Bahasa Belanda di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AbangGemoy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
AbangGemoy (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
 
=== Abad ke-20 ===
[[Berkas:Tanda bahaya listrik dalam bahasa Belanda, Melayu dan Jawa.jpg|jmpl|290x290px|Tanda peringatan bahaya tegangan listrik dalam bahasa Belanda, Melayu Hindia Belanda, dan bahasa Jawa di Surabaya.]]
[[Bahasa Melayu]] menjadi semakin penting, dan merupakan [[lingua franca]] di beberapa jajahan tetangga seperti [[Malaka]], [[Singapura]] dan [[Brunei]]. Sejak abad ke-20 bahasa Belanda semakin menyebar di Indonesia dan banyak digunakan untuk percakapan sehari-hari. Pada 1942, ketika menduduki [[Hindia Belanda]], Jepang melarang penduduk Indonesia menggunakan bahasa Belanda dan hanya memperbolehkan bahasa Asia, seperti bahasa Indonesia dan [[bahasa Jepang]].
 
Pada tahun 1942, ketika Jepang menduduki [[Hindia Belanda]], Jepang melarang penduduk Indonesia menggunakan bahasa Belanda dan hanya memperbolehkan bahasa Asia, seperti bahasa asli penduduk Indonesia, bahasa Indonesia dan [[bahasa Jepang]].
 
=== Setelah kemerdekaan ===