Aaliyah (album): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
Dampak dan peninggalan: halaman dan url access
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Mdnghtrn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 150:
Selain karier film Aaliyah yang berkembang pesat, album ini turut berandil dalam kesuksesan arus utama 2001 sang penyanyi.<ref name="Kennedy 2011">{{Cite news|last=Kennedy|first=Gerrick D.|date=25 Agustus 2011|title=Aaliyah: 10 Years Later, Impact Holds Without Posthumous Releases|url=https://www.latimes.com/archives/blogs/pop-hiss/story/2011-08-25/aaliyah-10-years-later-impact-holds-without-posthumous-releases|dead-url=no|newspaper=[[Los Angeles Times]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20221208090923/https://www.latimes.com/archives/blogs/pop-hiss/story/2011-08-25/aaliyah-10-years-later-impact-holds-without-posthumous-releases|archive-date=8 Desember 2022|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Dalam sebuah biografi untuk AllMusic, Steve Huey menyebutnya sebagai rekaman Aaliyah yang paling paripurna, mengatakan bahwa album tersebut "menyelesaikan perombakan citra sang penyanyi menjadi dewasa yang sensual nan sensitif".<ref name="Huey n.d." /> Daryl Easlea dari [[BBC|BBC Music]] merasa bahwa album ini menjadikan kedua album Aaliyah sebelumnya tampak seperti "latihan juvenil".<ref name="Easlea 2009" /> Menurut jurnalis ''[[PopMatters]]'' Quentin B. Huff, sang penyanyi belum pernah menggunakan vokalnya untuk melengkapi produksi inovatif musiknya dengan seberagam, sepercaya diri, dan seberhasil dalam ''Aaliyah'', yang sang jurnalis katakan dikenal sebagai "Album Merah" karena sampulnya. Huff meyakini bahwa rekaman ini menunjukkan hubungan yang berkembang antara sang penyanyi dengan para kolaboratornya, selagi menolak keraguan mengenai bagaimana ia akan terus merekam musik sementara memperluas profilnya.<ref>{{Cite magazine|last=Huff|first=Quentin B.|date=14 Agustus 2011|title=My Favorite Aaliyah Things|url=https://www.popmatters.com/145652-my-favorite-aaliyah-things-2495976846.html|magazine=[[PopMatters]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20220528185952/https://www.popmatters.com/145652-my-favorite-aaliyah-things-2495976846.html|archive-date=28 Mei 2022|dead-url=no|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Dalam ''[[The New Rolling Stone Album Guide]]'' (2004), Keith Harris menulis bahwa Aaliyah "telah tumbuh dari boneka studio menjadi seorang arketipe R&B yang tangguh—seorang [[Ronnie Spector]] yang lebih sadar diri pada masa yang membutuhkan lebih banyak kesadaran diri dari para dewasa muda".<ref name="Harris 2004" />
 
Kemunculan kembali Aaliyah dengan album ini pada pertengahan tahun 2001 bertepatan dengan periode puncak aktivitas R&B kontemporer dan kepopuleran neo soul.<ref>{{Cite web|last=Erlewine|first=Stephen Thomas|title=''So Blu'' Review|url=https://www.allmusic.com/album/so-blu-mw0000006902|publisher=[[AllMusic]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20211204174038/https://www.allmusic.com/album/so-blu-mw0000006902|archive-date=4 Desember 2021|dead-url=no|access-date=28 Maret 2023}}</ref><ref name="Easlea 2009" /> Menurut Erlewine, ''Aaliyah'' adalah "salah satu rekaman urban soul yang terkuat pada masanya",<ref name="Erlewine n.d." /> sementara ''The Guardian'' menyebutnya sebagai puncak era keemasan R&B pada pergantian abad.<ref name="Guardian 2007" /> [[Alexis Petridis]], kritikus utama surat kabar tersebut, meyakini bahwa Aaliyah merekam albumnya yang paling menarik pada tahun ketika R&B dan hip hop menampilkan kreativitas terbanyak dalam musik populer.<ref>{{Cite news|last=Petridis|first=Alexis|author-link=Alexis Petridis|date=21 Desember 2001|title=The Year in Rock and Pop|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2001/dec/21/shopping.artsfeatures7|dead-url=no|newspaper=[[The Guardian]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20221104202214/https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2001/dec/21/shopping.artsfeatures7|archive-date=4 November 2022|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 2005, ''Aaliyah'' didaftar di nomor 66 dalam 100 album "terkeren" di dunia versi majalah ''[[GQ]]'',<ref>{{Cite magazine|date=Agustus 2005|title=100 Coolest Album in the World|magazine=[[GQ]]|language=en}}</ref> sementara ''[[Stylus Magazine]]'' menempatkannya di posisi ke-47 dalam daftar mereka untuk album terbaik tahun 2000 hingga 2005.