Selawat Tarhim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firman.Nst (bicara | kontrib)
→‎Penggunaan: Tidak ada alasan untuk penghapusan, dikembalikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Firman.Nst (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
{{Infobox song|name=|type=Bacaan salawat|artist=[[Mahmud Khalil Al-Hussary]]|written=1959|released=1960 di Radio Yasmara AM, Surabaya|recorded=1960|studio=Lokananta, Surakarta, Indonesia|length=6:12|writer=Mahmud Khalil al-Hussary}}
 
'''Tarhim''' adalah sebuah kalimah yang disebut-sebut dirangkai oleh [[Mahmud Khalil Al-Hussary|Syekh Mahmud Khalil al-Hussary]] pada tahun 1959 yang awalnya dalam bahasa arabArab dan sudah dialih bahasakan. Tarhim kadang disuarakan melalui speaker toa oleh sedikitbanyak [[masjid]] atau [[musala]] dan terutama radio di Indonesia sesaat sebelum azan dikumandangkan. Adapula banyak yang tidak menyetel tarhim karangannya ini sebab sebenarnya bukan sebuah tuntunan atau perintah, karena itu mulai zaman Nabi Muhammad sampai sekarang tidak ada tarhim yang diputar di Mekkah dan Madinah apalagi di banyak negara saat ini. Ini bukanlah sholawat nabi. Ini hanya tarhim karangan seorang syaikh saja, katanya. Tentang Rasul menjadi imam dan para malaikat yang menjadi makmum ini perlu dasar dan tidak dijumpai dasarnya. Insya Allah ini kekeliruan tarhim yang nyata bukan kebenarannya yang samar.
 
== Latar belakang ==