Penyakit kulit berbenjol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
[[Masa inkubasi]] penyakit berdasarkan infeksi eksperimental adalah 4–14 hari dan pada kondisi lapangan bisa mencapai lima pekan.{{sfn|FAO Modul 1|p=7}} Demam muncul pada 6–9 hari setelah inokulasi virus, sedangkan lesi kulit muncul pertama kali setelah 4–20 hari. Untuk keperluan perdagangan, [[Organisasi Kesehatan Hewan Dunia]] (WOAH) menstandarkan masa inkubasi menjadi 28 hari.<ref name=":0" />
 
Tanda-tanda klinis pertama yang dapat diamati di antaranya adalah pembengkakan [[kelenjar limfa]] subskapularis dan prefemoralis, demam tinggi di atas 40,5&nbsp;°C yang terjadi hingga selama satu pekan, munculnya leleran mata dan hidung, serta penurunan produksi susu yang drastis.{{sfn|FAO Modul 1|p=7}} [[Lesi]] kulit berupa [[Nodul (medis)|nodul]] dan [[papula]] muncul dalam jumlah banyak, dengan benjolan yang keras, datar, berbatas jelas, dan berdiameter antara 0,5 hingga 5&nbsp;cm. Nodul melibatkan lapisan [[dermis]] dan [[Epidermis (kulit)|epidermis]], tetapi kadang juga dapat mencapai subkutan dan jaringan [[otot lurik]] di bawahnya. Nodul juga dapat muncul di [[membran mukosa]] di saluran pernapasan hingga mengakibatkan [[Radang paru-paru|pneumonia]], sementara nodul-nodul di membran mukosa mata, hidung, mulut, rektum, hingga alat kelamin dapat mengalami [[ulser]] dan menghasilkan sekresi. Akibatnya, leleran mata, hidung, dan air liur dapat mengandung virus LSD. Pada salah satu atau kedua [[kornea]] mata dapat ditemukan lesi ulseratif yang dapat mengakibatkan kebutaan. Pada fase [[kronis]], lesi ditandai dengan jaringan [[infark]] dengan bagian tengah yang [[nekrosis]] dan dikelilingi jaringan granulasi yang berangsur-angsur mengalami [[fibrosis]].{{sfn|OIE Manual|2021|p=2}}<ref name=":1">{{Cite web|last=Gibbs|first=Paul|date=Februari 2021|title=Lumpy Skin Disease in Cattle|url=https://www.msdvetmanual.com/integumentary-system/pox-diseases/lumpy-skin-disease-in-cattle?query=lumpy%20skin%20disease|website=MSD Manual|access-date=23 Juli 2021}}</ref> Sapi betina dapat mengalami [[mastitis]] dan keguguran, sementara sapi jantan dapat mengalami [[orkitis]].{{sfn|FAO Modul 1|p=17}} Manifestasi klinis sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya; terkadang lesi kulit bersifat berat, ringan, atau bahkan subklinis.{{sfn|FAO Modul 1|p=8}} Sapi dengan produksi susu yang tinggi, terutama sapi-sapi keturunan Eropa, lebih berat terdampak.{{sfn|FAO Modul 1|p=9}} Berdasarkan infeksi eksperimental, hanya 40–50% sapi terinfeksi yang menunjukkan tanda klinis.{{sfn|FAO Modul 2|p=11}}<ref>{{Cite book|last=Weiss|first=K. E.|date=1968|url=http://link.springer.com/10.1007/978-3-662-39771-8_3|title=Lumpy Skin Disease Virus|location=Berlin, Heidelberg|publisher=Springer Berlin Heidelberg|isbn=978-3-662-38850-1|pages=111–131|language=|doi=10.1007/978-3-662-39771-8_3|url-status=live}}</ref> Morbiditas ([[tingkat serangan]]) LSD berkisar dari 5 hingga 45%, sementara [[tingkat kematian kasus]]nya di bawah 10%.<ref name=":0" /> Angka kesakitan dan kematian pada kerbau jauh lebih rendah daripada sapi.{{sfn|FAO Modul 1|p=9}}
 
== Diagnosis ==
Baris 69:
* {{cite book|last=Organisasi Pangan dan Pertanian|year=2020|title=Introduction and spread of lumpy skin disease in South, East and Southeast Asia: Qualitative risk assessment and management|url=http://www.fao.org/3/cb1892en/cb1892en.pdf|location=Roma|publisher=Organisasi Pangan dan Pertanian|ref={{sfnref|FAO|2020}}}}
* {{Cite web|last=Organisasi Pangan dan Pertanian|title=Kursus virtual pembelajaran mandiri tentang kesiapsiagaan LSD untuk Indonesia – Modul Satu: Gambaran Umum |url=https://virtual-learning-center.fao.org/pluginfile.php/52471/mod_resource/content/3/LSD_Module%20Satu.pdf|website=FAO Virtual Learning Centers|access-date=30 Maret 2023|ref={{sfnRef|FAO Modul 1}}}}
* {{Cite web|last=Organisasi Pangan dan Pertanian|title=Kursus virtual pembelajaran mandiri tentang kesiapsiagaan LSD untuk Indonesia – Modul Satu: Diagnosis Klinis dan Patologis |url=https://virtual-learning-center.fao.org/pluginfile.php/52480/mod_resource/content/3/LSD_Modul%20Dua.pdf|website=FAO Virtual Learning Centers|access-date=30 Maret 2023|ref={{sfnRef|FAO Modul 2}}}}
{{refend}}