Austria-Hungaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Teknologi Positif (bicara | kontrib)
k Perubahan dalam memperbaiki/merapikan suntingan.
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Teknologi Positif (bicara | kontrib)
k Perubahan dalam memperbaiki/merapikan suntingan.
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 300:
Pada tahun 1917, front Timur Entente Powers benar-benar runtuh. Meskipun demikian, Kekaisaran Austro-Hongaria kemudian menarik diri dari semua negara yang dikalahkan karena kondisi ekonominya yang memprihatinkan, serta tanda-tanda disintegrasi yang menghambat.
 
=== '''1918: DemiseKematian, disintegrationdisintegrasi, dissolutionpembubaran''' ===
{{Main|Dissolution ofPembubaran Austria-HungaryHongaria}}
 
====Demise '''Kematian''' ====
ByPada tahun 1918, thesituasi economicekonomi situationtelah had deterioratedmemburuk. Pemerintah The government hadtelah failedgagal badlyparah ondi thegaris homefrontdepan. HistorianSejarawan Alexander Watson reportsmelaporkan:
{{blockquote|across central Europe&nbsp;... The majority lived in a state of advanced misery by the spring of 1918, and conditions later worsened, for the summer of 1918 saw both the drop in food supplied to the levels of the '[[turnip winter]]', and the onset of the [[1918 flu pandemic]] that killed at least 20 million worldwide. Society was relieved, exhausted and yearned for peace.<ref>Alexander Watson, ''Ring of Steel: Germany and Austria–Hungary in World War I'' (2014), p 536</ref>}} As the Imperial economy collapsed into severe hardship and even starvation, its multi-ethnic army lost its morale and was increasingly hard-pressed to hold its line. At the last Italian offensive, the Austro-Hungarian Army took to the field without any food and munition supply and fought without any political supports for a ''de facto'' non-existent empire.
 
{{blockquote|di seluruh Eropa tengah ... Mayoritas hidup dalam keadaan sangat menderita pada musim semi 1918, dan kondisi kemudian memburuk, selama musim panas 1918 terjadi penurunan pasokan makanan ke tingkat 'musim dingin lobak' , dan timbulnya pandemi flu 1918 yang menewaskan sedikitnya 20 juta orang di seluruh dunia. Masyarakat lega, lelah dan merindukan perdamaian. <ref>Alexander Watson, ''Ring of Steel: Germany and Austria–Hungary in World War I'' (2014), p 536</ref>}}
The Austro-Hungarian monarchy collapsed with dramatic speed in the autumn of 1918. Leftist and pacifist political movements organized strikes in factories, and uprisings in the army had become commonplace.<ref>Alexander Watson, ''Ring of Steel: Germany and Austria–Hungary at War, 1914–1918'' (2014). pp 536–40.</ref> These leftist or left-liberal pro-Entente maverick parties opposed the monarchy as a form of government and considered themselves internationalist rather than patriotic. Eventually, the German defeat and the minor revolutions in Vienna and Budapest gave political power to the left/liberal political parties.
 
Ketika ekonomi Kekaisaran runtuh ke dalam kesulitan yang parah dan bahkan kelaparan, pasukan multi-etnisnya kehilangan moral dan semakin kesulitan untuk mempertahankan garisnya. Pada serangan Italia terakhir, Tentara Austro-Hongaria turun ke lapangan tanpa pasokan makanan dan amunisi dan bertempur tanpa dukungan politik untuk kerajaan yang tidak ada ''secara de facto .''
====Disintegration====
As the war went on, the ethnic unity declined; the Allies encouraged breakaway demands from minorities and the Empire faced disintegration.<ref name="Stevenson, 1988 pp 139">Stevenson, ''The First World War and International Politics'' (1988) pp 139–48.</ref> As it became apparent that the Allied powers would win World War I, nationalist movements, which had previously been calling for a greater degree of autonomy for various areas, started pressing for full independence. In the capital cities of Vienna and Budapest, the leftist and liberal movements and opposition parties strengthened and supported the separatism of ethnic minorities. The multiethnic Austro-Hungarian Empire started to disintegrate, leaving its army alone on the battlefields. The military breakdown of the Italian front marked the start of the rebellion for the numerous ethnicities who made up the multiethnic Empire, as they refused to keep on fighting for a cause that now appeared senseless. The Emperor had lost much of his power to rule, as his realm disintegrated.<ref>Watson, ''Ring of Steel'' pp 536–40</ref>
 
