Suku Mbaham-Matta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar
Baris 9:
 
Daerah tempat suku ini menetap terkenal dengan kekayaan sumber daya alam di laut dan di darat seperti [[sagu]], [[pala]], [[rumput laut]] dan juga aneka ikan semuanya itu menjadi sumber penghidupan suku ini. Untuk menjaga sumber daya alam tersebut, mereka mempraktikkan tradisi [[sasi]].
 
[[Berkas:Tungku Tiga Batu.jpg|thumb|Tungku tradisional etnis Mbaham-Matta]]
 
Selain itu beberapa situs leluhur yang merupakan tempat utama dalam memahami alam dan dinamika sosial serta sarana interaksi kepada leluhur mereka sehari-hari. Meskipun beberapa orang masih tetap memegang kepercayaan kepada nenek moyang mereka, dengan mayoritas beragama [[Islam]], [[Protestan]], dan [[Katolik]]. Tetapi kerukunan beragama di tempat mereka ini begitu harmonis.<ref>{{Cite web |url=https://pusaka.or.id/2014/12/ruang-hidup-orang-mbaham-matta-di-tanah-papua/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-02-23 |archive-date=2019-02-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190223074330/https://pusaka.or.id/2014/12/ruang-hidup-orang-mbaham-matta-di-tanah-papua/ |dead-url=yes }}</ref> Yang merupakan filosofi "Trimid te wo is teri" (Satu Tungku Tiga Batu)<ref name="Warisan Budaya Takbenda"/>, yang menggambarkan untuk memasak tungku diletakkan diatas tiga batu besar.