Leftenan Adnan (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak pranala ke halaman disambiguasi
Baris 86:
 
Perwira tentara yang memerankan peran masing-masing adalah Mejar Mohd Razak Omar sebagai Sarjan Ngah, Koperal Wan Shakri Wan Fe sebagai Prebet Ali, Tuan Haji Ghazali Haji Ismail sebagai Sarjan Ibrahim,{{efn|Peran Sarjan Ibrahim diperankan sendiri oleh anggota tentara yaitu Tuan (kini Dato') Haji Ghazali Haji Ismail. Ia meraih pangkat Mayor Jenderal pada Maret 2021. Kabar tersebut diunggah di akun [[Facebook]] resmi [[Angkatan Darat Malaysia]]. Mayjen (B) Dato Haji Ghazali juga sempat berperan dalam dalam drama militer ''Insurgensi'' yang disiarkan di [[Radio Televisi Malaysia|RTM]]. Dalam drama tersebut, ia berperan sebagai CO 8 Renjer Raja Rashid. Pada masa syuting, ia memegang jabatan Letnan Kolonel.}} Lt. Kol. Omar Nasrulhaq sebagai Lt. Jen. AE Percival, Lt. Kol. Mohd Sany Royan sebagai Lt. Jen. Suguwara, Mejar Suhaimi Sulong sebagai Mejar Spencer Chapman, Mejar Ghazali Ismail sebagai Sarjan Ibrahim, Lt. M. Zaidi Mohd Zain sebagai Prebet/Koperal Yaakub, Lt. M. Zam Azhari Zainudin sebagai Lans Koperal Jibal, Lt. M. Khalid Ismail sebagai Prebet Baharom dan Pbt. Kamaruzaman Ariffin sebagai Prebet Darus.<ref name="Leftenan Adnan"/>
 
==Produksi==
[[Fail:Aziz M. Osman on MeleTOP.jpg|thumb|upright|Film tersebut disutradarai oleh oleh [[Aziz M. Osman]].]]
''Leftenan Adnan'' disutradarai oleh [[Aziz M. Osman]], yang dikenal karena film-film garapannya seperti ''[[Fenomena (film)|Fenomena]]'' (1990), ''[[XX Ray]]'' (1992) dan ''[[Puteri Impian]]'' (1997).<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/4149109/scene-the-launch-of-malay-film-leftenan-adnan|title=Scene@ the launch of Malay film Leftenan Adnan|trans-title=Suasana di majlis pelancaran filem Leftenan Adnan|publisher=[[New Straits Times]]|date=19 November 1999|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/4151693/aziz-wins-the-war-|title=Aziz wins the 'war'|trans-title=Aziz menang 'perang'|author=Suraya Al-Attas|publisher=[[New Straits Times]]|date=4 September 2000|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref> Pada Agustus 1999, Aziz mengumumkan berniat untuk mengadaptasi kisah perjuangan prajurit, [[Adnan bin Saidi|Letnan Adnan Saidi]] ke layar lebar.<ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian19990827-1.2.35.5|title=Aziz rancang buat filem Leftenan Adnan|publisher=[[Berita Harian Singapura]]|date=27 Agustus 1999|accessdate=24 Januari 2015|page=21}}</ref><ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian19991113-1.2.48.2|title=M'sia rancang filemkan keperwiraan Lt Adnan|publisher=[[Berita Harian Singapura]]|date=13 November 1999|accessdate=24 Januari 2015|page=32}}</ref> Menurutnya, gagasan untuk menggarap sebuah film perang sudah lama ada dalam pikirannya, namun tidak terpikir sama sekali bahwa ia berpeluang menggarap film berskala besar seperti ''Leftenan Adnan''.<ref name="Pengorbanan wira"/><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3303528/lt-adnan-ke-layar-perak|title=Lt Adnan ke layar perak|publisher=[[Harian Metro]]|date=12 November 1999|accessdate=10 April 2019}}</ref> Ia berkata kepada ''[[Berita Harian]]'': "''Leftenan Adnan'' dapat memberi semangat patriotik kepada penonton dan dapat ditonton generasi muda sekarang. Kita tahu semangat dan kecintaan sebagian anak muda terhadap negara semakin berkurang. Bahkan, tak ada lagi terdengar ada anak muda sekarang yang gemar mendengar lagu ''[[Negaraku]]'',".<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/1985922/lt-adnan-mampu-suntik-semangat-patriotik|title=Lt. Adnan mampu suntik semangat patriotik|author=Akmal Abdullah|publisher=[[Berita Harian]]|date=23 Agustus 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Aziz menyadari bahwa tanggung jawab menggarap film tersebut adalah salah satu satu tantangan besar baginya.<ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian20000110-1.2.20.2.1|title=Cabaran besar arah 'Leftenan Adnan'|author=A. Kadir Pandi|publisher=[[Berita Harian Singapura]]|date=10 Januari 2000|accessdate=24 Januari 2015|page=10}}</ref>
 
