Syekh Nahrawi Al Banyumasyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syaikh Arif (bicara | kontrib) →Menjadi Mursyid Thariqah: Penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Syaikh Arif (bicara | kontrib) →Menjadi Mursyid Thariqah: Penambahan konten Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 36:
Dari Mbah Dalhar, ijazah kemursyidan itu turun kepada putranya KH. Ahmad Abdul Haqq (Mbah Mad Watucongol), Abuya Dimyathi (Cidahu, Pandeglang) dan Kiai Iskandar (Salatiga).
Menurut catatan sanad Thoriqoh Syadziliyyah dari [[Syaikh Rasno Mohamad Arif Nujaba al Banyumasyi | Syaikh Rasno Mohamad Arif Nujaba al Banyumasyi]] (Pengasuh Pesantren Suryamedar - Bandung & Pengurus JATMAN Kab. Bandung) ia mendapat ijasah talkin dan bai'at dari Mursyid Romo Kh. Thaefur - Manggungan, Petarangan, Kemranjen, Banyumas beliau dari kakaknya Simbah Kh. Adro'i beliau dari ayah keduanya yaitu Simbah Kh. Abdul Azis, beliau dari Simbah Kh. Ahmad Haeti Sikeris, dan beliau dari Simbah KH. Ibrohim, Sikeris, Tambak, Banyumas yang merupakan murid Asy Syaikh Nahrawi Muhtaram al Banyumasyi al Makki.
Perlu diketahui, Thariqah Syadziliyyah adalah thariqah yang didirikan oleh Syekh Abu al-Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar Asy-Syadzili Al Hasany, ulama kelahiran Ghamarah. Yakni sebuah kampung di wilayah al-Maghrib al-Aqsha yang sekarang dikenal dengan Maroko. Beliau lahir pada tahun 593 H (1197 M) dan wafat di Humaitsara, Mesir pada tahun 656 H (1258M)
|