Chiang Kai-shek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Masa Pemerintahan: penambahan mayoritas dari informasi serta referensi lengkap Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
|||
Baris 126:
Namun, setiap keberhasilan yang dibuat oleh kaum Nasionalis disambut dengan pergolakan politik dan militer yang konstan. Sementara sebagian besar wilayah perkotaan kini berada di bawah kendali KMT, sebagian besar pedesaan tetap berada di bawah pengaruh panglima perang yang melemah namun belum terkalahkan, tuan tanah, dan Komunis. Chiang sering menyelesaikan masalah kekeraskepalaan panglima perang melalui aksi militer, tetapi tindakan seperti itu memakan biaya besar dalam hal orang dan material. [[Perang Zhongyuan|Perang Dataran Tengah]] tahun 1930 saja hampir membuat pemerintah Nasionalis bangkrut dan menyebabkan hampir 250.000 korban jiwa di kedua sisi. Pada tahun 1931, [[Hu Hanmin]], pendukung lama Chiang, secara terbuka menyuarakan keprihatinan rakyat bahwa posisi Chiang sebagai perdana menteri dan presiden bertentangan dengan cita-cita demokrasi pemerintahan Nasionalis. Chiang menempatkan Hu sebagai tahanan rumah, tetapi ia dibebaskan setelah kecaman nasional, setelah itu ia pun meninggalkan Nanjing dan mendukung pemerintahan saingan di Kanton. Perpecahan tersebut mengakibatkan konflik militer antara pemerintah Kwangtung Hu dan pemerintah Nasionalis Chiang. Chiang hanya memenangkan kampanye melawan Hu setelah pergeseran kesetiaan oleh [[Zhang Xueliang]], yang sebelumnya mendukung Hu Hanmin.
[[File:Chiang Kai-shek & Mme. Chiang Time Cover.jpg|thumb|200px|Chiang dan Soong dalam sampul majalah ''Time'', 26 Oktober 1931]]
Sepanjang pemerintahannya, pemberantasan total Komunis tetap menjadi impian dan ambisi Chiang. Setelah mengumpulkan pasukannya di [[Jiangxi]], Chiang memimpin pasukannya melawan [[Republik Soviet Tiongkok]] yang baru didirikan. Dengan bantuan dari penasihat militer asing seperti Max Bauer dan Alexander von Falkenhausen, Kampanye Kelima Chiang akhirnya mengepung Tentara Merah Tiongkok pada tahun 1934.<ref>Mair, p. 207</ref> Komunis, memberi tahu bahwa serangan Nasionalis akan segera terjadi, mundur dalam [[Mars Panjang]], di mana [[Mao Zedong]] naik dari pejabat militer menjadi pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang paling berpengaruh.
Chiang, sebagai seorang nasionalis dan Konfusianis, menentang ikonoklasme [[Gerakan 4 Mei]]. Termotivasi oleh rasa nasionalismenya, dia memandang beberapa gagasan Barat sebagai asing, dan dia percaya bahwa pengenalan besar-besaran gagasan dan sastra Barat yang dipromosikan oleh Gerakan 4 Mei tidak bermanfaat bagi Tiongkok. Dia dan Dr. Sun mengkritik para intelektual 4 Mei karena merusak moral pemuda Tiongkok.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=Dc4UAAAAIAAJ&pg=PA13|title=The May Fourth Movement in Shanghai: The Making of a Social Movement in Modern China|first=Joseph T.|last=Chen|year=1971|publisher=Brill Archive|page=13|access-date=28 June 2010|archive-date=5 February 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170205081556/https://books.google.com/books?id=Dc4UAAAAIAAJ&pg=PA13|url-status=live}}</ref>
