GTV (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengosongkan halaman Tag: Mengosongkan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Badak Jawa (bicara | kontrib) Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1:
{{pp}}
{{Disambig info|GTV}}
{{Infobox Network <!--khusus untuk jaringan nasional-->
|name = GTV
|former_names = Global TV (2001–2017)
|logo = [[Berkas:GTV (2017).svg|190px]]
|type = [[Jaringan televisi]]
|slogan = ''Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia''<!-- slogan saat ini saja -->
|country = {{flagcountry|Indonesia}}
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|available =
|established =
|founded =
|founder = Nasir Tamara ([[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]])<br>IIFTIHAR<ref name="Buku7"/>
|airdate = 8 Oktober 2001 (siaran percobaan)
|launch_date = 8 Oktober 2002 (sebagai Global TV)<br />11 Oktober 2017 (sebagai GTV)
|dissolved =
|replaced_by =
|market_share =
|endowment =
|revenue =
|net_income =
|license_area =
|headquarters = MNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]], [[Indonesia]]
|broadcast_area = [[Nasional]]
|broadcast_area = [[Nasional]]
|area = Indonesia
|erp =
|owner = [[Media Nusantara Citra]]<!-- pemilik saat ini saja -->
|parent = [[Global Mediacom]]
|groups = [[MNC Asia Holding]]
|affiliation = [[MTV Indonesia|MTV]] (2002-2012)<br>[[Nickelodeon]] (2006-sekarang)
|affiliates = ''lihat [[#Jaringan siaran]]''
|former_affiliations=
|key_people = [[Henry Suparman]] (Direktur Utama)<br />[[Valencia Herliani Tanoesoedibjo]] (Direktur Pelaksana)
|test_card =
|test_of-transmission =
|picture format = [[1080i]] [[HDTV]] [[16:9]]<br/>{{small|(diturunkan menjadi [[576i]] [[16:9]] untuk umpan [[SDTV]])}}
|servicename1 = Satelit
|service1 = {{plainlist|
* [[K-Vision]]: 132 (HD)
* [[MNC Vision]]: 81 (SD), 431 (HD)
* [[Nex Parabola]]: 135
* [[Transvision]]: 810
}}
|servicename2 = Kabel
|service2 = [[First Media]]: 53
|servicename3 = [[IPTV]]
|service3 = {{plainlist|
* [[MNC Play]]: 3 (HD)
}}
|servicename4 = [[Televisi internet]]
|service4 = {{plainlist|
* [[RCTI+]]: {{url|https://rctiplus.com/tv/gtv|Tonton langsung}}
* [[Vision+]]: {{url|https://www.visionplus.id/watch/channel/3/gtv|Tonton langsung}}
* [[IndiHome TV]]: {{url|https://www.indihometv.com/livetv/gtv|Tonton langsung}}<br><small>(hanya untuk pelanggan [[IndiHome]])</small>
}}
|servicename5 =
|service5 =
|servicename6 =
|service6 =
|servicename7 =
|service7 =
|servicename8 =
|service8 =
|servicename9 =
|service9 =
|servicename10 =
|service10 =
|servicename11 =
|service11 =
|servicename12 =
|service12 =
|servicename13 =
|service13 =
|servicename14 =
|service14 =
|website = {{URL|http://gtv.id}}
|footnotes =
}}
{{Infobox broadcast <!--khusus untuk stasiun lokal/induk di Jakarta-->
| call_letters = GTV
| above = PT Global Informasi Bermutu
| station_logo =
| logo_size = 200px
| logo_alt =
| image =
| image_size =
| location = [[Jakarta Barat]], [[DKI Jakarta]]
| country = Indonesia
| city = <!-- kota lisensi bila lokasinya berbeda -->
| station_branding = Global TV (2005-2017)<br>GTV (2017-sekarang)
| station_slogan = ''Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia''
| analog =
| digital = 28 UHF
| virtual = 30
| subchannels =
| other_chs =
| affiliations = GTV (stasiun induk)
| owner = {{plainlist|
* Titian Paraputra Sejahtera (1999-2005)
* [[Media Nusantara Citra]] (2001-sekarang)
* (''Lihat [[#Kepemilikan]]'')
}}
| licensee = <!-- bila berbeda dengan pemilik -->
| operator = <!-- bila berbeda dengan pemilik -->
| founded = 22 Maret 1999
| airdate = 8 Oktober 2001 (siaran percobaan)<br />8 Oktober 2002 (sebagai Global TV)<br />11 Oktober 2017 (sebagai GTV)
| enddate =
| callsign_meaning = '''G'''lobal '''TV''' (nama sebelumnya, singkatan dari '''G'''lobal '''T'''ele'''v'''isi)
| sister_stations = {{plainlist|
* [[RCTI]] (2001-sekarang)
* [[MNCTV]] (2003-sekarang)
* [[iNews]] (2014-sekarang)<br />Sebelumnya:
* [[MetroTV]] (2001-2003)
* [[TV3 Tangerang|TV3]] (2008-2011)
}}
| former_callsigns = Global TV (2001-2017)
| former_channel_numbers = 51 UHF (analog)<br>44 UHF (digital)<br>24 UHF (digital)<ref>[http://settopboxtv-digital.blogspot.com/p/blog-page.html Daftar Frekuensi dan Lokasi pemancar Siaran Tv digital]</ref>
| former_affiliations = [[MTV Indonesia|MTV]] (2002-2012)
| effective_radiated_power = 120 kW (analog)<ref>[https://www.asiawaves.net/indonesia-tv.htm National Television Networks in Indonesia]</ref>
| HAAT = <!-- {{convert|height|m|ft|0|abbr=on}} -->
| class =
| facility_id =
| coordinates =-6.193323,106.7660485
| licensing_authority = [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]
| homepage = {{URL|http://gtv.id}}
}}
'''PT Global Informasi Bermutu''' beroperasi sebagai '''GTV''' (sebelumnya bernama '''Global TV''') adalah salah satu [[jaringan televisi]] [[swasta]] nasional di [[Indonesia]]. Berawal dari televisi lokal di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], GTV belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya. Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV berganti nama menjadi seperti sekarang dalam rangka acara ulang tahun yang bernama ''"Amazing 15"''.
== Sejarah ==
===Awal berdiri dan bersiaran===
GTV didirikan pada 22 Maret 1999,<ref>[https://123dok.com/document/qv9proly-penelitian-sejarah-perusahaan-global-maret-tanggal-maret-mendapat.html BAB 3 OBYEK PENELITIAN Sejarah Perusahaan PT. Global TV. Maret 1999 dengan akta No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapat Ijin]</ref> mulanya bernama '''Global IIFTIHAR Broadcasting''' atau '''Global Information Broadcasting'''<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZOTaAAAAMAAJ&q=Global+IIFTIHAR+Broadcasting+(GIB&dq=Global+IIFTIHAR+Broadcasting+(GIB&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjLmoez6sf5AhXR43MBHXb_DZIQ6AF6BAgDEAI ICMI bergerak: lintasan 10 tahun Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia]</ref> (disingkat '''GIB'''). Kemunculannya saat itu dirintis oleh [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI) dan ''[[The International Islamic Forum for Science, Technology and Human Resources Development]]'' (IIFTIHAR), yang sejak 1994 sudah merencanakan untuk mendirikan sebuah televisi berbasis Islam internasional.<ref name="Buku2">[https://books.google.co.id/books?id=r6nXDwAAQBAJ&pg=PA39&dq=DVN+TV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjQzbzP0LLuAhVC7XMBHbf_C-QQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=global&f=false Membuka Kejadian Menonjol Media Massa Indonesia Sejak Era Reformasi Sampai 2000]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=PrluAAAAMAAJ&q=globaltv+IIFTIHAR&dq=globaltv+IIFTIHAR&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlxarNpYnvAhXS4HMBHRbLAUoQ6AEwA3oECAIQAg Suara muhammadiyah, Volume 89,Masalah 17-24]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=etzXAAAAMAAJ&dq=indonesian+name+called+global+informasi&focus=searchwithinvolume&q=called Laporan pertanggungjawaban Majelis Pengurus Pusat, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia, periode 1995-2000, Volume 2]</ref> Izin siaran nasionalnya diraih setelah melalui seleksi pendirian televisi yang diumumkan Departemen Penerangan pada 12 Oktober 1999 (bersama [[Trans7|DVN TV]], [[MetroTV|MTI TV]], [[Trans TV]] dan [[tvOne|PRTV]]), bernomor 801/MP/PM/1999 pada 25 Oktober 1999<ref>[https://forum.detik.com/showpost.php?p=34930280&postcount=4300 LIMA TEVE SWASTA BARU, BEREBUT IKLAN DAN KAVLING DI UDARA]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-551225/global-tv-izin-tetap-milik-gib-isi-siaran-tidak-melanggar Global TV: Izin Tetap Milik GIB, Isi Siaran Tidak Melanggar]</ref> menggunakan nama baru: '''Global TV''' dan berada di bawah PT Titian Paraputra Sejahtera. Saat itu, Global TV dikonsepkan sebagai televisi berbasis syiar Islam, pendidikan, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia, dengan acaranya berfokus pada [[acara berita|berita]] ditambah hiburan dan olahraga.
