar US$ 200-400.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/215/pemerintah-setujui-target-pembangunan-indosat Pemerintah Setujui Target Pembangunan Indosat]</ref>
 
Untuk membangun proyeknya, diadakan tender yang dimulai pada akhir 2002 untuk membangun jaringan berkapasitas 700.000 sambungan (450.000 di Jakarta dan 250.000 di Surabaya) dengan target sudah beroperasi sebelum 17 Agustus 2003. Setelah melibatkan beberapa peserta, pada 18 Maret 2003 sebuah [[konsorsium]] bernama Mega Asia berhasil menjadi pemenang dari tender proyek tersebut.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/34498/bakrie-mungkin-menangkan-tender-700-ribu-sst Bakrie (Mungkin) Menangkan Tender 700 ribu SST]</ref><Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/6703/mega-asia-menang-tender-telpon-indosat Mega Asia Menang Tender Telpon Indosat]</ref> Adapun konsorsium ini terdiri dari Bakrie Communication, Tomen Corp., PT Asia Bumi Piramida, dan PT Sarana Insan Muda Selaras dan akan mengerjakan proyeknya dengan skema [[bagi hasil]].<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=VflXAAAAMAAJ&dq=Konsorsium+Mega+Asia+indosat+2003&focus=searchwithinvolume&q=tomen Eksekutif, Masalah 281-286]</ref> Sempat juga Indosat berusaha menggandeng perusahaan milik [[Grup Bakrie]] lainnya, [[Ratelindo]] yang memegang hak frekuensi 800 MHz di Jakarta dan Jawa Barat.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/36194/telkom-dan-indosat-jajaki-kerjasama-frekuensi-dengan-ratelindo Telkom dan Indosat Jajaki Kerjasama Frekuensi dengan Ratelindo]</ref>

Namun akhirnya keterlibatan Bakrie dalam proyek pembangunan jaringan FWA maupun kerjasama jaringan gagal. Rencana kerjasama jaringan tidak jelas bagaimana hasilnya, sedangkan proyek pembangunan jaringan FWA Indosat yang ditangani konsorsium Mega Asia dibatalkan oleh Indosat pada Juni 2003 akibat tidak mampu memenuhi persyaratan kontrak,<Ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/88492/proyek-indosat-molor Proyek indosat molor]</ref> yaituberupa target penyelesaian pembangunan dalam waktu tiga bulan dan kesepakatan permodalan antara kedua belah pihak.<Ref>[https://bisnis.tempo.co/read/29296/indosat-kemungkinan-akan-bangun-jaringan-telepon-tetap-nirkabel-awal-2004 Indosat Kemungkinan Akan Bangun Jaringan Telepon Tetap Nirkabel Awal 2004]</ref> Sebagai ganti konsorsium tersebut, Indosat menggandeng [[ZTE]] dalam membangun jaringan FWA-nya yang ditargetkan untuk keperluan uji coba, dengan biayabiayanya ditanggung ZTE.<ref>[https://www.datatempo.co/MajalahTeks/detail/ARM20180612108870/indosat-tunjuk-zte Indosat tunjuk zte]</ref> Di tanggal 21 Agustus 2003, proyek tersebut diujicobakan dalampada kegiatan ''first call Indosat fixed wireless access'' di Gedung Indosat, Jakarta yang dihadiri [[Daftar Menteri Perhubungan Indonesia|Menteri Perhubungan dan Transportasi]] [[Agum Gumelar]].<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/14100/regulasi-telepon-tetap-nirkabel-belum-jelas Regulasi Telepon Tetap Nirkabel Belum Jelas]</ref>
 
Setelah melalui berbagai persiapan, akhirnya produk FWA tersebut diluncurkan dengan nama StarOne pada 29 Mei 2004 di Surabaya, [[Jawa Timur]] dengan pengguna awal 3.000-4.000, yang kemudian menjadi 16.000. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 8 Juli 2004, produk StarOne juga diluncurkan di Jakarta.<ref name="L6">[http://news.liputan6.com/read/81765/indosat-luncurkan-starone-di-jakarta Liputan6.com: Indosat Luncurkan StarOne di Jakarta]. Dipublikasikan 9 Juli 2004. Diakses 5 Mei 2013</ref><Ref name=dtk/> Pada saat peluncurannya, pelanggan dapat memilih layanan prabayar atau pascabayar. Sedangkan fitur [[Short message service|SMS]] dimungkinkan antar sesama StarOne, dan ke beberapa operator seluler seperti [[Satelindo]], [[XL Axiata]], [[smartfren|Mobile-8]] dan [[Axis Telekom|Lippo Telecom]]. Menurut pihak Indosat, StarOne muncul dengan keinginan memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi dengan tarif ekonomis dan fitur yang lengkap.<ref name=swa1>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/indosat-terus-kembangkan-starone Indosat Terus Kembangkan StarOne]</ref> Demi mempersiapkan layanan ini, Indosat telah menyiapkan dana sebesar [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 40 juta.<ref name="L6"/> Promosi-promosi pun dilakukan, seperti membanderol tarif murah untuk menelepon, mengakses internet dan berhubungan SLJJ, dan menawarkan kualitas jaringan yang lebih baik dibanding pesaingnya.<ref>[http://www.reviewland.com/handphone-cdma.htm SERBUAN HANDPHONE CDMA]</ref><ref name=swa2>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/indosat-luncurkan-starone-di-jakarta Indosat Luncurkan StarOne di Jakarta]</ref>