Beberapa juga telah mengklasifikasikan kekuasaan Chiang sebagai [[fasis]].<ref>{{cite journal |first = Lloyd |last = Eastman |title = Fascism in Kuomintang China: The Blue Shirts |journal = The China Quarterly |url = https://www.jstor.org/stable/652110 |access-date=2 February 2021 |year=2021 |issue = 49 |pages = 1–31 |publisher = Cambridge University Press |jstor = 652110 }}</ref><ref>{{cite book|first = Stanley|last = Payne |title = A History of Fascism 1914-1945 |url =https://books.google.com/books?id=NLiFIEdI1V4C&pg=PA337|access-date=2 February 2021 |year=2021 |publisher = University of Wisconsin Press |page=337|isbn = 9780299148744 }}</ref> Gerakan Kehidupan Baru yang diprakarsai oleh Chiang didasarkan pada Konfusianisme, bercampur dengan [[Kekristenan]], [[nasionalisme]], dan [[otoritarianisme]] yang memiliki kemiripan dengan [[fasisme]]. Frederic Wakeman menyatakan bahwa Gerakan Kehidupan Baru adalah "fasisme-Konfusianisme".<ref>Wakeman, Frederic, Jr. (1997). "A Revisionist View of the Nanjing Decade: Confucian Fascism." ''The China Quarterly'' 150: 395–432.</ref> Di bawah pemerintahan Chiang, ada juga [[Kelompok Kemeja Biru]], yang sebagian besar meniru Kemeja Hitam di [[Partai Fasis Nasional]] dan [[Sturmabteilung]] dari [[Partai Nazi]].<ref>{{Cite book |last=Bradley |first=James |url=https://www.worldcat.org/oclc/870199580 |title=The China mirage : the hidden history of American disaster in Asia |date=2015 |isbn=978-0-316-19667-3 |edition=1st |location=New York |pages=139 |oclc=870199580}}</ref> Ideologinya adalah untuk mengusir imperialis asing (Jepang dan Barat) dari Tiongkok dan menghancurkan komunisme.<ref name="DaiLi">{{cite book|first=Frederic E.|last=Wakeman|title=Spymaster: Dai Li and the Chinese Secret Service|url=https://books.google.com/books?id=jYYYQYK6FAYC&pg=PA75|access-date=28 June 2010|year=2003|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-23407-9|page=75|archive-url=https://web.archive.org/web/20170205143553/https://books.google.com/books?id=jYYYQYK6FAYC&pg=PA75|archive-date=5 February 2017|url-status=live}}</ref> Hubungan Tiongkok-Jerman yang erat juga mempromosikan kerja sama antara Kuomintang dan pemerintah Jerman Weimar dan kemudian [[Jerman Nazi|rezim Nazi]]. Mao Zedong pernah secara merendahkan membandingkan Chiang dengan [[Adolf Hitler]], menyebut Chiang sebagai "Führer of China".<ref>{{cite web|title=蒋介石与国人的"法西斯主义救中国"之梦|url=https://www.guancha.cn/historiography/2012_03_30_68122.shtml|access-date=2021-12-15|author=谌旭彬|work=观察者网}}</ref> Namun, Chiang berulang kali menyerang musuh-musuhnya seperti Kekaisaran Jepang dan menyebut mereka sebagai fasis dan ultramiliteristik.<ref>{{cite web |url=http://www.ibiblio.org/pha/policy/1945/1945-08-15c.html |title=Archived copy |access-date=19 July 2022 |archive-date=21 April 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210421035809/http://www.ibiblio.org/pha/policy/1945/1945-08-15c.html |url-status=dead }}</ref><ref>{{cite web|url=https://m.youtube.com/watch?v=QpKai-UHQ7A |title=Chiang Kai-shek's victory speech in 1945 - YouTube |publisher=M.youtube.com |date=2013-06-09 |access-date=2022-07-19}}</ref> Hubungan Tiongkok-Jerman juga memburuk dengan cepat karena Jerman gagal mengejar keterpisahan antara Tiongkok dan Jepang, yang menyebabkan pecahnya [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]]. Tiongkok kemudian menyatakan perang terhadap negara-negara fasis, termasuk Jerman Nazi, Italia Fasis, dan Kekaisaran Jepang, sebagai bagian dari deklarasi perang selama Perang Dunia II.