Global TV awalnya disiapkan untuk memulai siarannya pada Agustus 2000 (selama 8 jam perhari di 7 kota), dengan modal sebesar [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 80 juta dan bantuan teknis dari [[TV3]] Malaysia.<ref name="Buku2"/><ref name="Buku3">[https://books.google.co.id/books?id=36W1AAAAIAAJ&q=global+tv+habibie&dq=global+tv+habibie&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYucPp1bLuAhULb30KHdLEDkEQ6AEwA3oECAAQAg AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5]</ref> Namun, karena terus mengalami kesulitan dalam memulai siarannya akibat kurang modal, pada tahun 2001, [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] lewat anak usahanya, PT Panca Andika Mandiri (kemudian berganti nama menjadi [[Media Nusantara Citra|PT Media Nusantara Citra Tbk]]) mengakuisisi saham kepemilikan Global TV. Masuknya Bimantara ditandai dengan beberapa perubahan, seperti kehadiran orang-orang [[RCTI]] dalam manajemen Global TV contohnya Nenny Soemawinata.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=-xVXAAAAMAAJ&q=GlobalTV+soemawinata&dq=GlobalTV+soemawinata&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiA_7KGr6L0AhWls1YBHSX7DYAQ6AF6BAgDEAI Eksekutif, Masalah 263-268]</ref> Saat itu, operasional siarannya berada di Kawasan RCTI, Jl. Raya Perjuangan No. 1 [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]], sempat menempati gedung Ariobimo Sentral di [[Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan]] dari tahun 2009 hingga 2016, kemudian kembali ke Kawasan RCTI (kini menjadi MNC Studios) dan dijadikan kantor pusatnya (bersama dengan [[MNCTV]]) hingga saat ini.
Pada tanggal 8 Oktober 2001, Global TV memulai siaran percobaannya dengan awalnya hanya bersiaran di Jakarta menggunakan kanal 51 [[UHF]]. Kemudian, di tanggal 7 Maret 2002, Global TV dan [[MTV Asia|MTV]] menjalin kerjasama sehingga acara [[MTV Indonesia|MTV]] akan disiarkan oleh televisi baru ini (sebelumnya, MTV disiarkan di [[ANteve]], tetapi tidak dilanjutkan karena kesulitan keuangan).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=9am5AAAAIAAJ&q=TVGlobal+TVG&dq=TVGlobal+TVG&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj9uKPNq6L0AhXDa94KHZsuC7sQ6AF6BAgCEAI Asia Media Report: A Crisis Within]</ref> Realisasinya diwujudkan sejak 1 April 2002, dimulai dari acara MTV Land, dan bersiaran selama 15 jam sehari dari pukul 09.00–24.00 WIB. Pada Agustus 2002, cakupan siarannya kemudian juga diperluas ke [[Bandung]], [[Semarang]], [[Yogyakarta]], [[Surabaya]] dan [[Medan]].<ref>[https://www.bloomberg.com/press-releases/2002-03-07/mtv-asia-global-tv-to-broadcast-mtv-indonesia MTV ASIA, GLOBAL TV TO BROADCAST MTV INDONESIA]</ref> kemudian siaran Global TV (termasuk MTV di dalamnya) mulai berlangsung selama 24 jam.<ref name=tvg>[https://nawalakarsa.id/pop-kultur/rewel-gtv-pemirsa-televisi-kelas-musik-kontra-kelas-ngihik/ Rewel-rewel Pemirsa Televisi : Kelas Musik kontra Kelas Ngihik]</ref> Akhirnya, setahun setelah mulai bersiaran uji coba, di tanggal 8 Oktober 2002, Global TV diresmikan sebagai televisi musik untuk anak muda dengan menayangkan program MTV selama 24 jam sehari. Pada akhir 2004, Global TV sempat menyiarkan acara-acara selain MTV seperti VH1.<ref>[https://jadwaltv1960-2010an.blogspot.com/2004/11/jadwal-acara-rcti-sctv-tpi-antv_29.html Jadwal Acara TV 29 November 2004]</ref>
===Perkembangan 2005-2017===
Setelah 3 tahun menayangkan MTV selama 24 jam dan menjadi stasiun televisi musik, pada tanggal 15 Januari 2005,<ref name=tvg/> Global TV mengubah status menjadi televisi hiburan umum dan mulai menayangkan acaranya sendiri yang dimulai pada pukul 05.00–07.00 WIB dan 15.00–23.00 WIB. Persiapan Global TV untuk memproduksi program acara sendiri terjadi sejak awal 2004 dan pada 15 Oktober 2004, Global TV sepakat dengan MTV untuk mengurangi jam siaran MTV menjadi 12 jam. Perombakan program ini disebabkan, menurut hasil survei, tayangan MTV selama dua tahun terakhir mengalami penurunan, dan dirasa tidak memberikan keuntungan yang signifikan baik bagi pendapatan maupun citra Global TV.<ref name=tvg/>
Global TV kemudian hanya menyiarkan program MTV pada pukul 09.00–14.00 WIB dan 01.00–05.00 WIB saja.<ref name=tvg/> Program andalan MTV yang ditayangkan Global TV pada saat itu seperti MTV Ampuh dan MTV Global Room, dan pada Januari 2007, Global TV dan MNC resmi mengakuisisi MTV Indonesia, kemudian program MTV yang disiarkan di Global TV sudah diproduksi langsung oleh pihak MNC. Acara Global TV kemudian menjadi 8 jam untuk program sendiri, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon.<ref>[https://web.archive.org/web/20100722133439/http://www.globaltv.co.id/about About - Sekilas GlobalTV]</ref> Penayangan acara Nickelodeon berlangsung sejak Februari 2006. Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang banyak di Global TV, tetapi sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk [[Anime|animasi Jepang]]. Pada tahun 2011, Global TV mulai menayangkan ''100% Ampuh'' yang merupakan program musik varietas sejenis ''[[Inbox (acara televisi)|Inbox]]'' di [[SCTV]]. Sejak 1 Januari 2012, Global TV tidak menayangkan [[MTV Indonesia|MTV]] lagi, kecuali untuk beberapa acara-acara tertentu seperti {{ill|MTV EXIT|en}}. Global TV pun bertahan dengan mengandalkan program Nickelodeon dan acara yang kebanyakan ''in-house'', seperti ''[[Awas Ada Sule]]'', ''[[Abdel dan Temon]]'', ''[[Are You Smarter Than a 5th Grader?]]'' dan ''Petualangan Panji''.
