Revolusi Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Historian128 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aadne Schneider (bicara | kontrib)
Baris 212:
[[Berkas:RI Transfer Signing.jpg|ka|254x254px|jmpl|Wakil Presiden Indonesia, [[Mohammad Hatta|Hatta]] dan Ratu Belanda, [[Juliana dari Belanda|Juliana]] menandatangani kedaulatan Indonesia di Den Haag, Belanda.]]
[[Berkas:Soevereiniteitsoverdracht Indonesie-2000px Foto Jan Zweerts.jpg|thumb|Akta Penyerahan Kedaulatan Indonesia dengan stempel agung Ratu Juliana.]]
Perkiraan yang meninggal dalam peperangan untuk kemerdekaan Indonesia dari rakyat sipil dan pejuang yang terbunuh sebanyak 97,421 hingga 100,000 korban jiwa dari pihak [[Indonesia]].<ref>{{cite web|url=https://historibersama.com/jumlah-korban-indonesia-imperial-global-forum/?lang=id|title=Jumlah Korban Indonesia – Imperial & Global Forum}}</ref> Selain itu, tentara [[Inggris]] yang berjumlah 1200 diperkirakan dibunuh dan hilang di [[Jawa]] dan [[Sumatra]] antara tahun 1945-1946, kebanyakan merupakan prajurit India. Sedangkan untuk [[Belanda]] lebih dari 4000 tentaranya kehilangan nyawa mereka di [[Indonesia]]. Lebih banyak lagi tentara [[Jepang]] gugur, di Bandung sendiri tentara Jepang yang meninggal dalam peperangan sebanyak 1057 jiwa, dalam faktanya hanya setengahnya yang gugur dalam peperangan, sementara yang lainnya tewas diamuk oleh rakyat Indonesia lainnya. Puluhan ribu orang [[Tionghoa]] dan masyarakat asing lainnya di bunuh atau terpaksa kehilangan tempat tinggalnya di [[Indonesia]], walaupun dalam kenyataannya masyarakat Tionghoa yang tinggal di Indonesia mendukung gerakan revolusi Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan. Selain itu, lebih dari tujuh juta jiwa mengungsi di [[Sumatra]] dan [[Jawa]].<ref>[http://docsonline.eu/doc/80 "Combination of footage and stories of Dutch war veterans.’ "Tom Verheul"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131110093537/http://docsonline.eu/doc/80 |date=2013-11-10 }}. 1995. diakses pada 10 November 2013</ref>
 
Gerakan revolusi nasional Indonesia ini memberikan efek langsung pada kondisi [[ekonomi]], [[sosial]] dan [[budaya]] [[Indonesia]] itu sendiri, di antaranya kekurangan bahan makanan, dan bahan bakar. Ada dua efek dalam ekonomi yang ditimbulkan oleh gerakan nasional Indonesia yang berdampak langsung dengan ekonomi [[Kerajaan Belanda]] dan [[Indonesia]], keduanya kembali untuk membangun ekonomi mereka secara berkelanjutan setelah [[Perang Dunia II]] dan gerakan revolusi Indonesia. [[Republik Indonesia]] mengatur kembali setiap hal yang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia yang awalnya diblokade oleh [[Belanda]].