Naskah untuk film tersebut ditulis oleh Aziz bersama dengan Mejar Ramli Abu Bakar dan telah dirombak sebanyak 10 kali.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/1987618/skrip-lt-adnan-dirombak-10-kali|title=Skrip Lt. Adnan dirombak 10 kali|author=Ellyna Ali|publisher=[[Berita Harian]]|date=5 Julai 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Untuk film tersebut, ia menggunakan sistem suara canggih [[Dolby Digital]] dan bekerjasama dengan komponis [[Azman Abu Hassan]] yang sebelumnya pernah menjadi komponis untuk beberapa film garapan Aziz.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/2391391/lt-adnan-guna-dolby-digital|title=Lt. Adnan guna Dolby Digital|author=Zainuri Misfar|publisher=[[Berita Harian]]|date=27 Mei 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> [[Bade Hj. Azmi|Badaruddin Azmi]], yang pernah berkarya di bawah nauangan Aziz, bertugas sebagai pengarah fotografi dan jurukamera.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/2435758/didikan-ayah-sumber-kejayaan|title=Didikan ayah sumber kejayaan|publisher=[[Berita Minggu]]|date=10 September 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Paradigm Film (kini [[Ace Motion Pictures]]), seorang organisasi penerbitan yang dibentuk oleh Aziz, memproduksi film tersebut dengan bekerjasama dengan Markas Angkatan Darat, [[Kementerian Pertahanan Malaysia]], sementara [[Grand Brilliance]] bertugas sebagai distributor.
 
[[Rusdi Ramli]], [[Faizal Hussein]] dan [[Azri Iskandar]]<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3303258/azri-bintangi-lt-adnan|title=Azri bintangi Lt Adnan|author=Roslen Fadzil|publisher=[[Harian Metro]]|date=10 November 1999|accessdate=10 April 2019}}</ref> menjalani latihan di kamp tentara selama sebulan sebelum syuting dimulai. Rusdi pada mulanya dipertimbangkan untuk memerankan peran [[Adnan bin Saidi|Letnan Adnan]], namun ia kemudian memerankan peran Prebet Malik. Faizal juga dipertimbangkan untuk memerankan peran tersebut, namun kemudian ia memerankan peran Prebet Ayob. Azri kemudian dipilih untuk memerankan peran Letnan Adnan, namun hanya sempat memainkan 30 persen adegan sebelum dikeluarkan karena masalah disiplin.<ref name="Azri disingkir">{{Cite web |url=http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2000&dt=0301&pub=utusan_malaysia&sec=Hiburan&pg=et_03.htm |title=Filem Lt. Adnan: Azri Iskandar disingkir|author=Rosli Manah|publisher=[[Utusan Malaysia]]|date=1 Mac 2000|access-date=14 April 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20170215021637/http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2000&dt=0301&pub=utusan_malaysia&sec=Hiburan&pg=et_03.htm |archive-date=15 Februari 2017}}</ref> Menurut Aziz, yang mengumumkan pengeluaran Azri dalam satu wawancara media terkenal yang dilakukan pada 28 Februari 2000, keputusan tersebut dilakukan setelah Azri tidak menunjukkan komitmen dan gagal menjalin kerjasama, dengan persetujuan oleh semua produser dan pemeran yang ikut serta di dalam film tersebut belakangan karena ia yang memerankan peran utamanya.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/4291760/aziz-singkir-azri-iskandar|title=Aziz singkir Azri Iskandar|author=Hardi Effendi Yaacob|publisher=[[Berita Minggu]]|date=31 Agustus 2008|accessdate=1 Februari 2020}}</ref> Aziz berkata: "Kami telah menyerahkan surat pengeluarannya (Azri) dalam film tersebut,".<ref name="Azri disingkir"/>
 