Pada tanggal 28 Juni 2012, Global TV sempat membuat heboh karena [[Hary Tanoesoedibjo]], pemiliknya sempat menyatakan bahwa Global TV akan dijadikan sebagai televisi berita. Menurut salah satu sumber, rencana perubahan format ini sudah didesain sejak bulan Juni, yang dapat dilihat dari penambahan program berita (''[[Buletin Indonesia]]'' dan ''Kilas Global'') serta acara politik, seperti dialog ''Indonesia Bicara'' dan parodi politik ''Apa Maunya Indonesia''. Bahkan pihak MNC dirumorkan sudah mendekati [[Karni Ilyas]] untuk menjadi personel Global TV.<ref>[https://davenirvana1.wordpress.com/2012/07/28/global-tv-dijadikan-tv-berita/ Global TV Dijadikan TV Berita?]</ref> Banyak yang menduga perubahan ini tidak jauh dari upaya Hary untuk menjadikan media miliknya ini sebagai corong politiknya, terutama setelah ia bergabung dengan [[Partai NasDem]] dan terjerat kasus restitusi [[pajak]].<ref>[https://nasional.tempo.co/read/411664/kasus-pajak-terkait-restitusi-bhakti-investama Kasus Pajak Terkait Restitusi Bhakti Investama]</ref><ref>[https://majalah.tempo.co/read/media/140398/banting-setir-anak-termiskin Banting Setir Anak Termiskin]</ref> Namun, pada akhirnya tampak rencana ini dibatalkan, dan Global TV tetap menjadi saluran yang fokus pada acara hiburan.
Setelah menghilangnya rumor akan menjadi TV berita, Global TV tampak "gamang" dalam memilih jenis programnya, dengan sempat mencoba beraneka ragam program yang umumnya berusia pendek. Seperti [[drama Korea]] (contohnya ''[[Descendants of the Sun]]'');<ref>[https://www.solopos.com/drama-korea-besok-descendants-of-the-sun-tayang-ulang-di-global-tv-836284 DRAMA KOREA : Besok, Descendants Of The Sun Tayang Ulang Di Global TV]</ref> [[telenovela]] (seperti ''[[María Mercedes (seri TV Meksiko)|Maria Mercedes]]'');<ref>[https://celebrity.okezone.com/read/2017/04/02/598/1656888/global-tv-siapkan-5-serial-telenovela-terpopuler Global TV Siapkan 5 Serial Telenovela Terpopuler]</ref> aneka [[sinetron]] baik dari produksi [[SinemArt]] (termasuk label Pop Soaps Productions), sinetron 2010-an seperti ''[[Preman Pensiun]]'', hingga sinetron 1990-an seperti ''[[Jin dan Jun]]'';<ref>[https://www.seputarbandungraya.com/2016/10/sinetron-preman-pensiun-kembali-tayang.html?m=1 Sinetron Preman Pensiun Kembali Tayang di Global TV]</ref><ref>[https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/74891/global-tv-tayangkan-jin-dan-jun-tuyul-dan-mbak-yul-jinny-oh-jinny Global TV Tayangkan Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Jinny oh Jinny]</ref> dan juga [[sitkom]] seperti ''Jeany & Soun Miun'' dan ''Epen Cupen The Series'' yang tak sesukses pendahulunya, seperti ''[[Awas Ada Sule]]''. Walaupun demikian, tetap ada acara yang tetap ditayangkan Global TV secara konsekuen dan menjadi andalannya, yaitu film Barat dan kartun-kartun untuk anak-anak (seperti ''[[Naruto]]'' dan ''[[SpongeBob SquarePants]]'').<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2014/12/27/mnc-media-smallest-and-most-imaginated-media-group/ MNC Media, “Smallest and Most Imaginated Media Group”]</ref>
===Pergantian nama menjadi GTV===
Sejak diluncurkan ulang dengan nama GTV dalam acara "Amazing 15" (11 Oktober 2017), jaringan televisi ini tampak mengalami perubahan besar di bidang pemograman, dengan banyak menayangkan [[acara realitas]] (terutama ''social experiment show''), [[acara permainan]]/[[kuis]] dan kemudian ditambah [[acara varietas]].<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/mncn-targetkan-pendapatan-tumbuh-5-10-di-tahun-ini MNCN targetkan pendapatan tumbuh 5%-10% di tahun ini]</ref> Dimulai dari 20 November 2017 dengan penayangan ''[[Bedah Rumah]]'', ''[[Uang Kaget]]'', dan ''[[Famili 100|Family 100 Indonesia]],''<ref>[https://news.propanraya.com/news-event/bedah-rumah-yang-didukung-propan-raya-berhasil-menyabet-panasonic-gobel-award-2018 Bedah Rumah yang Didukung Propan Raya Berhasil Menyabet Panasonic Gobel Award 2018]</ref><ref>[https://medium.com/@fikrira/bicara-layar-kaca-3-uang-kaget-2017-989d21af850d Bicara Layar Kaca #3: Uang Kaget (2017)]</ref><ref>[https://www.mncupdate.com/mudahkan-masyarakat-yang-ingin-jadi-peserta-family-100-indonesia-buka-audisi-online/ Mudahkan Masyarakat yang Ingin Jadi Peserta, Family 100 Indonesia Buka Audisi Online]</ref> yang kemudian sukses memunculkan program-program sejenis lainnya seperti ''Pantang Ngemis, [[Minta Tolong]], [[Komunikata|Komunikata Indonesia]],'' dan ''[[Super Deal|Super Deal Indonesia]].''<ref>[https://jateng.tribunnews.com/2018/01/28/reality-minta-tolong-kembali-hadir-di-layar-kaca Reality Minta Tolong Kembali Hadir di Layar Kaca]</ref><ref>[https://www.popmagz.com/hadiah-pantang-ngemis-gtv-dinilai-kekecilan-dibanding-uang-kaget-18970/ Hadiah Pantang Ngemis GTV Dinilai Kekecilan Dibanding Uang Kaget]</ref><ref>[https://m.facebook.com/OfficialGTVID/posts/10156428717922177?_rdr Promo Super Deal Indonesia di GTV]</ref><ref>[https://amp.adop.cc/iyaa/post/2018/03/3387/versi-baru-komunikata-tayang-di-gtv-dipandu-choky-sitohang/ Versi Baru 'KomuniKata' Tayang di GTV, Dipandu Choky Sitohang]</ref> Acara-acara tersebut awalnya cukup sukses mendongkrak pamor GTV,<ref>[https://www.popmagz.com/uang-kaget-gtv-sukses-penonton-ingin-settingan-tabrakan-hilang-18734/ Uang Kaget GTV Sukses, Penonton Ingin Settingan Tabrakan Hilang]</ref> namun kemudian perlahan berkurang dan saat ini jarang ditayangkan lagi (kecuali ''Super Deal Indonesia'' yang masih memiliki ''rating'' yang terbilang cukup bagus), bahkan banyak yang berpindah kemudian ke saluran saudaranya, MNCTV.
