God Bless (album): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 10:
| Length = 44:44<br>30:29 <small>(versi piringan hitam)</small>
| Label = Pramaqua
| Producer = Johanes Surjoko
| Reviews =
| Last album =
Baris 29:
Namun di tengah popolaritas mereka yang sedang tinggi, 2 personel mereka, Soman Loebis dan Fuad Hasan meninggal dunia dalam kecelakaan sepeda motor di kawasan [[Pancoran, Jakarta Selatan|Pancoran]] pada tahun 1974. Belum lagi, mereka harus kehilangan sosok gitaris Ludwig Lemans yang memilih untuk meninggalkan God Bless. Sehingga band ini hanya menyisakan [[Ahmad Albar|Achmad Albar]] dan [[Donny Fattah]] saja. Tanpa ingin lama berkabung, mereka mengajak Nasution Bersaudara yang terdiri dari [[Keenan Nasution]] (drum), Oding Nasution (gitar), dan Debby Nasution (kibor). Namun formasi ini tidak bertahan lama karena ketidakcocokan selera musik Achmad Albar dengan Nasution Bersaudara.<ref name="merdeka">{{Cite news|url=https://www.suaramerdeka.com/hiburan/pr-04267220/god-bless-2-memasuki-dunia-rekaman |title= God Bless (2), Memasuki Dunia Rekaman |publisher= www.suaramerdeka.com |access-date= 2 Juni 2022|language= id |work= [[Merdeka.com]] }}</ref> Akhirnya mereka kembali mengajak [[Yockie Suryo Prayogo]] sebagai pemain kibor yang baru. Kemudian Yockie mengajak [[Ian Antono]] (gitar), dan [[Teddy Sujaya]] (drum) untuk bergabung ke dalam God Bless.<ref name="Tirto" />
Pada tahun 1975, Johanes Surjoko dari [[Aquarius Musikindo|Aquarius]], yang juga merupakan teman sekolah Ian dan Donny, menawarkan kesempatan rekaman album kepada God Bless. Surjoko memang sudah lama mengamati God Bless dan terkesan dengan penampilan mereka. Meskipun Surjoko berujar hanya dapat membiayai transportasi saja tanpa adanya honor untuk masing-masing personelnya, mereka setuju dengan tawaran Surjoko.<ref name="Ian">{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=qV2ts1qcoX4&t=630s |title= Journey Of God Bless episode 2, Part 2 of 2 |publisher= www.youtube.com |access-date= 31 Mei 2022}}</ref> Sebelum sesi rekaman dimulai, mereka melakukan sesi latihan terlebih dahulu dan berkumpul menulis materinya di rumah orang tua Freddy Tamaela, di kawasan [[Puncak, Bogor|Puncak]].<ref name="merdeka" />
== Rekaman ==
|