Pandawa Lima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
Dengan album ini, Dewa 19 makin memantapkan posisinya sebagai band papan atas yang tak tergoyahkan oleh gempuran band-band baru. Terbukti, mereka terpilih sebagai grup pop terbaik. Bahkan meskipun lagu Kirana penuh kontroversi, lagu ini berhasil terpilih sebagai lagu alternatif terbaik di ajang musik tahunan [[Anugerah Musik Indonesia 1997|AMI Awards 1997]].
 
Usai rilisnya album ini. Kehidupan anggota Dewa 19 ini tetap dalam saat mengarap album kelima mereka karena tak banyak menikmati keuntungan dari penjualan album-album mereka. Dewa 19 kemudian melemah kembali pada penghujung tahun 1990-an atau tepatnya pada era 1998 atau 1999. Wong Aksan memutuskan untuk keluar dari Dewa 19 pada 4 Juni 1998. Aksan akibat mengalami ketergantungan terhadap heroin dan permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz, sehingga kerap pemecatannya. Oleh Ahmad Dhani, Wong Aksan disuruh memilih untuk berhenti dari posisi pukulan drumnya dinilaiakibat terlalupermainannya mengarahyang terlalu kekental alirandengan musikcorak jazz pada musik di Dewa 19 atau dipecat. Sikap Dhani sangat ganas, karena ia ingin agar seluruh management dan personil Dewa 19 sejak awal tahun 1998 hingga berujung pada pemecatan dirinya. Belakangan saat dikonfirmasikan kepada Ari Lasso vokalis Dewa 19 saat itu. Bahkan Ahmad Dhani sempat mengusir Wong Aksan yang berbicara masalah ketergantungan narkoba dan pukulan drumnya terlalu kental dengan jazz bersama management dan personil di luar studio ketika sedang latihan bahwa pemecatannya Aksan. Wong Aksan bersikap pemecatannya yang berbeda dengan Dhani, saat itu bukan karena perbedaan warna musik tetapi ada "alasan yang kompleks" yang Ari sendiri tidak mau menjelaskan. Karena saat itu Wong Aksan sempat membantu pembuatan album ketiga [[Humania]] yang berjudul [[Interaksi (album Humania)|Interaksi]] (2000) dan membantu pembuatan album Indra Lesmana yaitu [[Reborn (album)|Reborn]] (2000) dan akhirnya memilih bergabung sebagai drummer band [[Potret (grup musik)|Potret]].
 
Posisi drummer yang ditinggalkan Wong Aksan kemudian digantikannya dengan [[Bimo Sulaksono|Gabriel Bimo Sulaksono]] (dikenal dengan panggilan [[Bimo Sulaksono|Bimo]]). Bimo adalah mantan drummer [[NTRL|Netral]]. Bimo telah bergabung dengan Dewa 19 yang direkomendasikan dari gitaris Dewa 19 kepada Dhani lewat seorang temannya drummer Andromedha dan [[Padi (grup musik)|Padi]] yang bernama [[Surendro Prasetyo]] (dikenal dengan panggilan [[Surendro Prasetyo|Yoyo Padi]]) dan mengajak juga mantan vokalis [[Slank]] yang bernama [[Nita Tilana]]. Dalam kesempatan itu sebenarnya Yoyo hendak melamar menjadi drummer, Nita hendak hendak melamar menjadi vokalis dan Bimo memainkan drummer juga yang ditinggalkan Wong Aksan dan Ari Lasso. Akan tetapi Bimo yang terkenal menjadi drummer di Dewa 19 ini dinilai tidak mempunyai skill yang memadai hanya sebentar. Tak lama kemudian Bimo keluar dari Dewa 19 dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup [[Romeo (grup musik)|Romeo]]. Posisi drummer yang ditinggalkan Wong Aksan dan Bimo Sulaksono kemudian digantikan oleh [[Tyo Nugros|Setyo Nugroho]] (dikenal dengan panggilan [[Tyo Nugros]]) sebagai drummer menjadi posisi kosong. Tyo menjadi drummer telah bergabung dengan Dewa 19. Karena sudah menemukan pemain drum yang pas, Dhani kemudian meminta tolong Nita Tilana kepada seorang vokalis sahabatnya yang bernama [[Once Mekel]] yang berkenalan dengan Dhani pada tahun 1997. Once juga merekomendasikan Tyo Nugros kepada Dhani. Andra kemudian meminta tolong Yoyo Padi untuk membawa Once dan Tyo Nugros telah bergabung dengan Dewa 19, karena Yoyo Padi telah mengenal Once dan Tyo Nugros.