Layaknya pada saat bernama Global TV, pun akhirnya jaringan televisi ini secara konsisten memfokuskan acaranya pada serial animasi karena cukup bisa mendongkrak ''rating''-nya.<ref>[https://pbs.twimg.com/media/DQ7oLptVwAEfjCM.jpg Rating GTV]</ref> Tampak bahwa strategi gonta-ganti acara pun dilakukan kembali. Hal ini dapat dilihat ketika GTV mulai menayangkan program-program bernuansa mistis yang mengambil video yang bersumber dari [[YouTube]], seperti ''Kisah Viral'' dan ''Legenda Sang Penunggu''. GTV juga mulai kembali menayangkan FTV dan sinetron bertema remaja sejak tahun 2021, seperti ''[[IPA & IPS]]'' yang diadaptasi dari novel [[Wattpad]] berjudul sama dan ''[[Anak Jalanan: A New Beginning]]'' yang merupakan versi daur ulang dari sinetron ''[[Anak Jalanan (sinetron)|Anak Jalanan]]'' yang pernah tayang di RCTI tahun 2015 hingga 2017, namun belum kunjung memberikan hasil yang memuaskan.<ref>[https://www.kompas.com/hype/read/2021/10/14/091300766/sinopsis-ipa-ips-sinetron-terbaru-yang-tayang-di-gtv Sinopsis IPA & IPS, Sinetron Terbaru yang Tayang di GTV]</ref><ref>{{Cite web |url=https://www.popmagz.com/anak-jalanan-2022-gtv-anrez-ersya-gantikan-stefan-wilona-31128/ |title=Anak Jalanan 2022 GTV: Anrez-Ersya “Gantikan” Stefan-Wilona? |access-date=2021-12-02 |archive-date=2021-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211202130014/https://www.popmagz.com/anak-jalanan-2022-gtv-anrez-ersya-gantikan-stefan-wilona-31128/ |dead-url=yes }}</ref><ref>[https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/180431-lebih-banyak-ditonton-dibanding-sinetron-sinetronnya-gtv-bakal-perbanyak-program-non-drama Lebih Banyak Ditonton Dibanding Sinetron-Sinetronnya, GTV Bakal Perbanyak Program Non Drama?]</ref>
== Acara ==
{{main|Daftar acara GTV}}
=== Olahraga ===
GTV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia, [[Formula Satu|Formula 1]] setelah sebelumnya hak siar Formula 1 dimiliki TPI (sekarang [[MNCTV]]), dan kejuaraan dunia balap antar negara, [[A1 Grand Prix|A1]]. Kedua ajang ini disiarkan GTV sendirian. GTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Kejuaraan Eropa UEFA 2008|Euro 2008]], bersama [[RCTI]] dan MNCTV.
GTV juga pernah menayangkan [[Piala Dunia FIFA 2010]] sebagai pemegang hak siar di Indonesia bersama RCTI dan menayangkan [[Liga Utama Inggris]] dan [[Piala FA]]. Pada tahun 2011, GTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Liga Prima Indonesia]], bersama RCTI dan MNCTV.
Acara olahraga sempat vakum selama dua tahun setelah pergantian logo dan ''programming'' GTV. Namun mulai tahun 2019, GTV mulai menayangkan kompetisi/turnamen ''[[olahraga elektronik|eSports]]'', maupun acara-acara seperti gelar wicara, pencarian bakat dan penganugerahan yang semuanya tentang ''eSports''.<ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read290894/e-sports-star-indonesia-gtv-peluang-gabung-e-sport-profesional E-Sports Star Indonesia GTV, Peluang Gabung E-Sport Profesional]</ref><ref>[https://sport.tempo.co/read/1407063/ini-11-pemenang-indonesian-esports-awards-2020-termasuk-ariel-noah Ini 11 Pemenang Indonesian Esports Awards 2020, Termasuk Ariel Noah]</ref> Sejak 2021, GTV juga kembali memunculkan program berita sepakbola berjudul Kick Off.<ref>[https://www.instagram.com/p/CLHNotWBW75/ Promo Kick Off di GTV]</ref>
== Kepemilikan ==
Komposisi kepemilikan PT Global Informasi Bermutu saat pertama kali didirikan didominasi oleh tokoh-tokoh ICMI, meliputi [[Achmad Tirtosudiro]] 40%, [[Jimly Asshiddiqie]] 30%, Ahmad Husin Lubis 10% (ketiganya mewakili ICMI dan IIFTIHAR), serta [[Nasir Tamara]] dan [[Muhamad Syahrul Ralie Siregar|M.S. Ralie Siregar]] 20% (keduanya dari pihak luar/profesional).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=global+tv+tamara&focus=searchwithinvolume&q=+tamara Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref name="news.detik.com">[https://news.detik.com/berita/d-674821/digugat-rp-6-miliar-jimly-lempar-ke-zuhal-?tag_from=news_beritaTerkait Digugat Rp 6 Miliar, Jimly Lempar ke Zuhal]</ref> Beberapa waktu kemudian, saham Tirtosudiro dialihkan ke tokoh IIFTIHAR dan ICMI lainnya, [[Muhammad Zuhal]] akibat kesehatannya yang menurun.<ref>[https://insists.id/media-islam-media-online-dan-cetak/ Media dan Pekerjaan Rumah Terbesar Umat Islam]</ref> Tamara kemudian dijadikan sebagai pemimpin Global TV, dan sebagai [[perusahaan induk]]nya kemudian didirikan PT Titian Paraputra Sejahtera yang juga dipimpin oleh Tamara. Kemungkinan pemilihan Tamara di sini adalah karena ia adalah seorang jurnalis senior. Struktur kepemilikan ini dianggap beberapa pihak merupakan faktor utama mengapa Global TV bisa mendapat izin siarannya pada 1999. Ini karena [[Presiden Indonesia|presiden]] saat itu, [[B. J. Habibie|Habibie]], juga merupakan eksponen ICMI. Peran Habibie adalah dengan menyetujui surat permohonan izin Global TV yang disampaikan oleh Zuhal dan memberikan "katebelece" lewat [[Mensesneg]] [[Muladi]] (B-602/M.Setneg/9/1999 pada 13 September 1999)<ref name="Buku4">[https://news.detik.com/berita/d-548975/belum-merespons-nasir-tamara-pelajari-soal-global-tv "Belum Merespons, Nasir Tamara Pelajari Soal Global TV"]</ref> untuk meloloskan Global TV sebagai pemenang seleksi yang dilakukan Deppen.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/74819/bukan-cuma-global-tv-yang-cacat Bukan Cuma Global TV yang Cacat]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Yr4TAQAAMAAJ&q=global+tv+habibie+tamara&dq=global+tv+habibie+tamara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ-PSO1rLuAhWFjeYKHeYqD7IQ6AEwAXoECAEQAg Gatra, Volume 12,Masalah 16-19]</ref> Ini masih belum ditambah faktor lain seperti kedekatan Tamara dengan Habibie, dan isu adanya keinginan adik Habibie, [[Suyatim Abdurrahman Habibie|Timmy]] untuk untuk mendukung pendanaan Global TV.<ref name="Buku3"/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA146&dq=DVN+TV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjQzbzP0LLuAhVC7XMBHbf_C-QQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=DVN%20TV&f=false Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia]</ref>
Namun, ketika izin telah didapatkan, masalahnya adalah PT Global Informasi Bermutu tidak memiliki modal yang mencukupi, apalagi pada saat itu Indonesia sedang berada dalam ekonomi yang payah. Dalam perjalanannya, PT Global Informasi Bermutu sempat berusaha untuk menarik modal dari investor Muslim, sektor ekonomi syariah dan beberapa pengusaha (seperti [[Mahaka Media]]) tetapi tidak berhasil. Ide untuk mendirikan Global TV pun makin sulit digapai ketika Zuhal yang awalnya akan memberi modal pinjaman [[Bank Pembangunan Islam|IDB]] pada stasiun televisi ini tidak memenuhi janjinya (karena dialihkan untuk membangun [[Universitas Al Azhar Indonesia]]),<ref name="Buku4"/> padahal TV swasta sudah harus memulai siarannya setahun setelah izin didapatkan. Ini masih belum ditambah lagi hutang-hutangnya di beberapa perusahaan dan [[Bank Mandiri]] yang harus dilunasi.<ref name="Buku7"/> Akibatnya, diambil jalan pintas untuk berkongsi dengan konglomerasi [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] pada 2001. Pada saat itu, pihak Bimantara menjanjikan bahwa mereka akan menjaga niat awal Global TV yaitu untuk siaran dakwah, pendidikan, SDM dan teknologi. Beralihlah saham Global TV ke Bimantara sebanyak 70%, sedangkan sisanya (30%) masih dipegang pemilik lama lewat PT Titian Paraputra Sejahtera.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=qn7ZDwAAQBAJ&pg=PA54&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false Sebaran Kerajaan Cendana di Bisnis Pertelevisian]</ref> Transaksi dilakukan Bimantara dengan mengeluarkan biaya senilai US$ 9,53 juta lewat anak usahanya, [[Media Nusantara Citra|PT Panca Andika Mandiri]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA52&dq=Titian+Globaltv&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZj8r0lozvAhVBXn0KHc2ZC4EQ6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=Titian%20Globaltv&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Walaupun sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap telah melanggar hukum dengan menjual izin dan frekuensi siaran, tetapi baik pihak PT Titian dan Bimantara berkilah, bahwa hal itu wajar dalam bisnis dan yang dijual bukan izinnya, tapi saham perusahaannya.