Monarki Austro-Hongaria runtuh dengan kecepatan dramatis pada musim gugur 1918. Gerakan politik sayap kiri dan pasifis mengorganisir pemogokan di pabrik-pabrik, dan pemberontakan di kalangan tentara telah menjadi hal biasa. <ref name=":0" /> Partai-partai pro-Entente kiri atau liberal kiri ini menentang monarki sebagai bentuk pemerintahan dan menganggap diri mereka internasionalis daripada patriotik. Akhirnya, kekalahan Jerman dan revolusi kecil di Wina dan Budapest memberikan kekuatan politik kepada partai politik kiri/liberal.
As one of his [[Fourteen Points]], President [[Woodrow Wilson]] demanded that the nationalities of Austria–Hungary have the "freest opportunity to autonomous development". In response, Emperor Karl I agreed to reconvene the Imperial Parliament in 1917 and allow the creation of a confederation with each national group exercising self-governance. However, the leaders of these national groups rejected the idea; they deeply distrusted Vienna and were now determined to get independence.
 
==== '''Kehancuran''' ====
[[File:Poprava vůdců rumburské vzpoury 1918.jpg|thumb|upright=1.1|The revolt of ethnic [[Czechs|Czech]] units in Austria in May 1918 was brutally suppressed. It was considered a [[mutiny]] by the code of [[military justice]].]]
Saat perang berlanjut, persatuan etnis menurun; Sekutu mendorong tuntutan yang memisahkan diri dari minoritas dan Kekaisaran menghadapi disintegrasi. <ref name=":0" />Ketika menjadi jelas bahwa kekuatan Sekutu akan memenangkan Perang Dunia I, gerakan nasionalis, yang sebelumnya menyerukan otonomi yang lebih besar di berbagai wilayah, mulai mendesak kemerdekaan penuh. Di ibu kota Wina dan Budapest, gerakan sayap kiri dan liberal serta partai oposisi memperkuat dan mendukung separatisme etnis minoritas. Kekaisaran Austro-Hongaria multietnis mulai hancur, meninggalkan pasukannya sendirian di medan perang. Kehancuran militer di front Italia menandai dimulainya pemberontakan banyak etnis yang membentuk Kekaisaran multietnis, karena mereka menolak untuk terus berjuang demi alasan yang sekarang tampak tidak masuk akal. Kaisar telah kehilangan sebagian besar kekuasaannya untuk memerintah, karena kerajaannya hancur. <ref>Watson, ''Ring of Steel'' pp 536–40</ref>
On 14 October 1918, Foreign Minister Baron István Burián von Rajecz<ref name="mfa"/> asked for an armistice based on the Fourteen Points. In an apparent attempt to demonstrate good faith, Emperor Karl issued a proclamation ("Imperial Manifesto of 16 October 1918") two days later which would have significantly altered the structure of the Austrian half of the monarchy. The Polish majority regions of [[Lesser Poland]] and part of Galicia were to be granted the option of seceding from the empire to join the earlier established [[Kingdom of Poland (1917–1918)|Polish proto-state]], in order to reunite with their ethnic brethren in the Polish lands held by Russia and Germany, with the ultimate goal of resurrecting the sovereign Polish statehood. In fact, the Regency Council in Warsaw already adopted on 6 October Wilson's proposals as the basis for creating a Polish state.<ref name="DavLukZaw">The Regency Kingdom has been referred to as a [[puppet state]] by [[Norman Davies]] in ''Europe: A history'' ([[iarchive:europehistory00davi_0/page/910|Internet Archive, p. 910]]); by Jerzy Lukowski and Hubert Zawadzki in ''A Concise History of Poland'' ([https://books.google.com/books?id=HMylRh-wHWEC&pg=PA218 Google Books, p. 218]); by Piotr J. Wroblel in ''Chronology of Polish History'' and ''Nation and History'' ([https://books.google.com/books?id=lzWHDEE6OqkC&pg=PA454 Google Books, p. 454]); and by Raymond Leslie Buell in ''Poland: Key to Europe'' ([https://books.google.com/books?id=-KcfGbrKptoC Google Books, p. 68]: "The Polish Kingdom... was merely a pawn [of Germany]").</ref> However, the imperial government attempted to curb the Polish ambitions by inciting the Polish-Ukrainian conflict through separating and retaining the remainder of Galicia and the entire [[Lodomeria]], designated in the secret [[Treaty of Brest-Litovsk (Ukraine–Central Powers)]] for the purpose of creating a Ukrainian polity, intended in the proclamation to constitute along the rest of Cisleithania a transformed federal union composed of four parts—German, Czech, South Slav and Ukrainian. Each of these was to be governed by a national council that would negotiate the future of the empire with Vienna. Trieste was to receive a special status. No such proclamation could be issued in Hungary, where Hungarian aristocrats still believed they could subdue other nationalities and maintain the "Holy Kingdom of St. Stephen".
 
