Lucius Aelius Stilo Praeconinus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
Stilo berasal dari keluarga ordo penunggang kuda terpandang. Stilo membimbing [[Marcus Terentius Varro|Varro]] dan [[Cicero]] yang kemudian meremehkan kemampuannya sebagai seorang orator. Menurut Cicero, Stilo adalah seorang penganut paham Stoa. Sebagai seseorang dari kaum aristokrat, Stillo memiliki rasa simpati tinggi dan ia mempunyai ketertarikan pada bidang hukum yang sangat kuat.
Stilo merupakan nama marga yang bemakna ‘stilus’ atau ‘pensil’. Selain itu, makna nama dari 'Stilus' adalah 'orasi' sehingga ini sangat sesuai dengan hobinya dalam penulisan orasi atau naskah pidato. Ayah Stilo adalah seorang pembawa berita (praeco) sehingga nama belakangnya diambil dari singkatan nama tersebut. Stilo menulis rangkaian pidatonya dengan baik sehingga ia juga sempat melakukan orasi. Ia merasa terikat dengan Partai Optimates sampai pada 100 SM ia rela mendampingi Matellus Numidicus menuju pengasingan dalam protes hukum agraria baru.
== Setelah pengasingan ==
Sesudah kembali dari masa pengasingan bersama Numidicus, Stilo menjadi pemimpin dari Varro dan Cicero.<ref>{{Cite journal|last=RAWSON|first=ELIZABETH|date=1971|title=LUCIUS CRASSUS AND CICERO: THE FORMATION OF A STATESMAN|url=https://www.jstor.org/stable/44696651|journal=Proceedings of the Cambridge Philological Society|issue=17 (197)|pages=75–88|issn=0068-6735}}</ref> Stilo memiliki wawasan mendalam di bidang sastra Yunani dan Latin. Selain itu, ia mengerahkan kemampuannya untuk mempelajari benda, barang, dan bangunan bersejarah dengan bahasa ibu yang ia gunakan sehari-hari.
Meskipun menjadi pengajar dari Varro dan Cicero, kemampuan Stilo juga sempat diragukan oleh Cicero. Cicero menilai jika Stilo tidak mempunyai kemampuan memadai sebagai seorang orator. Cicero (nama lengkapnya Marcus Tullius Cicero) adalah seorang pengacara, cendekiawan, dan penulis yang mencoba untuk menggunakan prinsip republikan ketika terjadi perang sipil yang menghancurkan Republik Romawi. Karya-karyanya meliputi buku retorika, orasi, filsafat, perjanjian politik, dan korespondensi. Ia dikenal sebagai orator Romawi terbaik di zaman modern dan inovator yang populer dengan sebutan Retorika Ciceronian. Karena Cicero juga berkecimpung di dalam bidang orasi, ia berani menilai kemampuan guru sekaligus pemimpinnya, Stilo. Cicero adalah putra dari keluarga terpandang bernama Arpinum dan dididik di Roma serta Yunani.<ref>{{Cite web|title=Cicero {{!}} Biography, Philosophy, Writings, Books, Death, & Facts {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/Cicero|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2023-04-17}}</ref>
Stilo memberi komentar pada Liturgi milik para pendeta Salian serta Hukum 12 Meja. Ia mendapat kehormatan tinggi dari masyarakat kala itu karena dianggap berjasa dalam melestarikan bahasa Latin kuno agar tidak punah. Berkat jasanya, wawasan mengenai bahasa Latin kuno pun akan tetap terjaga untuk masa yang akan datang.<ref>{{Cite web|title=Greek & Roman Mythology - Tools|url=https://www2.classics.upenn.edu/myth/php/tools/dictionary.php?method=did®exp=2156&setcard=0&link=0&media=0|website=www2.classics.upenn.edu|access-date=2023-04-12}}</ref>
|