Dikuasai oleh Bimantara membuat Global TV mampu bersiaran pada 2002. Permasalahannya adalah ketika bersiaran, justru Global TV tidak menyiarkan acara seperti yang diharapkan oleh pendiri awalnya, dengan fokus menyiarkan acara musik MTV. Menurut pemilik lama, hal ini dikarenakan kepemilikan di Bimantara sudah berubah, yaitu oleh [[Hary Tanoesoedibjo]] (HT) yang tidak memikirkan janji dan komitmen manajemen Bimantara sebelumnya. Di lain pihak, HT mengaku bahwa saat pemilik lama menjual sahamnya, izin Global TV adalah sebagai televisi umum, sehingga dibebaskan untuk menyiarkan acara apapun.<ref name="Buku7">[https://news.detik.com/berita/d-551555/nasir-tamara-akui-misi-global-tv-berubah-setelah-harry-tanoe-masuk Nasir Tamara Akui Misi Global TV Berubah Setelah Harry Tanoe Masuk]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-557428/iiftihar-sesalkan-perubahan-visi-dan-misi-siaran-global-tv IIFTIHAR Sesalkan Perubahan Visi dan Misi Siaran Global TV]</ref> Perubahan isi siaran ini sempat menimbulkan protes dan kekecewaan dari Muladi dan [[Komisi Penyiaran Indonesia|KPI]] pada Maret 2006 yang sempat meminta agar Global TV dikembalikan ke misinya semula (atau dibekukan izinnya),<ref>[https://m.liputan6.com/news/read/118488/izin-siaran-untuk-iglobal-tvi-disesalkan-muladi Izin Siaran untuk ''Global TV'' Disesalkan Muladi]</ref> tetapi HT tetap bergeming.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-552217/muladi-kirim-surat-ke-iiftihar-minta-tanggung-jawab-moral?tag_from=news_beritaTerkait Muladi Kirim Surat ke IIFTIHAR Minta Tanggung Jawab Moral]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-552280/harry-tanoe-izin-global-tv-siaran-umum-?tag_from=news_beritaTerkait Harry Tanoe: Izin Global TV Siaran Umum]</ref> Akibat perubahan isi siaran ini, pihak IIFTIHAR dan ICMI kecewa, tetapi tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak memegang saham mayoritas. Mereka akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Global TV dengan menjual 30% sahamnya (dari PT Titian Paraputra Sejahtera) kepada pemilik 70% saham Global TV, PT [[Media Nusantara Citra]] (dahulu bernama PT Panca Andika Mandiri, kini merupakan induk perusahaan penyiaran milik Bimantara/HT)<ref>[https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Prospectus/VII%20-%20Keterangan%20Tentang%20Perseroan%20dan%20Anak%20Perusahaan.pdf PROSPEKTUS MNC 2007]</ref> senilai US$ 5 juta pada 21 Februari 2005<ref>[https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf Lapkeu Q2 BMTR 2005]</ref> serta mundur dari berbagai jabatan penting di Global TV.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=KdvYDwAAQBAJ&pg=PA85&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAXoECAgQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false Televisi Berita di Indonesia, Model Baru Pertelevisian Nasional]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tDZTDwAAQBAJ&pg=PA59&dq=global+tv+70%25&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia09W94LLuAhX_6nMBHbCLCrsQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=global%20tv%2070%25&f=false Masyarakat dan Teks Media: Membangun Nalar Kritis atas Hegemoni Media]</ref> Hasilnya, kepemilikan MNC atas Global TV mencapai 100%. Kondisi itu terus berlangsung hingga kini.
Masalah saham Global TV sempat diributkan pada September 2006. Kala waktu itu, pemilik lama Global TV (Jimly, Achmad Tirto, Ahmad Lubis, Zuhal) digugat oleh PT Jelang Era Global, yang pada saat itu menuntut 10% saham Global TV sebagai ganti dari pembayaran Rp 300 juta untuk konsultasi awal pendirian stasiun TV ini. Namun PT Jelang tidak bisa menerima 10% saham itu karena Global TV sudah keburu dijual kepada Bimantara. Gugatan yang disidangkan di [[Pengadilan Negeri]] [[Jakarta Selatan]] dengan tuntutan ganti rugi Rp 6 miliar ini akhirnya kandas setelah pada Juni 2007 ditolak oleh pengadilan.<ref name="news.detik.com"/><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol16976/seteru-jimly-ajukan-banding/ Seteru Jimly Ajukan Banding]</ref><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15458/jimly-asshiddiqie-digugat-ke-pn-jaksel-?page=2/ Jimly Asshiddiqie Digugat ke PN Jaksel]</ref>
== Jaringan siaran ==
GTV saat ini disiarkan melalui sekitar 40 stasiun televisi (termasuk [[stasiun relai televisi|stasiun relai]])<!--karena ada perusahaan yang menjalankan stasiun relai--> yang dimiliki oleh kurang lebih 32 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya); data ''[[Tempo (majalah Indonesia)|Tempo]]'' tahun 2020 menyebut GTV didukung oleh 44 stasiun pemancar.<ref>{{Cite news|year=2020 |title=Modal Besar TVRI: Ratusan Pemancar, Aset Triliunan, dan APBN |url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/159537/modal-besar-tvri-ratusan-pemancar-aset-triliunan-dan-apbn?hidden=login |work=[[Tempo.co]] |accessdate=3 Agustus 2020|last=Dongoran |first=Hussein Abri |language=id }}</ref> Seluruh stasiun tersebut, yang menjangkau 32 dari 34 provinsi di Indonesia, dimiliki oleh GTV.
