Sejarah Cilacap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 83:
 
 
==CikalSesudah bakalMataram Kuno==
 
Cikal bakal berdirinyaSejarah [[kabupaten Cilacap|Cilacap]] diawali sejak zaman [[Kerajaan Mataram Kuno|Mataram Kuno]] hingga [[Kerajaan Surakarta|Surakarta]]. Pada akhir zaman [[Kemaharajaan Majapahit|Majapahit]] ([[1294]]-[[1478]]) daerah cikal-bakal [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]] terbagi dalam wilayah-wilayah sebagai berikut:<ref>Darmawijaya, Kesultanan Islam Nusantara (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010)</ref><ref>Soedarmadji, Hari Jadi Kabupaten Cilacap Alternatif Dari Alternatif (Cilacap: Setda Kabupaten Cilacap, 1990)</ref><ref>Soedarto, dkk, Buku Sejarah Cilacap (Cilacap: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap, 1975)</ref><ref>Sejarah Kabupaten Cilacap[https://cilacapkab.go.id/v3/sejarah-cilacap/]</ref>
 
*Wilayah [[Ki Gede Ayah]] dan wilayah [[Ki Ageng Donan]] dibawah kekuasaan Kemaharajaan Majapahit.
 
*Wilayah [[Kerajaan Nusakambangan]] ([[NusatembiniNusa Tembini]]) dan Wilayah [[Adipati Pasir Luhur]].
 
*Wilayah [[AdipatiKerajaan Pasir LuhurPajajaran]].
 
Menurut Husein Djayadiningrat [[Kerajaan Pajajaran|Pajajaran]] runtuh pada [[1579]] Masehi, setelah diserang oleh [[kerajaan Banten|Banten]] dan [[kerajaan Cirebon|Cirebon]], Oleh karenanya bagian timur Pajajaran diserahkan kepada Cirebon. Sehingga seluruh wilayah cikal-bakal [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]] di sebelah timur dibawah kekuasaan [[Kesultanan Pajang|Pajang]] (sebagai kelanjutan dari Kesultanan Demak) dan sebelah barat diserahkan kepada Cirebon (Pendirian Kesultanan Cirebon berkaitan erat dengan Demak).
*Wilayah Kerajaan Pajajaran. 
 
Pada [[Kerajaan1587]] PajajaranMasehi, [[Kesultanan Pajang|PajajaranPajang]] runtuhdiganti padaoleh [[1579Kerajaan Mataram|Mataram]], setelah(Islam) diserangyang didirikan oleh [[kerajaanPanembahan Banten|BantenSenopati]] danpada ([[kerajaan Cirebon|Cirebon1587]]-[[1755]]), Olehmaka karenanya bagian timur Pajajaran diserahkan kepada Cirebon. Sehingga seluruh wilayahdaerah cikal- bakal [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]] diyang sebelahsemula timurdi dibawahbawah kekuasaan [[Kesultanan Pajang|Pajang]] diserahkan kepada Kerajaan Mataram Islam (sebagai kelanjutan dari Kesultanan DemakPajang). danPada sebelahtahun barat[[1595]] diserahkanKerajaan kepadaMataram CirebonIslam mengadakan ekspansi ke [[Kerajaan Galuh|Galuh]] (berkaitanWilayah eratbawahan denganKesultanan DemakCirebon).
 
Menurut catatan harian Kompeni [[Belanda]] di Benteng [[Batavia]], tanggal 21 Februari [[1682]] diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari [[Citarum]], sebelah utara [[Karawang]] ke [[Bagelen]]. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan [[Limbangan]].<ref>Sejarah Kabupaten{{Artikel|Akulturasi Cilacap[https://cilacapkab.go.id/v3/sejarah-cilacap/]</ref>Budaya Kerajaan Galuh berhasil ditaklukan pada [[1595]] dengan demikian status kerajaan dihapuskanJawa dan berubah menjadi Kabupatian Wedana. Pada [[1620]] menyusul [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang Larang]] yang menyatakan menyerah kepada Mataram Islam tanpa peperangan.Sunda}}
[[Kesultanan Pajang|Pajang]] dibubarkan pada [[1587]], karena tidak ada penerusnya sehingga dijadikan daerah bawahan oleh [[Kerajaan Mataram|Mataram]] (Islam) yang didirikan oleh [[Panembahan Senopati]] pada ([[1587]]-[[1755]]), maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kesultanan Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram Islam (sebagai kelanjutan dari Kesultanan Pajang). Pada tahun [[1595]] Kerajaan Mataram Islam mengadakan ekspansi ke [[Kerajaan Galuh|Galuh]] (bawahan Kerajaan Cirebon).
 
