Leftenan Adnan (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 99:
Mokhtar Adnan, putra Adnan Saidi sangat bersukacita dengan hasil karya Aziz dalam film tersebut. Menurut Mokhtar, hasrat untuk mengabadikan perjuangan ayahnya dalam bentuk film telah ada sejak zaman kejayaan perfilman Melayu di Singapura.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/1978767/mokhtar-puas-hati-leftenan-adnan|title=Mokhtar puas hati Leftenan Adnan|author=Adam Salleh|publisher=[[Berita Harian]]|date=18 September 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Biaya pembuatan film tersebut yang telah dipakai berjumlah sebanyak RM2.5 juta termasuk biaya promosi, sementara jumlah pemeran dan kru terdiri sebanyak 1.000 orang.<ref name="Paling mahal"/> Syuting diadakan pada Februari dan Maret 2000 di 3 negara bagian di Malaysia, yaitu [[Perak (negara bagian)|Perak]] ([[Batu Gajah, Perak|Batu Gajah]]),<ref>{{cite news|url=https://www.orangperak.com/pusing-jadi-lokasi-utama-filem-leftenan-adnan-2000.html|title=Pusing Jadi Lokasi Utama Filem Leftenan Adnan (2000)|author=[[Freddie Aziz Jasbindar]]|publisher=Orang Perak|date=19 Februari 2017|accessdate=2 November 2019}}</ref> [[Negeri Sembilan]] ([[Port Dickson]]) dan [[Johor]] ([[Daerah Kota Tinggi|Kota Tinggi]]). Penyanyi [[Awie]] menyanyikan [[lagu tema]] untuk film tersebut, yang berjudul "[[Di Medan Ini]]".<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3433796/lagu-patriotik-awie|title=Lagu patriotik Awie|author=Sani Salleh|publisher=[[Harian Metro]]|date=7 Julai 2000|accessdate=3 April 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3558304/courage-under-fire|title=Courage under fire|trans-title=Keberanian dalam cemara|author=Jad Mahidin|publisher=[[The Malay Mail]]|date=17 Agustus 2000|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref>
 
Dalam satu wawancara eksklusif bersama ''[[Harian Metro]]'' pada Agustus 2021, Aziz berkata mengenai pengalamannya menggarap ''Leftenan Adnan'': "Pengalaman saya ketika diberi tanggungjawab oleh Kementerian Pertahanan untuk menggarap ''Leftenan Adnan'' 20 tahun lalu adalah soal tantangan terbesar saya. Ini karena film saya sebelum itu lebih bersifat komersial dan sensasi. Sehingga ketika mendapat naskah ''Leftenan Adnan'', hal tersebut membuat saya berpikir untuk mengadaptasi kisahnya. Terus terang saya katakan bahwa cerita tersebut tidak 100 persen berdasarkan pada fakta sejarahnya. Demi menarik cita rasa penonton pada masa itu, saya juga memasukkan unsur romansa dan komersial sebagai daya tarik untuk penonton. Metode tersebut juga dipakai di industri film [[Hollywood]] ketika mereka membuat film patriotik,".<ref name="Cabaran hasil">{{cite news|url=https://www.hmetro.com.my/utama/2021/08/747869/cabaran-hasil-filem-patriotik|title=Cabaran hasil filem patriotik|author=Norhayati Nordin|publisher=[[Harian Metro]]|date=28 Agustus 2021|accessdate=25 Januari 2022}}</ref> Aziz juga menyatakan bahwa ia sengaja memberikan peran tambahan untuk mewarnai suasana persahabatan pada peran Prebet Malik yang diperankan oleh Rusdi Ramli walaupun cerita tersebut tidak ada dalam kisah nyata dari ''Leftenan Adnan''.<ref name="Cabaran hasil"/>
 
==Catatan==