Nasi uduk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 23232937 oleh Michaelmuller1 (bicara) spam
Tag: Pembatalan
OFA168 (bicara | kontrib)
k 404 error di ganti ke link berkualitas dan berkaitan
Baris 24:
Teori lain berpendapat bahwa istilah ''uduk'' terkait atau berkerabat dengan istilah ''aduk'', maka nasi uduk bermakna "nasi yang diaduk" atau "nasi campur".<ref>{{Cite web|date=11 December 2014|title=Where to Eat in Cikini: Nasi Uduk Gondangdia|url=https://jakartabytrain.com/2014/12/11/where-to-eat-in-cikini-nasi-uduk-gondangdia/|work=Jakarta by Train}}</ref>
 
Akan tetapi ada sementara pihak yang mengaitkan nasi uduk dengan Sultan Agung dari Mataram. [[Sultan Agung dari Mataram]] dikatakan menyebut hidangan nasi ini nasi wuduk, dari kata [[bahasa Arab]] tawadhu' yang berarti rendah hati di hadapan Tuhan.<ref name=":3">{{Cite web|title=Makanan Syariah|url=https://wwwrtpgacor168.msn.com/id-id/berita/nasional/nasi-klepon-nasi-uduk-makanan-syariah-bagi-kaum-muslim/ar-BB171EMfbiz|url-status=live}}{{pranala mati}}</ref><ref>{{Cite web|title=What is Tawadhu'?|url=http://en.osmannuritopbas.com/tawadhu-humility.html|url-status=live}}</ref> Tergantung pada dialek yang digunakan, bisa juga disebut sebagai uduk atau wuduk dalam [[bahasa Jawa]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Bausastra Jawa|url=https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/kamus-dan-leksikon/799-bausastra-jawa-poerwadarminta-1939-75-bagian-19-u|url-status=live}}</ref> Nasi ini juga sering disebut ''sega gurih'' (nasi gurih) mengacu pada rasanya yang didominasi nuansa gurih.<ref name=":1" />
 
== Sejarah ==