Psikologi kognitif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13:
[[Wilhelm Wundt]] (1832-1920) seorang psikolog dari Jerman mengajukan ide untuk mempelajari pengalaman sensori melalui introspeksi. Dalam mempelajari proses perpindahan informasi atau berpikir, maka informasi tersebut harus dibagi dalam struktur berpikir yang lebih kecil. Aliran strukturisme Wundt berfokus pada proses berpikir, tetapi aliran fungsionalisme berpendapat bahwa bahwa penting bagi manusia untuk tahu apa dan mengapa mereka melakukan sesuatu. [[William James]] (1842-1910)seorang pragmatisme-fungsionalisme melontarkan gagasan mengenai [[atensi]], [[kesadaran]] serta [[persepsi]].
 
Setelah itu munculah aliran assosiasi ([[Edward Lee Thorndike]], 1874-1949) yang mulai menggunakan stimulus dan diikuti dengan aliran behaviorisme yang memasangkan antara stimulus dan respon dalam proses [[belajar]]. Pendekatan [[behaviorisme]] radikal yang dibawakan oleh [[B.F. Skinner]] (1904-1990) menyatakan bahwa semua tingkah laku manusia untuk belajar, perolehan bahasa bahkan penyelesaian masalah dapat dijelaskan dengan penguatan antara stimulus dan respon melalui hadiah dan hukuman.{{butuh rujukan}}
 
Namun pendekatan behaviorisme belum dapat menjawab alasan perilaku manusia yang berbeda misalnya melakukan perencanaan, pilihan dan sebagainya. [[Edward Tolman]] (1886-1959) percaya bahwa semua tingkah laku ditujukan pada suatu tujuan. Menggunakan eksperimen dengan tikus yang mencari makanan dalam ''maze'', percobaan ini membuktikan bahwa terdapat skema atau peta dalam kognisi tikus. Hal ini membuktikan bahwa tingkah laku melibatkan proses kognisi. Oleh karena itu beberapa pihak mengakui Tolman sebagai Bapak Psikologi Kognitif Modern.{{butuh rujukan}}