Alfred Adler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 59:
Di sinilah poin yang menyebabkan ketidaksepakatan Adler dengan [[Sigmund Freud]].<ref name="Boeree" /> Menurut Freud, segala sesuatu yang terjadi pada masa lalu, seperti [[trauma]] masa kecil, pasti menjadi penentu siapa orang itu pada masa kini.<ref name="Boeree" /> Sebaliknya, Adler justru berpendapat bahwa "dorongan ke arah kesempurnaan" yang hendak seseorang capai pada masa depan itulah yang memotivasi manusia pada masa kini.<ref name="Morgan" /><ref name="Boeree" /> Setiap manusia diarahkan menuju [[tujuan]], harapan, dan cita-citanya.<ref name="Boeree" /> Untuk mendukung "dorongan ke arah kesempurnaan" tersebut, Adler menyatakan bahwa ada ide lain yakni "kepentingan sosial" atau "kepekaan sosial".<ref name="Boeree" /> Dengan ide ini, seorang [[manusia]] yang sedang mengarahkan dirinya menuju kesempurnaan akan mempertimbangkan lingkungan sosialnya.<ref name="Boeree">{{id}}George Boeree. 2008. ''Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia''. Yogyakarta: Prismasophie. Hal. 135-142.</ref>
 
=== 2.1 Dasar Pemikiran Alfred Adler ===
Pemikiran-pemikiran [http://psikologihore.com/tokoh-dan-teori-alfred-adler-satu/ Adler] dipengaruhi oleh filsuf Hans Vaihinger dan karya sastra dari Dostoevsky. Waktu masih jadi anggota Vienna Psychoanalytic Society, ia mengembangkan teori inferioritas organik dan kompensasi. Pengembangan ini menuntun Adler untuk masuk ke dunia fenomenologi dan pengembangan karya terkenalnya, ''the inferiority complex''.