Komunis Tiongkok dan banyak penulis anti-komunis konservatif berpendapat bahwa pemikiran pro-kapitalisme yang dimiliki Chiang adalah berdasarkan tesis aliansi (aliansi antara Chiang dan kapitalis untuk membersihkan elemen komunis dan kiri di [[Shanghai]], serta mengakibatkan [[Perang Saudara Tiongkok]]) . Namun, Chiang juga memusuhi para kapitalis Shanghai, dan sering menyerang mereka dan menyita modal dan aset mereka untuk digunakan pemerintah, bahkan saat ia mencela dan berperang melawan komunis. Para kritikus menyebut ini sebagai "kapitalisme birokratis".<ref name="Enclopedia of Dictators">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=gTv99LBYSL4C&pg=PA58|title=Encyclopedia of modern dictators: from Napoleon to the present|first=Frank J.|last=Coppa|year=2006|publisher=Peter Lang|page=58|isbn=0-8204-5010-3|access-date=15 May 2011|archive-date=27 July 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200727210704/https://books.google.com/books?id=gTv99LBYSL4C&pg=PA58|url-status=live}}</ref>{{sfn|Coble|1986|p=263}} Sejarawan Parks M. Coble berpendapat bahwa frasa "kapitalisme birokrasi" terlalu sederhana untuk menggambarkan fenomena ini secara memadai. Sebaliknya katanya, rezim melemahkan semua kekuatan sosial sehingga pemerintah bisa mengejar kebijakan tanpa bertanggung jawab atau responsif terhadap kelompok politik luar. Dengan mengalahkan potensi tantangan apa pun terhadap kekuasaannya, pejabat pemerintah dapat mengumpulkan kekayaan yang cukup besar. Dengan motif ini, Chiang menindak organisasi pekerja dan Serikat tani pro-komunis, serta kapitalis Shanghai yang kaya. Chiang juga melanjutkan retorika anti-kapitalis Sun Yat-sen dan mengarahkan media Kuomintang untuk secara terbuka menyerang para kapitalis dan kapitalisme. Chiang bahkan juga mendukung industri yang dikendalikan pemerintah. Parks M. Coble mengatakan bahwa retorika ini tidak berdampak pada kebijakan pemerintah dan penggunaannya adalah untuk mencegah kapitalis mengklaim legitimasi dalam partai atau masyarakat, dan untuk mengontrol mereka dan kekayaan mereka.{{sfn|Coble|1986|p=263}}
Juga, bertentangan dengan kritik bahwa Chiang sangat korup, dia sendiri tidak terlibat dalam korupsi. Namun istrinya, [[Soong Mei-ling]] mengabaikan keterlibatan keluarganya dalam korupsi.<ref name="TT Dragon Lady">{{Cite web|last1=Chieh-yu|first1=Lin|last2=Wu|first2=Debby|last3=Liu|first3=Cody|last4=Wen |first4=DStephanie|last5=Chang|first5=Eddy|date=October 25, 2003|title=The Dragon Lady who charmed the world|url=https://www.taipeitimes.com/News/taiwan/archives/2003/10/25/2003073291}}</ref> Putra tertua keluarga Soong, T.V. Soong, adalah perdana menteri dan menteri keuangan Republik Tiongkok, sedangkan putri tertua, [[Soong Ai-ling]], adalah istri dari [[Kung Hsiang-hsi]], orang terkaya di Tiongkok. Putri kedua, [[Soong Ching-ling]], adalah istri Sun Yat-sen, bapak pendiri Tiongkok. Putri bungsu, [[Soong Mei-ling]], menikah dengan Chiang pada tahun 1927, dan setelah pernikahan tersebut, keluarga-keluarga ini menjadi terhubung erat, menciptakan "Dinasti Soong" dan "Empat Keluarga". Namun, Soong juga dipuji atas kampanyenya untuk hak-hak perempuan di Tiongkok, termasuk upayanya untuk meningkatkan pendidikan, budaya, dan tunjangan sosial bagi perempuan Tiongkok.<ref name="TT Dragon Lady"/> Para kritikus mengatakan bahwa "Empat Keluarga" memonopoli rezim dan menjarahnya.