Berikut ini adalah stasiun afiliasi dan pemancar GTV (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/[[Sistem televisi berjaringan di Indonesia|bersiaran secara berjaringan]]). Data dikutip dari data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]]<ref>[https://e-penyiaran.kominfo.go.id/uploads/informasi/4be6453eb9b45d3e3370ede9c586ce84.pdf DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017]</ref> dan data dari laporan keuangan [[Media Nusantara Citra|MNC Media]].<ref>[https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Quarterly%20Financial%20Reports/2020/Laporan%20Keuangan%20MNCN%20Q2%202020.pdf Laporan Keuangan Q2 MNC 2020]</ref>
''Keterangan: stasiun yang dicetak miring berarti masih berupa stasiun relai dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable"
!Nama Jaringan
!Nama Stasiun
!Daerah
!Frekuensi analog ([[PAL]])
!Frekuensi digital ([[DVB-T2]])<ref>[https://public.tableau.com/profile/tatahd#!/vizhome/PetaISRTVDigital_16131981145190/DashboardISRTVDigital Peta ISR TV Digital - SDPPI Maps]</ref>
!Nama Multipleksing Digital (DVB-T2)<ref>{{Cite web|title=Dashboard TV Digital|url=https://digitaltv.kominfo.go.id/executive|website=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia]]|access-date=23 Januari 2022}}</ref>
|-
| PT Global Informasi Bermutu
| GTV
| [[DKI Jakarta]], [[Bogor]], [[Depok]], [[Tangerang]], [[Bekasi]]
| |''off air'' (51 UHF)<ref>{{cite web |last=Azka |first=Rinaldi Mohammad |title=Tidak Terima Siaran Analog RCTI Dkk Diminta Padam, Hary Tanoe ke Meja Hijau |url=https://market.bisnis.com/read/20221104/192/1594903/tidak-terima-siaran-analog-rcti-dkk-diminta-padam-hary-tanoe-ke-meja-hijau |website=Bisnis.com |date=4 November 2022 |accessdate=4 November 2022 |quote=Dengan mengingat adanya permintaan... untuk dilakukan Analog Switch Off... maka kami akan melaksanakan permintaan tersebut pada hari ini, Kamis, 3 November 2022 jam 24.00 WIB.}}</ref>
| 28 [[UHF]]
|RCTI Jakarta
|-
| rowspan=2|PT GTV Satu
|GTV Bandung
|[[Bandung]], [[Cimahi]], [[Padalarang]], [[Cianjur]]
|''off air'' (46 UHF)
|41 UHF
|RCTI Bandung
|-
|GTV Lampung
| [[Bandar Lampung]], [[Kota Metro]]
| 38 UHF
|36 UHF
|antv Bandar Lampung
|-
| rowspan=2|PT GTV Dua
|GTV Semarang
|[[Semarang]], [[Ungaran]], [[Kendal]], [[Demak]], [[Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]]
|''off air'' (37 UHF)
|45 UHF
|GTV Semarang
|-
|GTV Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Wonosari]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wates]]
|''off air'' (36 UHF)
|41 UHF
|GTV Yogyakarta / GTV Solo
|-
|PT GTV Tiga
|GTV Surabaya
|[[Surabaya]], [[Lamongan]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Pasuruan]], [[Bangkalan]]
|''off air'' (50 UHF)
|41 UHF
|GTV Surabaya
|-
|rowspan=2|PT GTV Empat
|GTV Padang
|[[Padang]], [[Pariaman]], [[Bukittinggi]], [[Padang Panjang]]
|37 UHF
|40 UHF
|[[antv]] Padang, Bukittinggi, Tanah Datar dan Solok
|-
|GTV Medan
|[[Medan]]
|31 UHF
|43 UHF
|RCTI Medan
|-
|rowspan=2|PT GTV Lima
|GTV Pekanbaru
|[[Pekanbaru]]
|36 UHF
|45 UHF
|[[tvOne]] Pekanbaru
|-
|GTV Palembang
|[[Palembang]]
|''off air'' (36 UHF)
|35 UHF
|[[Trans7]] Palembang
|-
|rowspan=2|PT GTV Enam
|GTV Manado
|[[Manado]]
|28 UHF
|35 UHF
|[[Trans TV]] Manado
|-
|GTV Makassar
|[[Makassar]], [[Maros]], [[Sungguminasa]] dan [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Pangkajene]]
|43 UHF
|40 UHF
|RCTI Makassar
|-
|rowspan=2|PT GTV Tujuh
|GTV Banjarmasin
|[[Banjarmasin]], [[Martapura]] dan [[Marabahan]]
|''off air'' (28 UHF)
|39 UHF
|GTV Banjarmasin
|-
|GTV Samarinda
|[[Samarinda]]
|41 UHF
|27 UHF
|GTV Samarinda
|-
|rowspan=2|PT GTV Delapan
|GTV Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|31 UHF
|32 UHF
|[[Trans TV]] Jambi
|-
|GTV Pontianak
|[[Pontianak]]
|33 UHF
|41 UHF
|Trans TV Pontianak
|-
|rowspan=2|PT GTV Sembilan
|GTV Jayapura
|[[Jayapura]]
|36 UHF
|37 UHF
|RCTI Jayapura
|-
|GTV Manokwari
|[[Manokwari]]
|
|34 UHF
|SCTV Manokwari
|-
|PT GTV Sepuluh
|GTV Denpasar
|[[Kota Denpasar]], [[Singaraja]], [[Karangasem]]
|''off air'' (47 UHF)
|42 UHF
|antv Bukit Bakung, Wanagiri, Ularan, Gilimanuk, Kintamani dan Lempuyang
|-
|PT GTV Bengkulu
|GTV Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|55 UHF
|40 UHF
|RCTI Bengkulu
|-
|rowspan=2|PT GTV Balikpapan
|''GTV Balikpapan''
|''[[Balikpapan]]''
|50 UHF
|32 UHF
|GTV Balikpapan
|-
|GTV Tanjung Selor
|[[Tanjung Selor]]
|27 UHF
|47 UHF
|GTV Tanjung Selor
|-
|rowspan=2|PT GTV Palu
|GTV Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|60 UHF
|37 UHF
|RCTI Gorontalo
|-
|GTV Palu
|[[Kota Palu|Palu]]
|41 UHF
|44 UHF
|RCTI Palu
|-
|PT GTV Tegal
|''GTV Tegal''
|''[[Brebes]], [[Kota Tegal|Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]]''
|48 UHF
|42 UHF
|GTV Tegal
|-
|PT GTV Palangkaraya
|GTV Palangkaraya
|[[Palangkaraya]]
|39 UHF
|42 UHF
|Trans TV Palangkaraya
|-
|PT GTV Babel
|GTV Pangkalpinang
|[[Pangkal Pinang]]
|56 UHF
|36 UHF
|RCTI Pangkalpinang
|-
|rowspan=2|PT GTV Ambon Ternate
|GTV Ambon
|[[Kota Ambon|Ambon]]
|51 UHF
|39 UHF
|RCTI Ambon
|-
|GTV Ternate
|[[Kota Ternate|Ternate]]
|46 UHF
|40 UHF
|Trans TV Ternate
|-
|PT GTV Aceh
|GTV Aceh
|[[Banda Aceh]]
|26 UHF
|44 UHF
|RCTI Banda Aceh
|-
|PT GTV Mataram
|GTV Mataram
|[[Kota Mataram|Mataram]]
|26 UHF
|35 UHF
|[[MetroTV]] Mataram / MetroTV Pujut
|-
|PT GTV Kupang
|GTV Kupang
|[[Kupang]]
|46 UHF
|35 UHF
|RCTI Kupang
|-
|rowspan=2|PT GTV Kendari Mamuju
|GTV Kendari
|[[Kendari]]
|57 UHF
|36 UHF
|[[SCTV]] Kendari
|-
|GTV Mamuju
|[[Mamuju]]
|52 UHF
|37 UHF
|RCTI Mamuju
|-
|PT GTV Batam
|GTV Batam
|[[Batam]], [[Tanjung Balai Karimun]]
|''off air'' sejak 2019
|44 UHF
|RCTI Batam
|-