Sebagai salah satu dari Empat Belas Poinnya , Presiden Woodrow Wilson menuntut agar kebangsaan Austria–Hongaria memiliki "kesempatan paling bebas untuk pengembangan otonom". Sebagai tanggapan, Kaisar Karl I setuju untuk mengadakan kembali Parlemen Kekaisaran pada tahun 1917 dan mengizinkan pembentukan konfederasi dengan setiap kelompok nasional menjalankan pemerintahan sendiri. Namun, para pemimpin kelompok nasional ini menolak gagasan tersebut; mereka sangat tidak mempercayai Wina dan sekarang bertekad untuk mendapatkan kemerdekaan.
It was a dead letter. Four days later, on 18 October, United States Secretary of State [[Robert Lansing]] replied that the Allies were now committed to the causes of the Czechs, Slovaks and South Slavs. Therefore, Lansing said, autonomy for the nationalities – the tenth of the Fourteen Points – was no longer enough and Washington could not deal on the basis of the Fourteen Points anymore. In fact, a [[Czechoslovakia|Czechoslovak provisional government]] had joined the Allies on 14 October. The South Slavs in both halves of the monarchy had already declared in favor of uniting with Serbia in a large South Slav state by way of the 1917 [[Corfu Declaration]] signed by members of the [[Yugoslav Committee]]. Indeed, the Croatians had begun disregarding orders from Budapest earlier in October. The Lansing note was, in effect, the death certificate of Austria–Hungary.
 
