Provinsi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 872:
Pada masa [[Imperium Belanda|kolonialisme Belanda]], wilayah [[Hindia Belanda]] dibagi atas 3 provinsi (''provincie''), yakni [[Jawa Barat]] (''West Java''), [[Jawa Tengah]] (''Midden Java''), dan [[Jawa Timur]] (''Oost Java''), serta 5 kegubernuran (''gouvernement''), yakni [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] (''Jogjakarta''), [[Kota Surakarta|Surakarta]] (''Soerakarta''), [[Sumatra]] (''Sumatra''), [[Kalimantan|Borneo]] (''Borneo''), dan [[Timur Raya (Hindia Belanda)|Timur Raya]] (''Groote Oost''). Selama masa [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|pendudukan Jepang di Hindia Belanda]], sistem provinsi dan kegubernuran tersebut dihapuskan, sehingga [[keresidenan]] (diterjemahkan sebagai ''shū'', 州, oleh pemerintah Jepang) menjadi pembagian administratif tertinggi.
 
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]], [[Indonesia]] mengadopsi [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]] pada tanggal [[18 Agustus]] [[1945]], tetapi UUD tersebut tidak menyebutkan secara jelas bentuk pembagian administatifnya dan menyerahkan penentuan tersebut pada [[undang-undang]] (UU).<ref>[https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45%20ASLI.pdf Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (dokumen asli)]</ref> Namun pada sidang [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (PPKI) kedua keesokan harinya, wilayah Indonesia dibagi ke dalam delapan provinsi, yang menyiratkan bahwa pembagian administratif Indonesia tingkat pertama adalah "provinsi". Hal ini semakin diperkuat dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1948 yang menetapkan bahwa daerah pada tingkat pertama adalah provinsi.<ref>{{Cite act|title=Penetapan Aturan-Aturan Pokok Mengenai Pemerintahan Sendiri Didaerah-Daerah yang Berhak Mengatur dan Mengurus Rumah Tangganya Sendiri|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/25801/uu-no-22-tahun-1948|type=Undang-Undang|index=22|year=1948}}</ref>
 
Setelah [[Konferensi Meja Bundar|pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda]], bentuk negara Indonesia yang berganti menjadi [[federasi]] dengan nama [[Republik Indonesia Serikat]] secara praktis membubarkan provinsi-provinsi tersebut. Sebagai gantinya, Indonesia terbagi ke dalam 7 negara bagian, 9 daerah otonom, sebuah distrik federal, dan 3 daerah swapraja.
Baris 879:
 
Melalui UU No. 5 Tahun 1974, istilah "daerah tingkat I" dan "provinsi" sama-sama digunakan dengan tingkat kepentingan yang sama, tetapi dalam ranah yang berbeda. Istilah "daerah tingkat I" dengan kepala yang bergelar "kepala daerah tingkat I" digunakan dalam fungsi kerja daerah sebagai daerah otonom yang menjalankan tugas [[desentralisasi]], sementara istilah "provinsi" dengan kepala yang bergelar "gubernur" digunakan dalam fungsi kerja daerah sebagai wilayah administratif yang menjalankan tugas [[dekonsentrasi]].<ref>{{Cite act|title=Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47413/uu-no-5-tahun-1974|type=Undang-Undang|index=5|year=1974}}</ref>
 
Memasuki [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|Era Reformasi]], istilah "daerah tingkat I" dihapuskan dan istilah "provinsi" sama-sama memegang peranan sebagai daerah otonom yang berasaskan desentralisasi dan wilayah administratif yang berasaskan dekonsentrasi. Akhirnya melalui [[Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|perubahan kedua]], UUD 1945 akhirnya memperinci, mengokohkan pembagian tingkat pertama atas wilayah Indonesia sebagai "provinsi".<ref>[https://www.peraturan.go.id/common/dokumen/lain-lain/1945/UUD1945PerubahanKedua.pdf Perubahan Kedua UUD 1945]</ref>
 
=== Riwayat perkembangan daerah provinsi ===
Baris 1.008 ⟶ 1.010:
-->
 
== Serba serbi provinsi di Indonesia ==
 
Sejak kemerdekaan Indonesia dengan delapan provinsi awal didirikan, hanya Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku yang secara penggunaan nama masih ada dan dipakai hingga saat ini, meskipun beberapa provinsi mengalami penyusutan wilayah karena pemekaran provinsi. Hanya Provinsi Jawa Timur yang wilayahnya masih tetap utuh dan belum pernah dimekarkan hingga kini.
 
Sementara Provinsi Jawa Tengah pernah mengalami perubahan wilayah dikarenakan secara ''de facto'' pernah berdiri daerah otonomi khusus [[Daerah Istimewa Surakarta]] yang terdiri dari wilayah otonom Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran. Namun karena gejolak yang terjadi di dalam daerah tersebut, status Daerah Istimewa Surakarta dicabut hingga akhirnya kembali menjadi bagian dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, walaupun sampai saat ini status kedudukan Daerah Istimewa Surakarta masih diperdebatkan.<ref>{{Cite web|last=Mun|first=Danang|last2=ar|date=2022-02-15|title=Menakar Kembali Daerah Istimewa Surakarta BANYUMAS DAILY Simpul Perubahan Barlingmascakeb|url=https://banyumasdaily.com/2022/02/15/menakar-kembali-daerah-istimewa-surakarta/|website=BANYUMAS DAILY|language=en-US|access-date=2022-12-15}}</ref>
 
Provinsi Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi yang sama sekali belum pernah mengalami perubahan wilayah dikarenakan pemekaran maupun penggabungan suatu wilayah. Sementara itu, Provinsi Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Sunda Kecil telah habis dipecah dan menjadi provinsi-provinsi lain.
 