|PT GTV Garut
|''GTV Garut''
|''[[Garut]], [[Tasikmalaya]], [[Ciamis]]''
|46 UHF
|37 UHF
|RCTI Garut
|-
|PT GTV Sukabumi
|''GTV Sukabumi''
|''[[Sukabumi]]''
|46 UHF
|41 UHF
|RCTI Sukabumi
|-
|PT GTV Sumedang
|''GTV Sumedang''
|''[[Sumedang]]''
|49 UHF
|40 UHF
|RCTI Sumedang
|-
|PT GTV Cirebon
|''GTV Cirebon''
|''[[Cirebon]], [[Indramayu]]''
|''off air'' sejak 2021<br>(21 UHF)
|44 UHF
|RCTI Cirebon
|-
|PT GTV Purwokerto
|''GTV Purwokerto''
|''[[Purwokerto]], [[Banyumas]], [[Purbalingga]], [[Kebumen]] dan [[Cilacap]]''
|''off air'' sejak 2013
|43 UHF
|GTV Banyumas
|-
|PT GTV Madiun
|''GTV Madiun''
|''[[Madiun]], [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Magetan]], [[Ponorogo]] dan [[Trenggalek]]''
|''off air'' sejak 2019
|40 UHF
|GTV Madiun / GTV Trenggalek
|-
|PT GTV Jember
|''GTV Jember''
|''[[Jember]]''
|''off air'' sejak 2019
|47 UHF
|GTV Jember
|-
|PT GTV Malang
|''GTV Malang''
|''[[Malang]]''
|''off air'' sejak 2019
|43 UHF
|GTV Malang
|-
|PT GTV Kediri
|''GTV Kediri''
|''[[Kediri]], [[Pare, Kediri|Pare]], [[Kertosono, Nganjuk|Kertosono]], [[Blitar]], [[Jombang]], [[Tulungagung]]''
|''off air'' sejak 2019
|42 UHF
|GTV Kediri
|-
|
|''GTV Sabang''
|[[Sabang]]
|
|45 UHF
|RCTI Sabang
|-
|
|''GTV Lhokseumawe''
|[[Lhokseumawe]]
|
|44 UHF
|RCTI Lhokseumawe
|-
|
|''GTV Kotabaru''
|[[Kotabaru]]
|
|45 UHF
|GTV Kotabaru
|-
|
|''GTV Blora''
|''[[Blora]] Dan [[Cepu]]''
|
|37 UHF
|GTV Blora
|-
|
|''GTV Pati''
|''[[Pati]]''
|
|41 UHF
|GTV Pati
|-
|
|''GTV Purworejo''
|''[[Purworejo]]''
|
|42 UHF
|GTV Purworejo
|-
|
|''GTV Magelang''
|''[[Magelang]]''
|
|34 UHF
|GTV Magelang
|-
|
|''GTV Pamekasan''
|''[[Pamekasan]]''
|
|45 UHF
|GTV Pamekasan
|-
|
|''GTV Banyuwangi''
|''[[Banyuwangi]]''
|
|40 UHF
|GTV Banyuwangi
|-
|
|''GTV Bondowoso''
|''[[Bondowoso]]''
|
|41 UHF
|GTV Bondowoso
|-
|
|''GTV Pacitan''
|''[[Pacitan]]''
|
|30 UHF
|GTV Pacitan
|-
|
|''GTV Tuban''
|''[[Tuban]]''
|
|27 UHF
|GTV Tuban
|}
== Penyiar ==
{{main|Daftar penyiar GTV}}
== Direksi ==
=== Daftar direktur utama ===
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Awal jabatan
! Akhir jabatan
|-
| 1
| Nasir Tamara
| [[1999]]
| [[2001]]
|-
| 2
| Adjie Gunawan
| [[2001]]
| [[2003]]
|-
| 3
| Agus Sjafruddin
| [[2003]]
| [[2004]]
|-
| 4
| Stephen K. Sulistyo
| [[2004]]
| [[2008]]
|-
| 5
| Daniel Tatang Hartono
| [[2008]]
| [[2010]]
|-
| 6
| David Fernando Audy
| [[2010]]
| [[2021]]
|-
| 7
| [[Hary Tanoesoedibjo]]
| [[2021]]
| [[2022]]
|-
| 8
| Henry Suparman
| [[2022]]
| sekarang
|}
=== Direksi saat ini ===
Struktur dewan direksi GTV saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
|-
! No.
! Nama
! Jabatan
|-
| 1
| Henry Suparman
| Direktur Utama
|-
| 2
| [[Valencia Herliani Tanoesoedibjo]]
| Direktur Pelaksana
|-
| 3
| Tantan Sumartana
| Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan dan Pemasaran
|-
| 4
| Noersing
| Direktur Produksi
|-
| 5
| Faisal Dharma Setiawan
| Direktur Keuangan, Teknologi dan Legal
|-
| 6
| Agustinus Bagus Abimanyu
| Direktur Program dan Akuisisi
|-
| 7
| Firdauzi Cece
| Direktur Pemasaran
|}
== Identitas ==
=== Logo ===
{{multiple image
|direction = vertical
|align = right
|width = 120
|image1 = GlobalTV.png
|caption1 = Logo pertama Global TV dengan akronim '''TVG''' saat siaran percobaan (8 Oktober 2001–1 Juni 2002), juga digunakan saat jeda iklan (hingga 2006)<ref name="MTVdiGlobalTV">[https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1576623789254802&set=gm.878041232265320&type=3&app=fbl Facebook]</ref>
|image2 = OldGlobalTVLogo1st.svg
|caption2 = Logo pertama Global TV dengan warna ditambahkan (1 Juni 2002–13 Oktober 2006)
|image3 = OldGlobalTVLogo2nd.svg
|caption3 = Logo kedua Global TV (13 Oktober 2006–1 Juli 2008)
|image4 = Global_TV_2008.svg
|caption4 = Logo ketiga Global TV (1 Juli 2008–28 Maret 2012)
|image5 = GlobalTV Indonesia 2012.svg
|caption5 = Logo terakhir Global TV (28 Maret 2012–11 Oktober 2017)
}}
GTV awalnya menggunakan logo "TVG" dengan tulisan "TV" huruf kecil dan huruf "G" besar berbentuk kotak warna abu abu dengan lengkungan bulan sabit yang digunakan pada tanggal [[8 Oktober]] [[2001]] hingga [[1 Juni]] [[2002]] pada saat siaran percobaan,<ref name="MTVdiGlobalTV"/> kemudian warna ditambahkan pada huruf "G" dengan warna biru dan "TV" dengan warna hijau pada [[1 Juni]] [[2002]], warna biru dan hijau pada logo Global TV adalah warna dari [[Globe]] dan nama Global diartikan "belahan dunia". Meskipun logonya bernama "TVG", namun nama "Global TV" selalu digunakan di setiap program. Ketika masih menyiarkan [[MTV Indonesia|MTV]], pada tahun 2002, logo ''on-air'' "TVG" diubah dengan ditambahkan desain kubah masjid pada saat memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pada tahun 2003-2004, logo ''on-air'' "TVG" mempunyai dua variasi warna, yaitu hijau dan kuning ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan animasi cahaya yang bergerak pada bulan sabit di huruf "G" dan warna merah putih saat [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia]], mengikuti warna logo MTV, Global TV menjadi stasiun televisi kedua yang mengunakan warna merah putih sebagai logo ''on-air'' pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setelah TPI.
Seiring makin banyaknya acara non-MTV yang tayang di GTV, termasuk acara [[Nickelodeon]], logo "TVG" diganti dengan logo yang terdiri dari huruf "G", dikenal sebagai "Glosie" yang memiliki perpaduan warna jingga dari Nickelodeon, hijau dan biru dari logo sebelumnya "TVG" di atasnya dengan tulisan "GlobalTV" di bawahnya pada tanggal [[13 Oktober]] 2006, bertepatan dengan acara "Fant4stik", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-4.
