Herman Cornelis Hartevelt: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ikan2123 (bicara | kontrib)
Herman Cornelis Hartevelt
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan menambah tag nowiki tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Ikanin2123 (bicara | kontrib)
k memperbaiki kesalahan artikel
Tag: kemungkinan vandalisme kemungkinan LTA kemungkinan spam pranala menambah gambar rusak dari situs luar VisualEditor
Baris 3:
{{Infobox Person
| name = Herman Cornelis Hartevelt
| image = https://i0.wp.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/2012/12/mr-h-c-hartevelt.jpg?resize=210%2C300&ssl=1
| birth_date = [[1890]]
| birth_place = [[leiden]],[[belanda]]
Baris 18 ⟶ 19:
 
== '''Karier politik''' ==
Kariernya dalam pemerintahan diawali sebagai Adspirant Controleur di Keresidenan Kedu, melalui besluit penunjukkan tanggal 27 Agustus 1917, No. 69. Pada saat itu ia mendapat gaji f300300,- per bulan dalam usianya yang masih 27 tahun. Kariernya terus meningkat ketika ia diangkat lagi sebagai Asisten Resident voor de Politie di Residensi Malang pada tanggal 27 Juni 1928 No. 10 dengan f775,- per bulan.
 
Hartevelt pernah diangkat sebagai Residen <nowiki>[[Pekalongan]]</nowiki>, sebelum diangkat sebagai Gubernur <nowiki>[[Jawa Timur]]</nowiki>. Dedikasinya yang tinggi dalam pemerintahan membuatnya terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur melalui Besluit Gubernur Jenderal tanggal 9 Juli 1941.
Baris 25 ⟶ 26:
Sebagai seorang intelektual yang juga notaris, Hartevelt menguasai 3 bahasa asing, yaitu: Inggris, Perancis dan Jerman. Kepandaiannya bergaul dengan pribumi dimanfaatkan untuk belajar bahasa daerah di mana dia bertugas. Meskipun tidak terlalu pandai, ia cukup mampu berkomunikasi dalam bahasa Melayu, Jawa dan Sunda.
 
Berdasarkan catatan conduite staat yang dikeluarkan oleh Departemen van Binnenlandsch Bestuur diketahui bahwa ia seorang yang penuh ide cemerlang. Ia cakap dan tanpa ragu memimpin daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Ia pernah menjadi anggota Raad van Regentschappen dan College van Gemiteerden. Dia mampu bekerja sama dengan anggota-anggota lain dalam menjalankan pemerintahan daerah. Tidak aneh jika pemerintah memberikan jabatan yang lebih tinggi atas prestasi yang diraih, yaitu Gubernur <nowiki>[[Jawa Timur]]</nowiki>
 
== '''Selama masa pemerintah''' ==
Baris 32 ⟶ 33:
Pada saat yang sama Gubernur Hartevelt juga menyampaikan usulan peraturan tunjangan perjalanan bagi para pejabat di Propinsi Jawa Timur. Pada Provinciaal setempat. Di dalamnya berisi apa macam perjalanan yang diberi tunjangan, besarnya tunjangan, siapa saja yang berhak menerima, berapa lama, dan lain-lain. Usulan peraturan-peraturan tunjangan perjalanan diterima dewan dan diputuskan pada tanggal 5 Agustus 1941 N. P 1/9/15.
 
Dalam rangka pemilihan anggota Dewan Kabupaten Banyuwangi (Regentschaap Raad), Gubernur Hartevelt mengusulkan pada Dewan Propinsi <nowiki>[[Jawa Timur]]</nowiki>, untuk menunjuk sejumlah pribumi (bukan orang-orang Belanda) sebagai anggota dewan Kabupaten Banyuwangi serta menunjuk daerah-daerah pemilihnya. Ada 7 anggota pribumi-non Belanda yang dipilih. 7 orang dari distrik Banyuwangi, 2 orang dari distrik Genteng, 2 orang dari distrik Rogodjampi, dan 1 orang dari distrik Blambangan.
 
Masalah pengairan rupanya menjadi dilema kota dari masa ke masa. Mengingat kesulitan air minum yang dialami warga Surabaya dan sekitarnya. Gubernur Hartevelt berinisiatif mengajukan pinjaman uang untuk mendanai pengadaan pipa air minum baru bagi kotapraja Surabaya. Ternyata masalah air minum ini sudah ada sebelumnya. Ini terbukti dengan adanya surat dari Fuchter, Burgermeester pada Dewan Propinsi Surabaya yang kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur Hartevelt.
Baris 52 ⟶ 53:
 
== '''ketika indonesia merdeka''' ==
Tidak ada berita dan sumber tertulis yang menyebut Gubernur terakhir Jawa Timur ini. Hingga akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir <nowiki>[[Soekarno]]</nowiki> dan beberapa tokoh bangsa Indonesia lain mengumumkan proklamasi kemerdekaan. Dan ini menandai lahirnya negara baru <nowiki>[[Republik]]</nowiki> <nowiki>[[Indonesia]]</nowiki>ndonesia.