Kerajaan Tanjung Pematang Sawang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Busu Neneng (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Busu Neneng (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: referensi YouTube Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 29:
| footnotes = {{note|est|1}} Berdasarkan hasil uji karbon pada sisa peninggalan kayu ulin di lokasi situs Kuta Bataguh oleh Balai Arkeologi Regional Kalimantan pada tahun 2017, peradaban di Kuta Bataguh(ibukota kerajaan Tanjung Pematang Sawang) diperkirakan dibangun pada tahun 700 M.<ref>{{Cite web|title=Tim Arkeolog Teliti Situs Peninggalan Kerajaan Bataguh di Kapuas|url=https://www.borneonews.co.id/berita/103362-tim-arkeolog-teliti-situs-peninggalan-kerajaan-bataguh-di-kapuas|website=www.borneonews.co.id|language=en|access-date=2023-04-09}}</ref>
}}
'''Kerajaan Tanjung Pematang Sawang''' adalah
Kerajaan ini diperkirakan
[[Berkas:The Lost City of Ngaju Dayaknese.jpg|jmpl|300px]]
Menurut buku The Lost City dan Badan Arkeologi Kalimantan Selatan yang pernah melakukan penelitian di Kabupaten Kapuas, Ibukota kerajaan Tanjung Pematang Sawang yakni Kuta Bataguh memiliki luas sekitar 3km² dan dikelilingi oleh pagar (benteng) yang terbuat dari kayu ulin dengan diameter 30cm.<ref>{{Citation|title=Destinasi Objek Wisata Situs Sejarah kerajaan Pematang Sawang atau kerajaan Nyai Undang|url=https://www.youtube.com/watch?v=4oQxYZ3RR2k|accessdate=2023-04-10|language=id-ID}}</ref>
[[Berkas:Satelite of Bataguh City, Tanjung Pematang Sawang.jpg|jmpl|400px|Garis merah adalah batas situs Bataguh dan garis biru adalah aliran Sungai Kariau yang membelah Kuta Bataguh. Keberadaan Kuta Bataguh yang terlihat dari satelit tersebut menunjukkan bahwa hunian yang dilengkapi dengan pagar keliling (benteng) dari tiang kayu ulin tersebut dibuat terencana dengan berbagai pertimbangan.]]
Menurut penelitian, kemungkinan diluar pagar benteng tersebut dikelilingi oleh parit yang mempunyai lebar antara 5 – 7 meter. Bentuk pagar yang berada di atas aliran sungai yang membelah Kuta Bataguh tersebut tentunya juga dibuat berbeda dengan pagar yang berada di atas tanah. Sungai yang mengalir di dalam Kuta mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup penghuninya.<ref>{{Cite web|title=PENELITIAN ARKEOLOGI KUTA BATAGUH, KABUPATEN KAPUAS, KALIMANTAN TENGAH - BALAI ARKEOLOGI KALIMANTAN SELATAN|url=https://arkeologikalimantan.kemdikbud.go.id/2019/02/27/penelitian-arkeologi-kuta-bataguh-kabupaten-kapuas-kalimantan-tengah/|access-date=2023-04-10}}</ref>
{{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 2/1
|image1=Lpa-bataguh-18-lengkap-ASIH2.jpg
|image2=Lpa-bataguh-18-lengkap-3.jpg
|image3=Lpa-bataguh-18-lengkap-ASIH.jpg
|caption3=Sebagian artefak yang diteliti oleh Badan Arkeologi Kalimantan Selatan merupakan koleksi masyarakat setempat yang menemukan artefak tersebut di sekitar situs Kuta Bataguh.
}}
{{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/1
|image1=Temuan galian di Kuta Bataguh1.jpg
|image2=Temuan galian di Kuta Bataguh2.jpg
|caption2=Temuan para peneliti di kotak galian.
}}
{{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/1
|image1=Artefak Kuta Bataguh1.webp
|image2=Artefak Kuta Bataguh2.webp
|caption2=Artefak peninggalan Kerajaan Tanjung Pematang Sawang di lokasi Cagar Budaya dan Objek Wisata Kuta Bataguh. (''Pulau Kupang, Kec. Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah'').
}}
[[Berkas:Situs Sandung di kecamatan Bataguh.jpg|jmpl|300px|Situs Kuta Bataguh berupa [[Sandung]] di kecamatan Bataguh kabupaten Kapuas.]]
Sandung adalah sebuah tempat penyimpanan tulang manusia setelah dilakukannya upacara [[Tiwah]], yaitu upacara kematian dalam agama [[Kaharingan]]. Agama Kaharingan sendiri adalah agama asli suku Dayak yang dianut oleh warga serta anggota kerajaan Tanjung Pematang Sawang dan hingga kini agama tersebut masih dianut oleh sebagian warga Kalimantan, khususnya di [[Kalimantan Tengah]].
[[Berkas:Monumen Tambun Bungai di Kabupaten Gunung Mas.jpg|jmpl|400px|Monumen Tambun Bungai di Kabupaten Gunung Mas.]]
Selain di daerah [[Kabupaten Kapuas]], situs peninggalan Kerajaan Tanjung Pematang Sawang lainnya juga dapat dijumpai di Desa Tumbang Pajangei, [[Kabupaten Gunung Mas]] yang meliputi situs Batu Bulan, [[Sandung]] Tamanggung Sempung (ayah Nyai Undang), serta [[Pasah patahu|Pasah Patahu]] [[Tambun Bungai]]. [[Pasah patahu|Pasah Patahu]] adalah bangunan berupa rumah berukuran kecil yang dibuat oleh penganut agama [[Kaharingan]] sebagai tempat persembahan(''sesajen'') kepada roh leluhur atau roh pelindung(''ganan parapah''). Sudah ada banyak artefak dan situs di Kabupaten Gunung Mas yang didaftarkan menjadi cagar budaya oleh pemerintah setempat.<ref>{{Cite web|title=InfoPublik - 35 Situs dan Benda Gunung Mas Didaftarkan Jadi Calon Cagar Budaya|url=https://infopublik.id/kategori/nusantara/331689/35-situs-dan-benda-gunung-mas-didaftarkan-jadi-calon-cagar-budaya|website=infopublik.id|language=en|access-date=2023-04-09}}</ref>
== Film Adaptasi ==
[https://m.youtube.com/watch?v=kVZ1Obt-rDE|Film Nyai Undang]
== Referensi ==
|