Pada tanggal 5 Oktober [[1705]], Melaluimelalui perjanjian [[Kartasura]] VOC berhasil mengambil-alih beberapa wilayah Kesultanan Mataram Islam yang ketika itu merupakan bagian dari daerah cikal-bakal Cilacap. Perjanjian antara [[VOC]] dan Kesultanan Mataram Islam tersebut dikatakan bahwa batas timur wilayah VOC berpindah dari Ci Pamanukan ([[Karawang]]) ke Sungai Losari di utara dan sungai Donan di selatan.
Menurut catatan harian Kompeni [[Belanda]] di Benteng [[Batavia]], tanggal 21 Februari [[1682]] diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari [[Citarum]], sebelah utara [[Karawang]] ke [[Bagelen]]. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan [[Limbangan]].<ref>Sejarah Kabupaten Cilacap[https://cilacapkab.go.id/v3/sejarah-cilacap/]</ref> Kerajaan Galuh berhasil ditaklukan pada [[1595]] dengan demikian status kerajaan dihapuskan dan berubah menjadi Kabupatian Wedana. Pada [[1620]] menyusul [[Kerajaan Sumedang Larang|Sumedang Larang]] yang menyatakan menyerah kepada Mataram Islam tanpa peperangan.
{{Artikel|Akulturasi Budaya Jawa dan Sunda}}
 
Pengambil-alihan beberapa wilayah Kesultanan Mataram Islam oleh VOC tertuang dalam (Pasal II Perjanjian 5 Oktober [[1705]]) yang berbunyi bahwa jurisdiksi dan pemilikan tanah di sebelah barat gunung-gunung dan sungai-sungai diserahkan kepada [[VOC]] dimulai dari muara Sungai Donan di Laut Selatan, sepanjang sungai tersebut ke arah barat sampai Passorouan, awal dari danau dalam ([[Segara Anakan]]), ke arah utara sepanjang tepi timur dan utara dari danau sampai muara Sungai Tsiborom (sekarang ''Ciberem''), sepanjang tepi timur dan utara dari rawa yang tak dapat dilalui sampai Tsisatia (sekarang ''Cisatya'') sekitar Negeri Madura, ke arah utara sebelah timur melalui pegunungan Dailoer (Dayeuhluhur) sampai gunung Sumana setelah Subang, sebelah tenggara Gunung Bongkok, ke arah utara sampai di Sungai Lassarij ([[Losari]]).<ref>Darmawijaya,  Kesultanan Mataram Islam Nusantara (Jakarta:runtuh Pustakapada Al-Kautsar,[[1755]] 2010)</ref><ref>SoedarmadjiMasehi, Hari Jadidigantikan Kabupatenoleh Cilacap[[Kesunanan AlternatifSurakarta DariHadiningrat]] Alternatif (Cilacap:dan Setda[[Kesultanan Kabupaten Cilacap, 1990)</ref><ref>Soedarto, dkk, Buku Sejarah Cilacap (Cilacap: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap,Ngayogyakarta 1975)</ref>Hadiningrat]].
Pada tanggal 5 Oktober [[1705]], Melalui perjanjian [[Kartasura]] VOC berhasil mengambil-alih beberapa wilayah Kesultanan Mataram Islam yang ketika itu merupakan bagian dari daerah cikal-bakal Cilacap. Perjanjian antara [[VOC]] dan Kesultanan Mataram Islam tersebut dikatakan bahwa batas timur wilayah VOC berpindah dari Ci Pamanukan ([[Karawang]]) ke Sungai Losari di utara dan sungai Donan di selatan.
 
Pengambil-alihan beberapa wilayah Kesultanan Mataram Islam oleh VOC tertuang dalam (Pasal II Perjanjian 5 Oktober [[1705]]) yang berbunyi bahwa jurisdiksi dan pemilikan tanah di sebelah barat gunung-gunung dan sungai-sungai diserahkan kepada [[VOC]] dimulai dari muara Sungai Donan di Laut Selatan, sepanjang sungai tersebut ke arah barat sampai Passorouan, awal dari danau dalam ([[Segara Anakan]]), ke arah utara sepanjang tepi timur dan utara dari danau sampai muara Sungai Tsiborom (sekarang ''Ciberem''), sepanjang tepi timur dan utara dari rawa yang tak dapat dilalui sampai Tsisatia (sekarang ''Cisatya'') sekitar Negeri Madura, ke arah utara sebelah timur melalui pegunungan Dailoer (Dayeuhluhur) sampai gunung Sumana setelah Subang, sebelah tenggara Gunung Bongkok, ke arah utara sampai di Sungai Lassarij ([[Losari]]).<ref>Darmawijaya, Kesultanan Islam Nusantara (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010)</ref><ref>Soedarmadji, Hari Jadi Kabupaten Cilacap Alternatif Dari Alternatif (Cilacap: Setda Kabupaten Cilacap, 1990)</ref><ref>Soedarto, dkk, Buku Sejarah Cilacap (Cilacap: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap, 1975)</ref>
 
==Referensi==