Dibe, Kalitengah, Lamongan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
 
 
{{Desa-stubSejarah}}
Belum ada info yang kredibel tentang asal usul dinamakannya desa Dibe. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat desa, bahwa dahulunya ditempat ini kedatangan seorang putri dari kerajaan Kediri yang bernama Mbok Ayu Roro Bojo atau setelah meninggalnya disebut juga dengan nama Mbah Karimah. Makam Mbah Karimah terletak di tengah desa. Pengawal dan pengikut Mbok Ayu Roro bojo inilah yang menjadi cikal bakal berkembangnya penduduk desa Dibe. Setiap tahun diadakan perayaan sedekah bumi di pesarean Mbah Karimah.
Seiring berkembangnya zaman masyarakat desa Dibe semakin agamis terbukti dengan adanya 2 masjid yaitu satu di dusun Dibe dan satu di dusun Pandan Arang, sedangkan jumlah surau semakin banyak diantaranya Langgar Kramat, Langgar Kuburan, Langgar Sanusi, Musholla Fadlulloh.
Mata pencaharian mayoritas penduduk adalah petani padi dan petambak ikan. Selainnya adalah urban ke kota besar sebagai pegawai, karyawan, buruh pabrik maupun kuli bangunan.
Fasilitas pendidikan di desa Dibe ada TK, SD Negeri, SMP Negeri dan SMK Negeri.
Desa Dibe bisa dikatakan sebagai ibukota kecamatam Kalitengah sebab Kantor Camat, Polsek, Puskesmas berada di wilayah administrasi desa Dibe.
Daftar nama kepala desa Dibe:
- Tidak diketahui
- Bpk. Salar
- Bpk. Tobin
- Bpk. Tunggal
- Bpk. Sutopo
- Bpk. Endiali
- Bpk. Supartin
- Bpk. Endiali (2019- )