Journey 2: The Mysterious Island: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Lilypoet09 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Baris 31:
Diperjalanan, helikopter mereka masuk ke wilayah [[tornado]] disertai badai besar. Sean menjelaskan bahwa untuk bisa menuju ke Pulau Misterius, mereka harus masuk ke tengah tornado tersebut. Hank yang kurang yakin meminta Gabato membawa helikopternya kembali ke Palau. Tapi karena mesin helikopter nya rusak, helikopter mereka terbang ke dalam tornado tersebut, hingga akhirnya mereka semua terjatuh di pesisir pantai Pulau Misterius. Setelah semuanya sadar, Sean menjelaskan bahwa mereka berhasil menuju pulau Misterius. Tanpa berfikir panjang, mereka segera menumpulkan barang-barang mereka, dan menuju ke tengah pulau lewat lorong gua untuk menemukan kakeknya Sean. Setelah keluar dari lorong gua, Sean dan yang lainnya nampak kaget karena pulau Misterius ini sangat lah indah. Di pulau ini hewan yang ukuran normalnya kecil menjadi besar, dan yang ukuran normalnya besar menjadi kecil. Tanpa banyak diam mereka segera ke tengah pulau untuk mencari kakeknya Sean.
 
Di tengah perjalanan, mereka melewati berbatuan aneh. Ketika Hank melangkah, batu tersebut retak. Hank rasa yang mereka lewati adalah telur raksaksa. Kalani yakin kalau ada telur raksaksa, pasti ada juga induk hewan raksaksa. Ternyata induk telur ini adalah kadal raksaksa. Melihatnya Hank dan yang lainnya segera berjalan secara hati-hati agar tidak membangunkan kadal tersebut. Ketika berjalan, telur yang dilewati Gabato retak, hingga dia jatuh kedalam dan menetaskan telur itu. Hal itu membuat kadal raksaksa itu terbangun dan mengejar mereka semua hingga ke dalam hutan. Ketika mereka terjebak, kadal itu diserang oleh jebakan pohon hingga pingsan. Ternyata Alexander "kakeknya Sean" lah yang menyerang kadal itu. Sean pun sangat sengan sekali ketika bertemu dengan Alexander. Tak lama kemudian Alexander mengajak ke tempat tinggalnya. Tempat tinggalnya adalah rumah pohon yang dia bangun menggunakan sisa dari bangkai kapalnya dan beberapa tumbuhan disana. Lokasinya tidak jauh dari [[gunung berapi]] emas pulau. Besok Alexander akan membawa mereka ke suatu tempat yang luar biasa. Karena itu malam ini juga mereka semua istirahat.
 
Keesokan harinya, Alexander mengajak mereka ke reruntuhan bangunan yang luar biasa indah. Ketika tiba disana, bangunan itu ternyata bernama Atlantis. Alexander kemudian menjelaskan tentang bangunan atlantis yang ada dipulau ini ke Sean. Disaat yang sama Hank melihat genangan air yang mana airnya menalir dari celah retakan tanah. Ketika dia mencicipi air tersebut, Hank kaget karena air tersebut adalah air laut. Hank kemudian memberitahu bahwa cara air laut bisa masuk kesini adalah melalui celah retakan tanah. Dengan kata lain pulau ini akan tenggelam. Alexander memberitahu bahwa dia sudah meneliti air tersebut dan hasilnya pulau ini akan bertahan hingga 14 tahun kedepan. Tapi penelitian Alexander salah, Hank tahu hal ini karena dia dulu pernah melihat celah retakan air itu ketika masih kerja dilapangan. Dia kemudian menunjuk bahwa air banyak yang ada disekitar atlantis sebenarnya adalah air laut. Dari jumlah banyak air yang dia lihat, Hank memprediksi pulau ini akan bertahan sekitar 2 hingga 3 hari lagi. Mendengarnya mereka segera mencari cara untuk keluar dari pulau ini, tapi mereka tidak bisa menggunakan kapal karena badai disekitar pulau akan menghancurkannya. Tiba-tiba Sean teringat bahwa kapten bajak laut terkenal yaitu ''[[Kapten Nemo]]'' mempunyai [[kapal selam]] bernama ''Nautilus'' yang bisa mereka gunakan untuk kembali ke Palau dengan selamat. Alexander juga memberitahu bahwa kapal Nautilus berada di pulau ini, dan yang tahu lokasi kapal itu adalah Kapten Nemo sendiri yang dikuburkan dipulau ini juga. tanpa menunggu mereka segera menuju ke makamnya Kapten Nemo yang ada di bawah tanah untuk mengambil jurnalnya Kapten Nemo. Karena hanya Kalani yang bisa masuk kesana, akhirnya Kalani masuk kesana dan berhasil mengambil jurnal dari jasadnya Kapten Nemo. Disaat yang sama pula muncul reruntuhan disana. Untungnya Kalani berhasil keluar dari sana tepat pada waktunya. Jurnal itu memberitahu bahwa Kapal Nautilus berada di gua yang ada dibawah tebing dekat pesisir pantai dengan ditandai dengan bangunan yang ada cula tombak [[Poseidon]]. Alexander tahu lokasi nya dan terdapat dua jalur untuk menuju kesana. Jalur yang aman adalah melewati pesisir pantai pulau. Dan jalur tercepat adalah melewati jantung pulau yang terdapat tebing, hutan, dan sebagainya. Karena mereka tidak punya banyak waktu, akhirnya mereka memutuskan melalui jalur tercepat.
 
Di perjalanan, mereka terus berjalan melewati tebing, bukit, lapangan luas yang ada semut raksaksa, dan sungai. Ketika akan menyebrangi sungai, tiba-tiba saja mereka meliha gunung api pulau meletus. Dan yang menejutkannya abu gunung yang jatuh ke mereka adalah butiran emas asli. Sean dan yang lainnya memutuskan kesana, tapi Hank melarangnya karena tidak punya waktu. Walaupun Alexander menentang Hank, tapi Hank bertanggung jawab atas keselamatan Sean. Karena tidak punya banyak waktu, akhirnya mereka tidak jadi kesana dan tetap menuju ke Nautilus. Setibanya di tebing, mereka bingun bagaimana mereka memanjat kesana. Dengan cepat Alexander mengajak mereka naik lebah raksaksa agar bisa melewati tebing itu. Mereka akhirnya menaiki tiga lebah raksaksa dan terbang melewati tebing dan daerah lain. Di perjalanan, lebah mereka dikejar oleh 3 burung raksaksa. Mereka segera memancing burung tersebut hingga ke pendalaman hutan. Di dalam hutan, lebah Hank, Gobato, dan Alexander berhasil menjatuhkan 2 burung tersebut. Sean dan Kalani yang masih dikejar, menyuruh Kalani turun dari lebah agar Sean bisa menghadapi burung itu sendirian. Sean akhirnya bisa menjatuhkan burung itu. Tapi karena kurang fokus, Sean terjatuh dari lebah hingga kakinya terkilir. Sean segera ditolong oleh Hank, Gobato, Kalani dan Alexander. Malam harinya mereka semua berkemah sambil mengobati kakinya Sean. Di tepi sungai, Gobato menemui Kalani yang sedang mengambi air. Disitu Gobato bilang ke Kalani bahwa setelah mereka berhasil keluar dari pulau ini, Gobato akan mendaftarkan Kalani ke perguruan tinggi agar Kalani bisa kuliah.