Azri kemudian mengatakan bahwa ia terpaksa ikut garapan produser dan sutradara secara membabi buta walaupun terdapat kontradiksi fakta dalam pembuatan film tersebut.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/2391751/lt-adnan-punca-azri-digugur|title=Lt. Adnan: Punca Azri digugur|author=Akmal Abdullah|publisher=[[Berita Harian]]|date=1 Maret 2000|accessdate=23 Januari 2010}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/655391/sacked-|title=Sacked!|trans-title=Disingkirkan!|author=Marina Abdul Ghani|publisher=[[The Malay Mail]]|date=2 Mac 2000|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref> Pengeluarannya beliau sebagai pelakon utama filem itu menyebabkan Kementerian Pertahanan, Paradigm Film dan Grand Brilliance menanggung kerugian kira-kira RM20,000.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3443485/pelakon-utama-lt-adnan-dipecat|title=Pelakon utama Lt. Adnan dipecat|author=Roslen Fadzil|publisher=[[Harian Metro]]|date=29 Februari 2000|accessdate=3 April 2019}}</ref> Ia kemudian digantikan oleh [[Hairie Othman]]. Hairie, yang mula-mula terpaksa memainkan 12 adegan yang telah dimainkan oleh Azri, mengaku tidak berpikir panjang setelah menerima tawaran Aziz untuk membintangi film tersebut, namun menyatakan pemilihannya untuk membintangi ''Leftenan Adnan'' sebagai kesuksesan baginya.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/2391370/hairie-anggap-pemilihan-sebagai-tuah|title=Hairie anggap pemilihan sebagai tuah|publisher=[[Berita Harian]]|date=1 Mac 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.utusan.com.my/utusan/archives/21-08-2000/utusan_malaysia/entertainment/et2_full.htm|title=Hairie Othman tidak terkilan|publisher=[[Utusan Malaysia]]|date=21 Agustus 2000|accessdate=14 Maret 2009|url-status=dead}}</ref> [[Umie Aida]] memainkan peran sebagai [[Sophia Pakih Muda]], istri dari Letnan Adnan.<ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian20000720-1.2.23.2|title='Cinta' pada watak dorong Umie dalam 'Lt Adnan'|publisher=[[Berita Minggu]]|date=20 Julai 2000|accessdate=24 Januari 2015|page=12}}</ref> Untuk persiapan awal, ia menjalani latihan menembak bersama anggota tentara selama sebulan.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/2435943/penembak-jelita|title=Penembak jelita|author=Zubir Mohd Yunus|publisher=[[Berita Minggu]]|date=2 Julai 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Para pemeran lainnya meliputi [[Farid Amirul]], [[Shaharuddin Thamby]], [[Sherie Merlis]] dan [[Rambo Chin]]. Sebanyak 2,000 tentara dari [[Angkatan Darat Malaysia]] ditugaskan untuk memerankan berbagai peran atau sebagai pemeran tambahan.<ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/beritaharian20000703-1.2.7.11|title=Tentera M’sia terlibat dalam filem Lt. Adnan|publisher=[[Berita Harian Singapura]]|date=3 Julai 2000|accessdate=24 Januari 2015|page=5}}</ref><ref>{{cite news|url=https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes20000703-1.2.34.8?ST|title=Malaysian army goes into the film-making business|trans-title=Tentera Malaysia bergiat aktif dalam industri perfileman|publisher=[[The Straits Times]]|date=3 Juli 2000|accessdate=1 Februari 2015|page=27|language=en}}</ref>
 