Agar lebih segar, Global TV mengganti logonya dengan bola tiga dimensi biru dengan huruf "G" berwarna putih dengan tulisan "globaltv" pada tanggal [[1 Juli]] [[2008]], setelah [[Kejuaraan Eropa UEFA 2008|Euro 2008]] berakhir. Logo huruf "G" berbentuk bola 3 dimensi ini dapat dibaca sebagai "bola dunia", yang melambangkan fleksibilitas Global TV sebagai televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia. Letak huruf "G" yang berada di tengah dan menyatu dengan bola melambangkan posisi Global TV dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa lewat setiap program yang ditayangkan. Penulisan kata Global TV dengan huruf kecil (globaltv), memberikan citra ramah dan bersahabat, sedangkan kata "tv" yang dipertebal di samping kata "global" memberikan kesan kuat dan kokoh. Sedangkan warna biru yang menyatu dengan bola dunia G melambangkan Global TV suatu perusahaan yang kompak dan solid.<ref>[https://adoc.pub/bab-iii-inti-penelitianed0e3c40cc64f23b12b9fe3572c1a1c859726.html BAB III INTI PENELITIAN]</ref>
Pada tanggal [[28 Maret]] [[2012]], Global TV meluncurkan logo barunya saat penayangan langsung acara "Lampion 100% Ekspresif". Logo ini mirip dengan logo [[MNCTV]] dan [[iNews|Sindo TV]] dengan tulisan Global<sup>TV</sup> berwarna biru dan merah. David Fernando Audy, yang pada saat itu menjabat sebagai direktur utama Global TV mengatakan, "Logo baru ini merupakan bentuk penyempurnaan dari logo sebelumnya dan mempresentasikan perkembangan Global TV dari tahun ke tahun yang semakin kuat dengan program-programnya, baik ''on-air'' maupun ''off-air''. Juga dari berbagai hal lain yang membuat Global TV semakin menjadi pilihan pemirsa Indonesia".<ref>{{cite web |url=http://musik.kapanlagi.com/berita/konser-lampion-100-ekspresif-global-tv-ganti-logo.html |title=Konser Lampion 100% Ekspresif, Global TV Ganti Logo |first= |last= |date=30 Maret 2012 |work= |publisher=[[KapanLagi.com]] |language=Bahasa Indonesia |accessdate=14 Maret 2016}}</ref> Adapun makna dari logo ini, yaitu:
* Warna merah mencerminkan cinta, keberanian, kekuasaan, kekuatan, hangat dan kemakmuran sejati, sementara warna biru menyimbolkan stabil, ketenangan dan terpercaya.
* Tulisan "Global TV" dibuat menyatu tanpa spasi sebagai tanda Global TV sebagai kesatuan yang kokoh di mata publik. Huruf-hurufnya dibuat lurus dan melengkung yang berkombinasi, sebagai tanda Global TV melengkapi dan memberikan kekuatan pada pemirsanya. Penulisan huruf juga dibuat lebih tebal sebagai tanda ketegasan.<ref>[https://kc.umn.ac.id/4303/1/BAB%20II.pdf BAB II]</ref>
Pada tanggal [[11 Oktober]] [[2017]], Global TV mengganti nama dan logonya menjadi '''GTV''', bertepatan dengan acara ''"Amazing 15"'', yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-15. Menurut Hary Tanoesoedibjo, perubahan logo ini diharapkan membuat citranya bisa lebih segar di masyarakat.<ref>[https://nasional.okezone.com/read/2017/10/13/337/1794448/global-tv-ganti-logo-hary-tanoe-lebih-fresh-menjangkau-keluarga Global TV Ganti Logo, Hary Tanoe: Lebih Fresh Menjangkau Keluarga]</ref> Huruf "G" pada logo GTV ini hampir mirip dengan logo 2006–2008 dan logo [[Google]], hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut didasarkan pada warna logo [[Media Nusantara Citra|MNC]]. Warna-warna tersebut dipilih demi merefleksikan GTV sebagai bagian MNC Grup, dengan pemaknaan masing-masing di bawah ini.
* Merah sebagai tanda hangat, kekuatan, kehidupan, kekuasaan dan kehebatan. Warna merah juga bisa berarti tanda butuh perhatian, sehingga dalam logo ini dibuat dominan.
* Biru adalah warna langit yang mampu memberikan kesan stabil, kepercayaan, kesehatan, harapan, integritas, keamanan, teknologi, kebersihan. Warna ini menjadi tanda GTV berusaha untuk selalu konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen.
* Kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia, optimis, semangat dan ceria. Dari sisi psikologi keberadaan warna kuning dapat merangsang aktivitas pikiran dan mental. Dengan adanya warna kuning pada logo GTV, memberikan makna semangat yang baru dan ceria.
* Hijau sebagai warna pertumbuhan dan vitalitas, terkait dengan kehidupan baru dan pembaharuan. Hijau juga berkaitan dengan keseimbangan dan keharmonisan pikiran, tubuh dan emosi, yang membantu dalam pengambilan keputusan dengan melihat semua sisi secara jelas.<ref name=mosptop>[https://docplayer.info/storage/114/212943670/212943670.pdf SKRIPSI]</ref>
Nama "GTV" dipilih karena selama ini Global TV sudah banyak yang mengenalnya baik secara internal dan eksternal perusahaan dengan kata tersebut. Huruf "G" dibuat ikonik agar dapat berdiri sendiri dan tetap dikenal sebagai GTV, sedangkan di bawahnya dilekatkan slogan "pilihan terbaik keluarga Indonesia" sebagai pertanda reposisi GTV dari yang sebelumnya dikenal sebagai televisi anak muda menjadi keluarga.<ref>[https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/seni/article/download/4554/3627/11636 STUDI KEMIRIPAN...]</ref> Tipografi "GTV" juga dibuat agar publik memahami GTV sebagai perusahaan yang besar, kuat, handal, dipercaya dan berpengalaman dalam bidang industri penyiaran, sehingga terbangun citra positif di mata
masyarakat.<ref name=mosptop/>
=== Slogan ===
'''Sebagai Global TV'''
* Nongkrong Terus di [[MTV Indonesia|MTV]] (2002–2005)
* MTV Gue Banget (2002–2005)
* Millions of Entertainment (2005–2006)
* Global TV Seru! (2005–2008, 2011–2017)
* Untuk Keluarga Indonesia (2008–2011)
* 100% Seru! (2011–2013)
'''Sebagai GTV'''
* Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia (2017–sekarang)
== Penghargaan ==
{| class="wikitable" width="100%" cellpadding="5"
|-
! width="5%"|Tahun
! width="5%"|Award
! width="5%"|Kategori
! width="5%"|Hasil
|-
| [[2015]]
| [[Panasonic Gobel Awards 2015]]
| Acara khusus/''Special Events'' (Gemilang 12 HUT GTV)
| {{nom}}
|-
| [[2017]]
| [[Panasonic Gobel Awards 2017]]
| Acara khusus/''Special Events'' (Amazing 14)
| {{nom}}
|-
| [[2018]]
| [[Panasonic Gobel Awards 2018]]
| Acara khusus/''Special Events'' (Amazing 15)
| {{nom}}
|-
| [[2019]]
| [[Panasonic Gobel Awards 2019]]
| Acara khusus/''Special Events'' (Amazing 16)
| {{nom}}
|}
== Lihat pula ==
* [[Daftar stasiun televisi di Indonesia]]
* [[Daftar acara GTV]]
* [[Media Nusantara Citra]]
* [[Global Radio]]
* [[MTV Indonesia|MTV]]
* [[Nickelodeon]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} {{resmi|gtv.id}}
* {{en}} {{id}} [http://www.mnc.co.id Situs web resmi Media Nusantara Citra]
* {{facebook|officialgtvid}}
* {{twitter|officialgtvid}}
* {{instagram|officialgtvid}}
{{Kelompok templat
|list =
{{TelevisiIndonesia}}
{{MNC Group}}
{{Acara Global TV}}
{{Penyiar Global TV}}
{{Panasonic Awards}}
{{The Voice Indonesia}}
{{The Voice Kids Indonesia}}
{{The Next Boy/Girl Band}}
{{The Mask Singer Indonesia}}
{{ATVSI}}
}}
[[Kategori:Jaringan televisi Indonesia]]
[[Kategori:Stasiun televisi yang didirikan tahun 2002]]
[[Kategori:Media Nusantara Citra]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2002 di Indonesia]]
[[Kategori:Stasiun televisi di Jakarta]]
|