<ref name="Enclopedia of Dictators"/> AS mengirimkan banyak bantuan kepada pemerintah Nasionalis, tetapi segera menyadari korupsi yang meluas. Perbekalan militer yang dikirim muncul di pasar gelap. Sejumlah besar uang yang dikirimkan melalui T. V. Soong, menteri keuangan Tiongkok, segera menghilang. Presiden Truman dengan terkenal mengatakan "Mereka adalah pencuri, masing-masing dari mereka", mengacu pada para pemimpin Nasionalis. "Mereka mencuri $750 juta dari miliaran yang kami kirimkan ke Chiang. Mereka mencurinya, dan itu diinvestasikan dalam real estat di [[São Paolo]] dan beberapa tempat di sini di [[New York]]." <ref name="Truman Quote">{{Cite web|author=Seth Faison|date=October 25, 2003|title=Madame Chiang Kai-shek, a Power in Husband's China and Abroad, Dies at 105|website=[[The New York Times]] |url=https://www.nytimes.com/2003/10/25/world/madame-chiang-kai-shek-a-power-in-husband-s-china-and-abroad-dies-at-105.html}}</ref><ref name="The Sorc">{{Cite web|author=Jonathan Fenby|date=November 5, 2003|title=The sorceress|website=[[TheGuardian.com]] |url=https://www.theguardian.com/world/2003/nov/05/china.jonathanfenby}}</ref> Soong Mei-ling and Soong Ai-ling lived luxurious lifestyles and held millions in property, clothes, art, and jewelry.<ref name="Jewelry">{{Cite web|author=Bernice Chan|date=May 22, 2015|title=Soong sisters' jewellery and art heirlooms to be auctioned in Hong Kong|url=https://www.scmp.com/lifestyle/fashion-luxury/article/1805301/soong-sisters-jewellery-and-art-heirlooms-be-auctioned-hong}}</ref> Soong Mei-ling dan Soong Ai-ling menjalani gaya hidup mewah dan memiliki jutaan properti, pakaian, seni, dan perhiasan.<ref name="Jewelry">{{Cite web|author=Bernice Chan|date=May 22, 2015|title=Soong sisters' jewellery and art heirlooms to be auctioned in Hong Kong|url=https://www.scmp.com/lifestyle/fashion-luxury/article/1805301/soong-sisters-jewellery-and-art-heirlooms-be-auctioned-hong}}</ref> Soong Ai-ling dan Soong Mei-ling juga merupakan dua wanita terkaya di Tiongkok.<ref name="Peterson">Peterson, Barbara Bennett (ed.). (2000). ''Notable Women of China: Shang Dynasty to the Early 20th century''. M.E. Sharp publishing. {{ISBN|0-7656-0504-X}}.</ref> Meskipun hidup mewah hampir sepanjang hidupnya, Soong Mei-ling hanya meninggalkan warisan $120.000, dan alasannya, menurut keponakannya, dia menyumbangkan sebagian besar kekayaannya ketika dia masih hidup.<ref>{{Cite web|url=https://www.setn.com/News.aspx?NewsID=1109885|title=高齡106歲去世!宋美齡死後「銀行帳戶餘額曝光」驚呆了 | 新奇 | 三立新聞網 SETN.COM|website=新奇 - 三立新聞網}}</ref> Chiang membutuhkan dukungan, mentolerir korupsi dengan orang-orang di lingkaran dalamnya, serta pejabat nasionalis berpangkat tinggi, tetapi bukan pejabat berpangkat rendah. Dimana pada tahun 1934, ia memerintahkan tujuh perwira militer yang menggelapkan harta negara untuk ditembak. Sementara dalam kasus lain, beberapa komandan divisi memohon kepada Chiang untuk mengampuni seorang petugas kriminal, tetapi segera setelah komandan divisi pergi, Chiang memerintahkan agar dia ditembak.<ref>{{cite web|url=https://news.ifeng.com/history/zhongguojindaishi/201001/0115_7180_1512056_2.shtml |title=蒋介石一生清廉自律为何却纵容党内腐败?_历史_凤凰网 |website=News.ifeng.com |date= |access-date=2022-07-23}}</ref> Wakil editor dan kepala reporter di Central Daily News, Lu Keng, menjadi berita utama internasional dengan mengungkap korupsi dua pejabat senior, Kong Xiangxi (H. H. Kung) dan Song Ziwen (T.V. Soong). Chiang kemudian memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap Central Daily News, untuk menemukan sumbernya. Tapi Lu Keng, mempertaruhkan eksekusi, menolak untuk mematuhi dan melindungi jurnalisnya. Chiang yang ingin menghindari tanggapan internasional, justru memenjarakan Lu Keng.