Karangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
 
=== Narasi ===
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.

Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
 
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Baris 17 ⟶ 20:
 
Contoh narasi berisi fakta:
 
Ir. Soekarno
 
Baris 25 ⟶ 29:
 
Contoh narasi fiksi:
 
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Baris 31 ⟶ 36:
 
Langkah menyusun narasi (fiksi):
 
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.
Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H.

- Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa
- Siapa pelaku ceritanya, apa
- Apa yang akan diceritakan, kapan
- Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa
- Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana
- Bagaimana cerita itu dipaparkan.
 
=== Deskripsi ===
Baris 38 ⟶ 51:
 
Contoh deskripsi berisi fakta:
 
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
 
Contoh deskripsi berupa fiksi:
 
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
 
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:
 
* Keindahan Bukit Kintamani
* Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
Baris 50 ⟶ 66:
 
Ciri-ciri deskripsi:
 
* menggambarkan atau melukiskan sesuatu
* penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indrea
Baris 55 ⟶ 72:
 
Langkah menyusun deskripsi:
 
# Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
# Tentukan tujuan
Baris 62 ⟶ 80:
 
Pola pengembangan paragraf deskripsi
 
a. Paragraf Deskripsi Spasial
Menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
b. Paragraf Deskripsi Subjektif
Menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
c. Paragraf Deskripsi Objektif
Menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
 
=== Eksposisi ===
Baris 77 ⟶ 97:
 
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
 
* Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
* Peranan majalah dinding di sekolah
Baris 84 ⟶ 105:
 
Contoh paparan proses:
 
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
Baris 90 ⟶ 112:
 
Langkah menyusun eksposisi:
 
- Menentukan topik/ tema
- Menetapkan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan- Menyusun kerangka menjadi karangan eksposisi.sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
 
=== Argumentasi ===
 
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
 
Contoh:
 
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
 
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
 
- Disiplin kunci sukses berwirausaha,
- Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,
- Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
 
Langkah menyusun argumentasi:
 
1. Menentukan topik/ tema
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan4. Menyusun kerangka menjadi karangan argumentasisesuai dengan topik yang dipilih
5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
 
=== Persuasi ===
Baris 118 ⟶ 145:
 
Contoh persuasi:
 
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
 
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
 
- Katakan tidak pada NARKOBA,
- Hemat energi demi generasi mendatang,
- Hutan sahabat kita,
- Hidup sehat tanpa rokok,
- Membaca memperluas cakrawala.
 
Langkah menyusun persuasi:
 
1.Menentukan topik/ tema
2.Merumuskan tujuan