Malaikat jatuh: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
Baris 16:
[[File:P. Chester Beatty XII, leaf 3, verso.jpg|thumb|right|200px|''[[Chester Beatty]] XII'', Manuskrip Yunani dari Kitab Henokh, abad ke-4]]
Berdasarkan 1 Henokh 7.2, para Penjaga menjadi "terpikat" dengan wanita manusia<ref name="Laurence">{{cite web |url=http://www.sacred-texts.com/bib/bep/bep02.htm |last=Laurence |first=Richard |title=The Book of Enoch the Prophet|year=1883}}</ref> dan melakukan hubungan seksual dengan mereka. Keturunan dari persetubuhan ini, dan pengetahuan yang mereka berikan, merusak manusia dan bumi (1 Henokh 10.11-12).[14] Yang menonjol di antara para malaikat ini adalah Shemyaza, pemimpin mereka, dan Azazel. Seperti banyak malaikat yang jatuh lainnya yang disebutkan dalam 1 Henokh 8.1-9, [[Azazil|Azazel]] memperkenalkan manusia pada "seni terlarang", dan Azazel-lah yang ditegur oleh [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] sendiri karena pengajaran yang terlarang, seperti yang dinyatakan dalam 1 Henokh 13.1.<ref>Ra'anan S. Boustan, Annette Yoshiko Reed ''Heavenly Realms and Earthly Realities in Late Antique Religions'' Cambridge University Press 2004 {{ISBN|978-1-139-45398-1}} p. 60</ref> Menurut 1 Henokh 10.6, Tuhan mengutus penghulu malaikat Rafael untuk membelenggu Azazel di padang gurun Dudael sebagai hukuman. Selanjutnya, Azazel dipersalahkan atas kerusakan bumi:<blockquote>'''1 Henokh 10:12''': "Seluruh bumi telah rusak karena pengaruh ajaran Azazel. Oleh karena itu, kepadanya ditimpakan seluruh kejahatan itu."</blockquote>Penafsiran [[Etiologi|etiologis]] dari 1 Henokh membahas tentang asal mula kejahatan. Dengan mengalihkan asal mula dosa dan kesalahan manusia kepada pengajaran malaikat yang jatuh, kejahatan dikaitkan dengan sesuatu yang supernatural dari luar. Motif ini, dalam 1 Henokh, berbeda dengan [[teologi]] Yahudi dan Kristen di kemudian hari; dalam teologi Kristen, kejahatan adalah sesuatu yang berasal dari dalam.<ref>Annette Yoshiko Reed ''Fallen Angels and the History of Judaism and Christianity: The Reception of Enochic Literature'' Cambridge University Press 2005 {{ISBN|978-0521853781}} p. 6</ref> Menurut penafsiran [[Paradigma|paradigmatik]], 1 Henokh mungkin membahas tentang pernikahan terlarang antara para imam dengan perempuan. Seperti yang terlihat dalam [[Imamat 21]]:1-15, para imam dilarang untuk menikahi wanita yang tidak murni. Oleh karena itu, para malaikat yang jatuh dalam 1 Henokh adalah pasangan para imam, yang mencemarkan diri mereka sendiri melalui pernikahan. Sama seperti para malaikat yang diusir dari surga, para imam juga dikeluarkan dari pelayanan mereka di mezbah. Tidak seperti kebanyakan [[Sastra apokaliptik|tulisan apokaliptik]] lainnya, 1 Henokh mencerminkan ketidakpuasan yang semakin besar terhadap institusi keimaman di Yerusalem pada abad ke-3 SM. Penafsiran paradigmatiknya sejajar dengan [[Adam dan Hawa|mitos Adam]] dalam hal asal mula kejahatan: Dalam kedua kasus tersebut, melampaui keterbatasan diri sendiri yang melekat pada sifat alamiahnya, menyebabkan kejatuhannya. Hal ini berbeda dengan penafsiran etiologis, yang menyiratkan adanya kekuatan lain selain Tuhan, di surga. Oleh karena itu, solusi yang terakhir ini kurang cocok dengan pemikiran [[monoteistik]].<ref>SUTER, DAVID. ''Fallen Angel, Fallen Priest: The Problem of Family Purity in 1 Enoch 6—16.'' Hebrew Union College Annual, vol. 50, 1979, pp. 115–135. JSTOR,</ref> Sebaliknya, pengenalan terhadap pengetahuan yang terlarang mungkin mencerminkan penolakan terhadap budaya [[Helenistik]] asing. Oleh karena itu, malaikat yang jatuh mewakili makhluk [[mitologi Yunani]], yang memperkenalkan seni terlarang, yang digunakan oleh raja-raja dan jenderal Helenistik, yang mengakibatkan penindasan terhadap orang Yahudi.
 
