Kerajaan Soya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Matakau (bicara | kontrib)
Agama
Matakau (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65:
 
Selama berabad-abad, [[pulau Ambon]] telah terlibat secara intensif dalam periode kolonialisme, pertama oleh Portugis dan kemudian oleh Belanda. Artinya relatif banyak yang ditulis tentang Ambon pada periode ini. Di beberapa buku, wilayah itu disebut Soya. Ketika melihat apa yang telah ditulis tentang Soya, perlu diingat bahwa informasi tersebut mungkin 'diwarnai' karena dilihat dari sudut pandang Barat ([[Eropa]]). Juga, referensi dari periode kekuasaan Portugis dan Belanda tidak sesuai dengan posisi dominan Soya di wilayah tersebut pada periode sebelum kedatangan orang Barat.{{sfnp|Mearns|1999}}<ref name="Geschiedenis van Soya (1500 tot 1700)"/>
 
Terdapat dua versi cerita yang diwariskan, yakni negeri Soya dan Batu Merah. Versi masyarakat Batu Merah, Latu Silimau memerintah di tahun 1500an, kala itu Soya masih berdiri sebagai sebuah kerajaan Islam berdaulat.<ref name="Pengaruh Islam">[https://www.kabartimurnews.com/2021/12/08/dulu-namanya-kerajaan-zoya-sekarang-z-diganti-s-3-selesai/ Dulu Namanya Kerajaan Zoya, Sekarang “Z” Diganti “S” (3-Selesai)]</ref>
 
Dari sumber cerita yang ada, para leluhur orang Soya datang secara bergelombang yang kemudian menetap di negeri Soya. Mereka membentuk klan baru yang kemudian menjadi nama pada tempat kediamannya yang baru. Nama ini sama dengan nama di tempat asalnya. Hal itu dimaksudkan sebagai 'kenang-kenangan atau peringatan'. Negeri Soya kemudian berkembang menjadi sebuah kerajaan dengan sembilan [[negeri (Maluku)|negeri]] kecil yang dikuasai oleh Raja Soya.<ref name="Kekristenan di Negeri Soya"/>