Mokhtar Adnan, putra Adnan Saidi sangat bersukacita dengan hasil karya Aziz dalam film tersebut. Menurut Mokhtar, hasrat untuk mengabadikan perjuangan ayahnya dalam bentuk film telah ada sejak zaman kejayaan perfilman Melayu di Singapura.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/1978767/mokhtar-puas-hati-leftenan-adnan|title=Mokhtar puas hati Leftenan Adnan|author=Adam Salleh|publisher=[[Berita Harian]]|date=18 September 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Biaya pembuatan film tersebut yang telah dipakai berjumlah sebanyak RM2.5 juta termasuk biaya promosi, sementara jumlah pemeran dan kru terdiri sebanyak 1.000 orang.<ref name="Paling mahal"/> Syuting diadakan pada Februari dan Maret 2000 di 3 negara bagian di Malaysia, yaitu [[Perak (negara bagian)|Perak]] ([[Batu Gajah, Perak|Batu Gajah]]),<ref>{{cite news|url=https://www.orangperak.com/pusing-jadi-lokasi-utama-filem-leftenan-adnan-2000.html|title=Pusing Jadi Lokasi Utama Filem Leftenan Adnan (2000)|author=[[Freddie Aziz Jasbindar]]|publisher=Orang Perak|date=19 Februari 2017|accessdate=2 November 2019}}</ref> [[Negeri Sembilan]] ([[Port Dickson]]) dan [[Johor]] ([[Daerah Kota Tinggi|Kota Tinggi]]). Penyanyi [[Awie]] menyanyikan [[lagu tema]] untuk film tersebut, yang berjudul "[[Di Medan Ini]]".<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3433796/lagu-patriotik-awie|title=Lagu patriotik Awie|author=Sani Salleh|publisher=[[Harian Metro]]|date=7 Julai 2000|accessdate=3 April 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3558304/courage-under-fire|title=Courage under fire|trans-title=Keberanian dalam cemara|author=Jad Mahidin|publisher=[[The Malay Mail]]|date=17 Agustus 2000|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref>
 
Dalam satu wawancara eksklusif bersama ''[[Harian Metro]]'' pada Agustus 2021, Aziz berkata mengenai pengalamannya menggarap ''Leftenan Adnan'': "Pengalaman saya ketika diberi tanggungjawab oleh Kementerian Pertahanan untuk menggarap ''Leftenan Adnan'' 20 tahun lalu adalah soal tantangan terbesar saya. Ini karena film saya sebelum itu lebih bersifat komersial dan sensasi. Sehingga ketika mendapat naskah ''Leftenan Adnan'', hal tersebut membuat saya berpikir untuk mengadaptasi kisahnya. Terus terang saya katakan bahwa cerita tersebut tidak 100 persen berdasarkan pada fakta sejarahnya. Demi menarik cita rasa penonton pada masa itu, saya juga memasukkan unsur romansa dan komersial sebagai daya tarik untuk penonton. Metode tersebut juga dipakai di industri film [[Hollywood]] ketika mereka membuat film patriotik,".<ref name="Cabaran hasil">{{cite news|url=https://www.hmetro.com.my/utama/2021/08/747869/cabaran-hasil-filem-patriotik|title=Cabaran hasil filem patriotik|author=Norhayati Nordin|publisher=[[Harian Metro]]|date=28 Agustus 2021|accessdate=25 Januari 2022}}</ref> Aziz juga menyatakan bahwa ia sengaja memberikan peran tambahan untuk mewarnai suasana persahabatan pada peran Prebet Malik yang diperankan oleh Rusdi Ramli walaupun cerita tersebut tidak ada dalam kisah nyata dari ''Leftenan Adnan''.<ref name="Cabaran hasil"/>
 
==Catatan==