Neoteni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Short description|Retaining juvenile features into adulthood}}Neoteni (/niˈɒtəni/), juga disebut '''juvenilisasi''',<ref name="Montagu">Montagu, A. (1989). Growing Young. Bergin & Garvey: CT.</ref> adalah penundaan atau perlambatan perkembangan fisiologis, atau somatik, dari suatu organisme, biasanya hewan. Neoteny ditemukan pada manusia modern dibandingkan dengan primata lainnya.<ref>{{cite magazine|url=http://www.scientificamerican.com/article/being-mo...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 2:
 
Baik neoteni maupun progenesis menghasilkan '''paedomorfisme'''<ref>{{cite web|date=21 January 2022|title=Paedomorphic|url=https://en.wiktionary.org/wiki/paedomorphic}}</ref> (memiliki bentuk khas anak-anak) atau '''paedomorfosis<ref>{{cite web|date=6 June 2022|title=Morphosis|url=https://en.wiktionary.org/wiki/morphosis}}</ref>''' (berubah ke arah bentuk khas anak-anak), sejenis [[heterokroni]].<ref name="Ridley">{{cite book|author=Ridley, Mark|date=1985|url=http://www.blackwellpublishing.com/ridley/a-z/Neoteny.asp|title=Evolution|publisher=Blackwell}}</ref> Ini adalah retensi pada orang dewasa dari sifat-sifat yang sebelumnya hanya terlihat pada anak-anak. Retensi semacam itu penting dalam [[biologi evolusioner]], domestikasi, dan biologi perkembangan evolusioner. Beberapa peneliti mendefinisikan paedomorfisme sebagai retensi sifat-sifat [[larva]], seperti yang terlihat pada [[salamander]].<ref>{{cite journal|last1=Whiteman|first1=H.H.|year=1994|title=Evolution of facultative paedomorphosis|journal=Quarterly Review of Biology|volume=69|issue=2|pages=205–221|doi=10.1086/418540|s2cid=83500486}}</ref><ref name="Schell">Schell, S. C. ''Handbook of Trematodes of North America North of Mexico'', 1985, pg. 22</ref><ref>Ginetsinskaya, T.A. ''Trematodes, Their Life Cycles, Biology and Evolution''. Leningrad, USSR: Nauka 1968. Translated in 1988, [https://books.google.com/books?id=JxZDAAAAYAAJ].</ref>
 
== Pada hewan domestik ==
{{further|Domestikasi hewan}}
Neoteny tampak pada hewan domestik seperti anjing dan tikus.<ref name="sciencedirect.com">{{cite journal|last1=Price|first1=E.|year=1999|title=Behavioral development in animals undergoing domestication|journal=Applied Animal Behaviour Science|volume=65|issue=3|pages=245–271|doi=10.1016/S0168-1591(99)00087-8}}</ref> Hal ini karena ada lebih banyak sumber daya yang tersedia, lebih sedikit persaingan untuk mendapatkan sumber daya tersebut, dan dengan berkurangnya persaingan, hewan-hewan tersebut mengeluarkan lebih sedikit energi untuk mendapatkan sumber daya tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi dewasa dan bereproduksi lebih cepat dibanding hewan liar.<ref name="sciencedirect.com" /> Lingkungan tempat hewan domestik dibesarkan menentukan ada tidaknya neoteny pada hewan tersebut. Neoteni evolusioner dapat muncul pada suatu spesies ketika kondisi-kondisi tersebut terjadi, dan suatu spesies menjadi dewasa secara seksual lebih cepat daripada "perkembangan normalnya". Penjelasan lain untuk neoteny pada hewan peliharaan dapat berupa seleksi untuk karakteristik perilaku tertentu. Perilaku terkait dengan genetika yang berarti bahwa ketika suatu sifat perilaku dipilih, sifat fisik juga dapat dipilih karena mekanisme seperti ketidakseimbangan hubungan. Seringkali, perilaku remaja dipilih untuk lebih mudah mendomestikasi suatu spesies; agresivitas pada spesies tertentu muncul saat dewasa ketika ada kebutuhan untuk bersaing memperebutkan sumber daya. Jika tidak ada kebutuhan untuk berkompetisi, maka tidak perlu ada agresi. Menyeleksi karakteristik perilaku remaja dapat menyebabkan neoteni pada karakteristik fisik karena, sebagai contoh, dengan berkurangnya kebutuhan akan perilaku seperti agresi, maka tidak diperlukan lagi pengembangan sifat-sifat yang dapat membantu di area tersebut. Sifat-sifat yang dapat menjadi neoten karena berkurangnya agresi dapat berupa moncong yang lebih pendek dan ukuran yang lebih kecil secara umum di antara individu-individu yang didomestikasi. Beberapa ciri-ciri fisik neotenous yang umum terjadi pada hewan peliharaan (terutama anjing, babi, musang, kucing, dan bahkan rubah) meliputi telinga yang mengempis, perubahan siklus reproduksi, ekor keriting, pola belang putih pada rambutnya yang berpigmen, tulang belakang yang lebih sedikit atau lebih pendek, mata yang besar, dahi yang membulat, telinga yang besar, dan moncong yang lebih pendek.<ref name="Bertone, J. 2006">Bertone, J. (2006). Equine geriatric medicine and surgery. Saunders, MI.</ref><ref>{{cite journal|last1=Trut|first1=L. N.|year=1999|title=Early canid domestication: the farm-fox experiment|journal=American Scientist|volume=87|issue=2|pages=160–169|bibcode=1999AmSci..87.....T|doi=10.1511/1999.2.160}}</ref>
[[Berkas:Unnatural_selection,_2_heads,_one_species.jpg|jmpl|Neoteni dan penyusutan ukuran pada tengkorak [[serigala abu-abu]] dan [[chihuahua]]]]
 
== Referensi ==