<ref>{{Cite web|date=18 Januari 2005|title=The Top 50 Albums: 2000–2005|url=https://www.stylusmagazine.com/feature.php?ID=1430|website=Stylus Magazine|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20120930182635/https://www.stylusmagazine.com/feature.php?ID=1430|archive-date=30 September 2012|dead-url=no|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Setahun setelahnya, album ini dinamai sebagai salah satu dari 150 album esensial dari "era ''Vibe''" oleh majalah dengan nama yang sama,<ref name="Caramanica 2007" /> dan pada akhir dekade tersebut, menempati nomor 72 dalam daftar ''Slant Magazine'' untuk album terbaik masa 2000-an.<ref>{{Cite magazine|url=https://www.slantmagazine.com/music/best-of-the-aughts-albums/|title=The 100 Best Albums of the 2000s|date=1 Februari 2010|magazine=[[Slant Magazine]]|language=en|access-date=27 Desember 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220901131020/https://www.slantmagazine.com/music/best-of-the-aughts-albums/amp/|archive-date=1 September 2022|dead-url=no}}</ref> Menulis untuk daftar ''Vibe'', [[Jon Caramanica]] meyakini bahwa ''Aaliyah'' "mungkin adalah album soul terbaik dari milenium muda" yang "mendefinisi ulang kategorinya" dengan musik yang "tegas dalam konstruksinya, [dan] indah pengonsepannya".<ref name="Caramanica 2007" /> Album tersebut diposisikan di nomor 77 dalam daftar [[National Public Radio|NPR]] untuk 150 album wanita terbaik, dengan penulis Stacia Irons mengatakan, "''Aaliyah'' menjadi katalis dan jembatan yang menciptakan transisi mulus dari gaya R&B 90-an menuju [[R&B alternatif|PBR&B]] Modern".<ref>{{Cite news|date=24 Juli 2017|title=The 150 Greatest Albums Made by Women|url=https://www.npr.org/2017/07/24/538357126/turning-the-tables-150-greatest-albums-made-by-women-page-8|dead-url=no|work=[[National Public Radio|NPR]]|language=en|page=8|archive-url=https://web.archive.org/web/20230118013109/https://www.npr.org/2017/07/24/538357126/turning-the-tables-150-greatest-albums-made-by-women-page-8|archive-date=18 Januari 2023|access-date=28 Maret 2023}}</ref>
 
''Aaliyah'' membantu mendirikan bunyi R&B berbasis "[[Produksi hip hop|ketukan]]" sepanjang 2000-an selagi memengaruhi suatu gelombang baru musisi [[Progressive soul|kulit hitam progresif]].<ref name="Frazer-Carroll 2021" /><ref>{{Cite web|last=Turner-Williams|first=Jaelani|date=16 Juli 2021|title=''Aaliyah'' Turns 20|url=https://www.stereogum.com/2154052/aaliyah-final-album-turns-20/reviews/the-anniversary/|website=Stereogum|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20230110020346/https://www.stereogum.com/2154052/aaliyah-final-album-turns-20/reviews/the-anniversary/|archive-date=10 Januari 2023|dead-url=no|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Seperti yang ditulis oleh Micha Frazer-Carroll dari ''The Independent'', artis seperti [[Destiny's Child]], [[Ashanti (penyanyi)|Ashanti]], [[Amerie]], dan [[Cassie Ventura|Cassie]] memanfaatkan kesuksesan "bunyi istimewa" dari album ini, sementara "penyusunan vokal terpotong" Aaliyah mendirikan sebuah arketipe untuk sang "penyanyi R&B lebih tenang" yang akan memengaruhi vokalis seperti [[Ciara]] dan [[Rihanna]].<ref name="Frazer-Carroll 2021" /> Kesuksesan Timbaland dengan penyanyi terpengaruh R&B seperti [[Justin Timberlake]] dan [[Nelly Furtado]] selama dekade tersebut kemudian dikaitkan oleh Rebecca Nicholson dari ''The Guardian'' dengan pengalamannya memproduksi ''Aaliyah'', menulis bahwa sang produser "belum kunjung menciptakan apa pun yang secara sonik seindah album tersebut".<ref>{{Cite news|last=Nicholson|first=Rebecca|date=25 Agustus 2011|title=Aaliyah: Still Rocking the Boat|url=https://www.theguardian.com/music/musicblog/2011/aug/25/aaliyah-tribute|dead-url=no|newspaper=[[The Guardian]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20230129050802/https://www.theguardian.com/music/musicblog/2011/aug/25/aaliyah-tribute|archive-date=29 Januari 2023|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Jurnalis ''Q'' Eve Barlow pada tahun 2011 mengatakan bahwa album ini telah "membuat cetak biru yang bisa terdengar dalam musik pop hari ini" dengan penyanyi R&B seperti [[Beyoncé]] dan [[The Weeknd]], serta grup musik pop indi [[The xx]].<ref>{{Cite web|last=Barlow|first=Eve|date=25 Agustus 2011|title=Aaliyah Still Shaping Pop Music 10 Years After Her Death|url=https://news.qthemusic.com/2011/08/column_-_aaliyah_still_shaping.html|website=[[Q (majalah)|Q]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20130130171031/https://news.qthemusic.com/2011/08/column_-_aaliyah_still_shaping.html|archive-date=30 Januari 2012|dead-url=yes|access-date=28 Maret 2023}}</ref> Menurut Kameir, karakteristik harmoni beberapa bagian dalam album ini memengaruhi musik [[Solange Knowles]].<ref name="Kameir 2019" />