Subak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Menambah jenis-jenis jaringan irigasi subak
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Baris 66:
* Setiap sistem irigasi subak memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu setiap hamparan sawah garapan dari anggota subak memiliki ''tembuku pengalapan'' (tempat masuknya air) dan ''pengutangan'' (tempat keluarnya air atau tempat pembuangan air yang berlebihan) tersendiri.
* Pengambilan keputusan di subak dalam pengelolaan sistem irigasi dilakukan dengan demokratis, berkeadilan, transparan, dan akuntabilitas.
* Jaringan sistem irigasi subak terdiri dari: Empelan (bendungan), Telabah (saluran primer), Tembuku Aya (Bangunan pembagi air), dan Telabah pemaron (Saluran air sekunder)
Beberapa subak yang mendapatkan air dari satu sumber (satu bangunan-bagi atau satu bendung) pada umumnya akan membentuk wadah koordinasi antar subak. Di Bali hal ini dikenal dengan istilah ''subak-gde''. Tujuan dari pembentukan wadah koordinasi tersebut adalah untuk memudahkan koordinasi saling pinjam air irigasi antar subak yang bersangkutan.
 
Baris 185 ⟶ 186:
* {{en}} [http://www.artsci.wustl.edu/~anthro/research/Lansing%201996.htm Simulation Modeling of Balinese Irrigation (extract)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120204050850/http://www.artsci.wustl.edu/~anthro/research/Lansing%201996.htm |date=2012-02-04 }} by J. Stephen Lansing (1996)
* {{en}} "The Impact of the Green Revolution and Capitalized Farming on the Balinese Water Temple System" by Jonathan Sepe (2000). Literature review.
* {{Id}} [https://www.palemahan.com/2022/04/subak-traditional-water-resource.html Subak: Traditional Water Resource Management System]
 
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}