Muhammadiyah di Sumatera Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sumbangsih: Jariah
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
 
Pada 15 Maret 1930, Kongres Muhammadiyah ka-19 resmi dibuka di Lapangan ''Rookmakerplein'', dekat [[Ngarai Sianok]]. Jumlah utusan yang tiba di acara pembukaan diperkirakan mencapai 20.000.{{sfn|Seno|2015|pp=44-46}}
 
== Sumbangsih ==
[[Berkas:MasjidMuhammadiyahPadang2.jpg|jmpl|248x248px|[[Masjid Taqwa Muhammadiyah]], [[Kota Padang|Padang]], merupakan masjid yang menjadi pusat dakwah Muhammadiyah di [[Sumatera Barat]].]]Dalam bidang agama, Muhammadiyah di Sumatra Barat giat melakukan pembaruan keagamaan yang pada masa itu didominasi oleh tarekat.{{sfn|Kayo|2015}}
 
Semenjak bedirinya, Muhammadiyah di Sumatra Barat menunjukkan perhatian yang besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dibuktian dari persyaratan yang diberikan kapada setiap ranting atau cabang yang ingin mendapatkan pengwsahan, mesti terlebih dahulu mendirikan sekolah. Tersebarnya berbagai sekolah-sekolah yang dibuat oleh Muhammadiyah menunjuakkan sumbangsih Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.{{sfn|Kayo|2015}}
 
Di bidang pendidikan, Muhammadiyah membawa sistem modern. Sebelum Muhammadiyah ada di Sumatra Barat, lembaga pendidikan yang dimiliki oleh umat Islam masih tradisional dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Sistem pembelajaran dilaksanakan tanpa kurikulum, tahun ajaran, serta administrasi. Mata palajaran pengajian kitab terdiri dari ilmu sharaf/nahwu (gramatika [[bahasa Arab]]), ilmu fikih, dan ilmu tafsir. Model pendidikan dan pengajaran dan basis utama nilai-nilai keagamaan ini serupa mirip [[pesantren]]. Muhammadiyah mencuba merombak sistem tradisional ke modern. Swkolah agama atau madrasah punya kelas, kurikulum, tahun ajaran, serta administrasi yang rapi. Kurikulum disesuaikan dengam perkembangan ilmu pengetahuan.{{sfn|Kayo|2015}}
 
==Rujukan==