Gundala (film): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 247:
=== Pengembangan ===
{{double image|right|Hanung Bramantyo, Jogja-Netpac Asian Film Festival, 2017-12-04 02.jpg|152|Joko anwar scroundbites 2007.jpg|150|Awalnya, [[Hanung Bramantyo]] ''(kiri)'' ditunjuk menjadi sutradara film ini sebelum akhirnya diganti [[Joko Anwar]].}}
[[Bumilangit Studios]] sebagai pemilik [[kekayaan intelektual]] Gundala telah mengembangkan ide membuat film Gundala sejak 2008. Bumilangit Studios yang saat itu bernama Bumi Langit Pictures bekerja sama dengan Graha Media Visi dalam produksi film ini. Direncanakan film ini akan disutradarai [[Alex J. Simal]] dan dibintangi [[Sandy Mahesa]], [[Amelia Dinati]], [[Dharma Suchdi]], [[Chandra Gahli]], dan [[Reina Abidin]]. Film ini direncanakan akan ditayangkan pada Juni 2009, tetapi rencana produksi tersebut menghilang ditelan angin.<ref>{{cite news|last=Sugihardiyah|first=Rita|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/gundala-putra-petir-beraksi-lagi-mix1bv6.html|title=Gundala Putra Petir Beraksi Lagi!|website=Kapan Lagi|date=21 Mei 2008|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Pada tahun 2010, terjadi kebohongan ([[hoax]]) yang dilakukan oleh Iskandar Salim, seorang fotografer dan desainer grafis yang menciptakan materi promosi untuk film yang tidak dibuat tentang Gundala. Salim memperhatikan bahwa belum pernah ada film yang menampilkan [[pahlawan super]] [[Indonesia]] dan ingin memulai debat publik tentang masalah ini. Dia membuat situs web resmi, halaman [[Facebook]], poster, dan foto-foto ditampilkan yang diduga memperlihatkan film yang sedang dibuat. Sebagai hasil dari perhatian yang dihasilkan oleh tipuan, pencipta Gundala, Hasmi, terlibat dalam negosiasi untuk menghasilkan film nyata berdasarkan karakter ciptaannya itu.<ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/news/2010/06/06/holding-a-superhero.html|title=Holding on for a superhero|last=Post|first=The Jakarta|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2019-07-31}}</ref> Produksi film ini kemudian terdengar kembali tatkala [[Erick Thohir]] dari Mahaka Pictures memproduksi film ini dengan [[Hanung Bramantyo]] sebagai sutradara.<ref>{{Cite news|last=Suhendra|first=Ichsan|editor-last=Kamil|editor-first=Ati|url=https://entertainment.kompas.com/read/2014/09/25/091822410/Gundala.Putra.Petir.Sempat.Bikin.Hanung.Bramantyo.Patah.Arang|title=Gundala Putra Petir Sempat Bikin Hanung Bramantyo Patah Arang|work=[[Kompas.com]]|date=25 September 2014|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Rencananya, film ini dijadwalkan akan ditayangkan pada 2016.<ref>{{cite news|last=Djaya|first=Andi Baso|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/film-gundala-putra-petir-tayang-2016-15207|title=Film Gundala Putra Petir tayang 2016|website=Beritagar|date=21 September 2014|accessdate=19 Agustus 2019|archive-date=2019-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190819140054/https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/film-gundala-putra-petir-tayang-2016-15207|dead-url=yes}}</ref> Proses produksi tidak menemui kepastian sebelum akhirnya digantikan oleh Joko Anwar pada 2018. Keterlibatan Joko Anwar sebagai sutradara film ini bermula dari sebuah status yang diunggah Joko di Instagram pada 18 Januari 2018 yang menampilkan gambar sayap perak.<ref>{{Cite news|last=Pangerang|first=Andi Muttya Keteng|editor-last=Dewi|editor-first=Bestari Kumala|url=https://entertainment.kompas.com/read/2018/01/19/222619610/joko-anwar-dikabarkan-garap-film-superhero-gundala-putra-petir|title=Joko Anwar Dikabarkan Garap Film Superhero Gundala Putra Petir|work=[[Kompas.com]]|date=19 Januari 2018|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Kemudian pada 4 April 2018, [[Joko Anwar]] diumumkan sebagai penulis dan sutradara untuk film tersebut.
[[Joko Anwar]] mengakui bahwa proses penulisan [[naskah film]] Gundala adalah pekerjaan tersulit selama kariernya. Dia biasanya menghabiskan 1-2 bulan untuk proses penulisan naskah, tetapi akhirnya menghabiskan 7 bulan untuk proyek ini. Menafsirkan kembali asal mula dari komiknya tahun 1969, ia menyusun ulang cerita itu dengan cara yang dapat menarik kaum milenial dan centenial. [[Komik]] dan catatan Hasmi tentang Gundala membantunya menulis naskah.<ref>{{Cite news|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/06/17/131237510/joko-anwar-ramu-cerita-gundala-lewat-catatan-pribadi-mendiang-hasmi|title=Joko Anwar Ramu Cerita Gundala Lewat Catatan Pribadi Mendiang Hasmi|last=Setiawan|first=Tri Susanto|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-31|editor-last=Pangerang|editor-first=Andi Muttya Keteng}}</ref> Film ini menghabiskan dana sebesar Rp30 miliar.<ref>{{Cite news|last=Sidik|first=Syahrizal|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20190530082518-17-75905/garap-film-gundala-viva-rogoh-dana-rp-30-m-lebih|title=Garap Film Gundala, VIVA Rogoh Dana Rp 30 M Lebih|work=[[CNBC Indonesia]]|date=30 Mei 2019|accessdate=23 Agustus 2019}}</ref>
|