Hinet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28:
Upaya PT [[Berca Hardayaperkasa]] (perusahaan yang dimiliki oleh [[Murdaya Widyawimarta Poo|Murdaya Poo]] dan [[Siti Hartati Murdaya]]) untuk masuk ke industri operator seluler, dimulai ketika mereka mengikuti tender pembangunan jaringan sistem [[WiMAX]] di seluruh wilayah Indonesia yang diadakan pemerintah sejak 27 April 2009.<ref>[https://telehouse-eng.com/news/8-perusahaan-menang-tender-wimax 8 Perusahaan Menang Tender WiMAX]</ref> Pada 16 Juli 2009, anak perusahaan Berca, PT Berca Global Access<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1610208/layanan-wimax-4g-first-media--berca-digugat- Layanan WiMax 4G First Media & Berca Digugat]</ref> ditetapkan sebagai pemenang lelang ''[[broadband wireless access]]'' (BWA) dengan frekuensi 2,3 GHz di 7 zona (dari 15 zona yang ditenderkan), yaitu [[Sumatra]] tengah dan selatan, [[Sulawesi Selatan]], [[Bali]] dan [[Nusa Tenggara Barat]], [[Kalimantan]] tengah dan timur serta [[Batam]].<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1166453/berca-kuasai-zona-bwa-terbanyak Berca Kuasai Zona BWA Terbanyak]</ref> Namun, belum juga mengoperasikan sistem barunya tersebut, Berca terjerat masalah karena tidak membayar ''up front fee'' dan biaya hak penggunaan frekuensi kepada negara sebesar Rp 143 miliar. Dari awalnya diminta membayar pada 17 November, tetapi Berca mengulur-ulur pembayarannya pada 7 Desember 2009, sehingga dikenakan denda (dan hampir saja terancam dicabut izinnya). Manajemen Berca beralasan, mereka sedang mengurus perangkat [[modem]] WiMAX (disebut sebagai ''consumer premise equipment'') yang pada waktu itu masih mahal di Indonesia sehingga menghalangi upayanya bermain di ranah [[ritel]].<ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1247308/berca-siap-bayar-wimax-rp-143-miliar Berca Siap Bayar Wimax Rp 143 Miliar]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/212389/berca-klaim-sudah-lunasi-izin-awal-radio-nirkabel/full&view=ok Berca Klaim Sudah Lunasi Izin Awal Radio Nirkabel]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1255664/bayar-wimax-berca-tetap-kena-denda Bayar Wimax, Berca Tetap Kena Denda]</ref>
Setelah terhambat hampir setahun, pada 20 September 2010 sistem ini diluncurkan dengan nama '''WiGO''', dengan awal pasarnya berada di [[Batam]] dan [[Medan]], serta menyusul kota-kota di [[Bali]],
Akibat dari hal tersebut, produk WiGO (terpaksa) diluncurkan ulang pada 23 Februari 2012 di [[Medan]], [[Batam]], [[Balikpapan]] dan [[Denpasar]] serta menargetkan ekspansi ke [[Pontianak]], [[Makassar]] dan [[Pekanbaru]]. Pemilihan daerah ini dikarenakan menurut manajemen dianggap masih potensial mengingat rendahnya penetrasi [[internet]] dan jaringan di daerah tersebut. Meskipun pihak Berca mengeluh merugi akibat tindakan pemerintah sebelumnya, tetapi manajemen optimis bahwa mereka bisa meningkatkan [[Base Transceiver Station|BTS]] dari 200 menjadi 1000 di 2015 dan meningkatkan pelanggan dari target 2012 sebesar 300.000 menjadi 1.000.000 pada 2015. WiGO menawarkan ke publik internet yang cepat dengan harga terjangkau. Untuk menyukseskan upayanya, pihak Berca sudah menyediakan dana sebesar [[Dolar AS|US$]] 500 juta dan bekerjasama dengan [[Xirka]] (mitra [[Huawei]]) dan [[Panggung Electric Citrabuana|Panggung Electric]] (mitra [[ZTE]]).<ref>[https://www.tribunnews.com/iptek/2012/02/27/wigo-4g-wimax-meluncur-di-empat-kota WiGo 4G WiMax Meluncur di Empat Kota]</ref><ref>[https://teknologi.bisnis.com/read/20120223/101/65400/internet-broadband-layanan-wimax-16e-mulai-menyapa-indonesia INTERNET BROADBAND: Layanan WiMax 16e mulai menyapa Indonesia]</ref><ref>[https://inet.detik.com/telecommunication/d-1849932/telat-2-tahun-wimax-berca-kehilangan-momentum Telat 2 Tahun, Wimax Berca Kehilangan Momentum]</ref>
|