<ref name="scmp1">South China Morning Post. "[https://www.scmp.com/article/642639/controversial-true-journalist-lu-keng-89-dies-us SCMP]." ''Controversial 'true journalist' Lu Keng, 89, dies in US.'' Retrieved on 2008-11-18.</ref><ref>{{cite web|author=Lee Chin-chuan|url=https://www.taiwan-panorama.com/en/Articles/Details?Guid=9f63c680-bd82-45a9-9156-d06e9efc0c20&CatId=8&postname=Writing%20from%20the%20Edge%20of%20History%2C%20Writing%20from%20the%20Center%20of%20History--Reflections%20on%20Lu%20Keng%27s%20Collection%20of%20Memories%20and%20Regrets|title=Writing from the Edge of History, Writing from the Center of History--Reflections on Lu Keng's Collection of Memories and Regrets|website=Taiwan Panorama |date=September 1997}}</ref> Chiang menyadari masalah luas yang ditimbulkan oleh korupsi, jadi dia melakukan beberapa kampanye antikorupsi sebelum Perang Dunia II dan setelah Perang Dunia II dengan berbagai keberhasilan. Sebelum Perang Dunia II, kedua kampanye, Pembersihan Dekade Nanjing 1927-1930 dan Gerakan Reformasi Masa Perang 1944-47, gagal. Dan setelah Perang Dunia II dan Perang Saudara Tiongkok, kedua kampanye tersebut, Rekonstruksi Kuomingtang tahun 1950-1952 dan Peremajaan Pemerintah tahun 1969-1973, berhasil.<ref name="Anti Corrupt Campaigns">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=bYlmEAAAQBAJ&dq=Corruption%20Control%20in%20Authoritarian%20Regimes%3A%20Lessons%20from%20East%20Asia&pg=PA48|title=Corruption Control in Authoritarian Regimes: Lessons from East Asia|first=Christopher|last=Carothers|year=2022|publisher=Cambridge University Press|page=48|isbn=9781009063913}}</ref>
Chiang memandang semua kekuatan besar asing dengan kecurigaan, menulis dalam sebuah surat bahwa mereka "semua memiliki pikiran untuk mempromosikan kepentingan negara mereka masing-masing dengan mengorbankan negara lain" dan melihatnya sebagai munafik bagi salah satu dari mereka. mengutuk kebijakan luar negeri masing-masing.<ref>{{cite book|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.80750|title=The life of Chiang Kai-shek|first=Shih-i|last=Hsiung|year=1948|publisher=Peter Davies|page=[https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.80750/page/n243 211]|access-date=28 June 2014}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=HFWlaMnvu6MC|title=Chiang Kai-shek: An Unauthorized Biography|first=Emily|last=Hahn|year=1955|publisher=Doubleday|page=84|isbn=9780598859235|access-date=28 June 2014|archive-date=27 July 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200727211842/https://books.google.com/books?id=HFWlaMnvu6MC|url-status=live}}</ref> Dia menggunakan persuasi diplomatik di Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Soviet untuk mendapatkan kembali wilayah Tiongkok yang hilang karena dia memandang semua kekuatan asing sebagai imperialis yang berusaha mengeksploitasi Tiongkok.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=_eddVnC3paoC&pg=PA177|title=Chinese-Soviet Relations, 1937–1945 : The Diplomacy of Chinese Nationalism: The Diplomacy of Chinese Nationalism|first=John W.|last=Garver|year=1988|publisher=Oxford University Press|page=177|isbn=0195363744|access-date=28 June 2014|archive-date=26 April 2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160426112524/https://books.google.com/books?id=_eddVnC3paoC&pg=PA177|url-status=live}}</ref>
== Lihat pula ==
|