Pulau Belitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitra Akbar P. (bicara | kontrib)
Judul
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fitra Akbar P. (bicara | kontrib)
Pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 129:
Belitung atau Belitong telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark setelah sebelumnya menjadi geopark nasional. Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks ini pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris pada Hari Kamis 15 April 2021. Geopark Belitong sendiri memiliki beberapa geosite yang unik dan indah. Dan sampai saat ini memiliki 24 situs geosite yaitu
 
# Geosite [[Juru Seberang, Tanjung Pandan, Belitung|Juru Seberang]]
# Geosite Desa wisata Kreatif Terong
# Geosite [[Pantai Tanjung Kelayang|Tanjung Kelayang]] ( Destinasi Prioritas)
# Geosite Kuale Mangrove
# Geosite Pillow lava Siantu
# Geosite Batu Bedil
# Geosite Batu Pulas
# Geosite [[Hutan kerangas|Hutan Kerangas]] Cendil
# Geosite Gunung Tajam
# Geosite [[Open Pit Nam Salu]]
# Geosite Cretaceous Granodiorit Burung Mandi
# Geosite Garumedang textite
# Geosite Tebat Rasau
# Geosite Gunung Lumut
# Geosite [[Gunung Tajam]]
# Geosite Pantai Punai
# Geosite Air terjun Linsum Kawai
Baris 150:
# Geosite Batu Baginde
# Geosite Pulau Seliu
# Geosite [[Pulau Mendanau]]
# Geosite [[Pulau Buku Limau]]
# Geosite [[Bukit Peramun]]
#
#
#
#
#
 
 
[[Batu Mentas]] yangang berada di kaki gunung tajam, memiliki potensi yang luar biasa sebagai sebuah destinasi wisata terpadu. Keindahan alam baik sungainya yang jernih maupun hutannya yang masih lebat, keunikan flora dan fauna, kehidupan masyarakat lokal dengan sentra kebun nenas dan ladanya, ditambah dengan keunikan seni budaya tradisionalnya serta keahlian masyarakatnya membuat kerajinan anyaman serta rotan, merupakan potensi yang jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif yang luar biasa baik untuk lingkungan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Batu Mentas hanya berjarak 20 menit waktu tempuh dari kota Tanjungpandan.
 
Pada Maret 2012 lalu telah dilakukan Soft Launching oleh KPLB<ref>[[www.kplb.org]]</ref> (Kelompok Peduli Lingkungan Belitung) bersama GEF <ref>SGP-[http://www.sgp-indonesia.org/2012/11/batu-mentas-expo-2012-wildlife-and-culture-event/ Indonesia.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140912114826/http://www.sgp-indonesia.org/2012/11/batu-mentas-expo-2012-wildlife-and-culture-event/ |date=2014-09-12 }}</ref>(Global Environment Program) untuk “Sanctuary Tarsius dan Wisata Alam Batu Mentas.” Dalam perjalanannya, berbagai aktivitas pengayaan terus dilakukan untuk menuju sebuah cita-cita besar yaitu menjadikan Batu Mentas sebagai “Wild Life Sanctuary.” Wild life sanctuary merupakan taman suaka bukan hanya untuk ''Tarsius Bancanus Saltator (''atau dalam bahasa local Belitung dikenal dengan “pelilean”), namun juga berbagai flora dan fauna yang sudah terancam punah dan langka seperti Pelanduk, Burung Siaw, Tupai Kelaras, serta tanaman hutan seperti Nibong Palay, Simpor Laki, Pelawan, Rukam, Sisilan, dll.