Wilayah [[Timor Portugis]] sempat bergabung ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi [[Timor Timur]] pada 1976–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara [[Timor Leste]].<ref>{{cite web|last=Burr|first=W.|date=2001-12-06|title=Ford and Kissinger Gave Green Light to Indonesia's Invasion of East Timor, 1975: New Documents Detail Conversations with Suharto|url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB62/|work=National Security Archive Electronic Briefing Book No. 62|publisher=[[:en:National Security Archive|National Security Archieve]], [[:en:George Washington University|Universitas George Washington]], [[Washington, D.C.]]|archive-url=https://www.webcitation.org/616nBoluB?url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB62/|archive-date=2011-08-21|dead-url=no|accessdate=2006-09-17|coauthors=Evans, M.L.}}</ref>
 
=== Bekas provinsi ===
Baris 1.077 ⟶ 1.071:
! Hasil pemekaran
! Tahun
! class="unsortable" | Nama lama
! Dimekarkan dari
|-
| [[Aceh]]||<center>1956</center>|| Daerah Istimewa Aceh<br />Nanggroe Aceh Darussalam|| [[Sumatra Utara]]
|-
| [[Kalimantan Tengah]]||<center>1958</center>|| rowspan="5" style="background-color:lightgrey;" | || [[Kalimantan Selatan]]
|-
| [[Lampung]]|| rowspan="3" align="center" |<center>1964</center>|| [[Sumatra Selatan]]
Baris 1.092 ⟶ 1.086:
| [[Bengkulu]]||<center>1967</center>|| [[Sumatra Selatan]]
|-
| [[Papua Barat]]|| rowspan="2" align="center" |<center>1999</center>|| Irian Jaya Barat|| [[Papua]]
|-
| [[Maluku Utara]]|| rowspan="11" style="background-color:lightgrey;" | || [[Maluku]]
|-
| [[Banten]]|| rowspan="3" align="center" |<center>2000</center>|| [[Jawa Barat]]
|-
| [[Kepulauan Bangka Belitung]]|| [[Sumatra Selatan]]
Baris 1.108 ⟶ 1.102:
| [[Kalimantan Utara]]||<center>2012</center>|| [[Kalimantan Timur]]
|-
| [[Papua Tengah]]|| rowspan="4" align="center" |<center>2022</center>|| [[Papua]]
|-
| [[Papua Selatan]]|| [[Papua]]
Baris 1.117 ⟶ 1.111:
|[[Papua Barat]]
|}
 
=== Fakta-fakta ===
Sejak kemerdekaan Indonesia dengan delapan provinsi awal didirikan, hanya Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku yang secara penggunaan nama masih ada dan dipakai hingga saat ini, meskipun beberapa provinsi mengalami penyusutan wilayah karena pemekaran provinsi. Hanya Provinsi Jawa Timur yang wilayahnya masih tetap utuh dan belum pernah dimekarkan hingga kini.
 
Sementara Provinsi Jawa Tengah pernah mengalami perubahan wilayah dikarenakan secara ''de facto'' pernah berdiri daerah otonomi khusus [[Daerah Istimewa Surakarta]] yang terdiri dari wilayah otonom Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran. Namun karena gejolak yang terjadi di dalam daerah tersebut, status Daerah Istimewa Surakarta dicabut hingga akhirnya kembali menjadi bagian dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, walaupun sampai saat ini status kedudukan Daerah Istimewa Surakarta masih diperdebatkan.<ref>{{Cite web|last=Mun|first=Danang|last2=ar|date=2022-02-15|title=Menakar Kembali Daerah Istimewa Surakarta BANYUMAS DAILY Simpul Perubahan Barlingmascakeb|url=https://banyumasdaily.com/2022/02/15/menakar-kembali-daerah-istimewa-surakarta/|website=BANYUMAS DAILY|language=en-US|access-date=2022-12-15}}</ref>
 
Provinsi Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi yang sama sekali belum pernah mengalami perubahan wilayah dikarenakan pemekaran maupun penggabungan suatu wilayah. Sementara itu, Provinsi Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Sunda Kecil telah habis dipecah dan menjadi provinsi-provinsi lain.
 
Wilayah [[Timor Portugis]] sempat bergabung ke dalam wilayah Indonesia dan menjadi provinsi [[Timor Timur]] pada 1976–1999, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara [[Timor Leste]].<ref>{{cite web|last=Burr|first=W.|date=2001-12-06|title=Ford and Kissinger Gave Green Light to Indonesia's Invasion of East Timor, 1975: New Documents Detail Conversations with Suharto|url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB62/|work=National Security Archive Electronic Briefing Book No. 62|publisher=[[:en:National Security Archive|National Security Archieve]], [[:en:George Washington University|Universitas George Washington]], [[Washington, D.C.]]|archive-url=https://www.webcitation.org/616nBoluB?url=http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB62/|archive-date=2011-08-21|dead-url=no|accessdate=2006-09-17|coauthors=Evans, M.L.}}</ref>
 
== Lihat pula ==