=== 2 Henokh ===
Konsep malaikat jatuh juga terdapat dalam Kitab [[2 Henokh]]. Buku ini menceritakan tentang pendakian [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] melalui lapisan-lapisan surga. Selama perjalanannya, dia bertemu dengan malaikat yang jatuh yang dipenjara di surga kedua. Pada awalnya, dia memutuskan untuk berdoa bagi mereka, tetapi kemudian memutuskan untuk tidak melakukannya, karena dia sendiri sebagai manusia biasa, tidak layak untuk mendoakan para malaikat. Namun, di surga ke-5, ia bertemu dengan malaikat pemberontak lainnya, yang di sini disebut [[Penjaga (malaikat)|Grigori]], yang tetap dalam kesedihan, tidak bergabung dengan bala tentara surga dalam nyanyian. Henokh mencoba menghibur mereka dengan menceritakan tentang doa-doanya untuk sesama malaikat dan kemudian mereka bergabung dalam liturgi surgawi.<ref>Annette Yoshiko Reed ''Fallen Angels and the History of Judaism and Christianity: The Reception of Enochic Literature'' Cambridge University Press 2005 {{ISBN|978-1139446877}} pp. 103–104</ref>
 
Menariknya, teks tersebut merujuk kepada pemimpin Grigori sebagai Satanail dan bukan sebagai Azael atau Shemyaza, seperti dalam Kitab Henokh yang lain.<ref name="Orlov 2012">Andrei Orlov, Gabriele Boccaccini ''New Perspectives on 2 Enoch: No Longer Slavonic Only'' Brill 2012 {{ISBN|978-9004230149}} pp. 150, 164</ref> Namun, Grigori dihubungkan dengan para penjaga dalam 1 Henokh.<ref name="Orlov,164">{{harvnb|Orlov|2011|p=164}}</ref><ref>{{harvnb|Anderson|2000|p=[https://books.google.com/books?id=1YoUBBVGBGEC&dq=2+enoch+18%3A3&pg=PA46 64]}}</ref>
 
Narasi tentang Grigori dalam 2 Henokh 18:1-7, yang turun ke bumi, menikahi perempuan dan " mencemari bumi dengan perbuatan-perbuatan mereka", yang mengakibatkan mereka dikurung di bawah bumi, menunjukkan bahwa penulis 2 Henokh mengetahui tentang kisah-kisah dalam 1 Henokh. <ref name="Orlov 2012" /> Pengulangan yang lebih panjang dari 2 Henokh, pasal 29 merujuk kepada malaikat-malaikat yang "terlempar dari ketinggian" ketika pemimpin mereka mencoba untuk menyamai kuasa Tuhan (2 Henokh 29:1-4), sebuah ide yang mungkin diambil dari [[Agama Kanaan|agama Kanaan Kuno]] mengenai Attar yang mencoba untuk menguasai takhta [[Ba'al|Baal]]. Kesamaan antara malaikat yang disebut Satanail dengan dewa yang mencoba merebut tahta dewa yang lebih tinggi, juga diadaptasi oleh orang Kristen di kemudian hari sehubungan dengan kejatuhan Setan.<ref>Howard Schwartz ''Tree of Souls: The Mythology of Judaism'' Oxford University Press 2006 {{ISBN|978-0195327137}} p. 108</ref>.
 
== Keterangan ==