[[File:Poprava vůdců rumburské vzpoury 1918.jpg|thumb|upright=1.1|Pemberontakan unit etnis Ceko di Austria pada Mei 1918 ditumpas secara brutal. Itu dianggap sebagai pemberontakan oleh kode peradilan militer .]]
The national councils had already begun acting more or less as provisional governments of independent countries. During the Italian battles, the Czechoslovaks and Southern Slavs declared their independence. With defeat in the war imminent after the Italian offensive in the Battle of Vittorio Veneto on 24 October, Czech politicians peacefully took over command in Prague on 28 October (later declared the birthday of Czechoslovakia) and followed up in other major cities in the next few days. On 30 October, the Slovaks followed i Martin. On 29 October, the Slavs in both portions of what remained of Austria–Hungary proclaimed the [[State of Slovenes, Croats and Serbs]]. They also declared that their ultimate intention was to unite with Serbia and Montenegro in [[Kingdom of Yugoslavia|a large South Slav state]]. On the same day, the Czechs and Slovaks formally proclaimed the establishment of Czechoslovakia as an independent state.
Pada 14 Oktober 1918, Menteri Luar Negeri Baron István Burián von Rajecz <ref name=":0" /> meminta gencatan senjata berdasarkan Empat Belas Poin. Dalam upaya nyata untuk menunjukkan itikad baik, Kaisar Karl mengeluarkan proklamasi ("Manifesto Kekaisaran 16 Oktober 1918") dua hari kemudian yang secara signifikan mengubah struktur separuh monarki Austria. Wilayah mayoritas Polandia di Polandia Kecil dan sebagian Galicia diberikan pilihan untuk memisahkan diri dari kekaisaran untuk bergabung dengan proto-negara Polandia yang didirikan sebelumnya., untuk bersatu kembali dengan saudara etnis mereka di tanah Polandia yang dikuasai oleh Rusia dan Jerman, dengan tujuan akhir untuk membangkitkan kembali negara Polandia yang berdaulat. Nyatanya, Dewan Perwalian di Warsawa telah mengadopsi proposal Wilson pada 6 Oktober sebagai dasar untuk mendirikan negara Polandia. <ref name=":0" /> Namun, pemerintah kekaisaran berusaha mengekang ambisi Polandia dengan menghasut konflik Polandia-Ukraina dengan memisahkan dan mempertahankan sisa Galicia dan seluruh Lodomeria , yang ditetapkan dalam Perjanjian rahasia Brest-Litovsk (Ukraina–Kekuatan Tengah)untuk tujuan menciptakan pemerintahan Ukraina, yang dimaksudkan dalam proklamasi untuk membentuk sepanjang sisa Cisleithania sebuah serikat federal yang diubah yang terdiri dari empat bagian—Jerman, Ceko, Slavia Selatan, dan Ukraina. Masing-masing akan diatur oleh dewan nasional yang akan merundingkan masa depan kekaisaran dengan Wina. Trieste akan menerima status khusus. Tidak ada proklamasi seperti itu yang dapat dikeluarkan di Hongaria, di mana bangsawan Hongaria masih percaya bahwa mereka dapat menaklukkan negara lain dan mempertahankan "Kerajaan Suci St. Stephen".
 
Itu adalah surat mati. Empat hari kemudian, pada tanggal 18 Oktober, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Robert Lansing menjawab bahwa Sekutu sekarang berkomitmen untuk kepentingan Ceko, Slovakia, dan Slavia Selatan. Oleh karena itu, kata Lansing, otonomi untuk negara-negara – sepersepuluh dari Empat Belas Poin – tidak lagi cukup dan Washington tidak dapat berurusan lagi berdasarkan Empat Belas Poin. Nyatanya, pemerintah sementara Cekoslowakia telah bergabung dengan Sekutu pada 14 Oktober. Slavia Selatan di kedua bagian monarki telah menyatakan mendukung penyatuan dengan Serbia di negara Slav Selatan yang besar melalui Deklarasi Corfu 1917 yang ditandatangani oleh anggota Komite Yugoslavia.. Memang, Kroasia mulai mengabaikan perintah dari Budapest awal Oktober. Nota Lansing sebenarnya adalah sertifikat kematian Austria-Hongaria.
====Dissolution====
Alexander Watson argues that, "The Habsburg regime's doom was sealed when Wilson's response to the note, sent two and a half weeks earlier [by the foreign minister Baron István Burián von Rajecz on 14 October 1918 <ref name="mfa"/>], arrived on 20 October." Wilson rejected the continuation of the dual monarchy as a negotiable possibility.<ref>Watson, ''Ring of Steel'' pp. 541–2</ref>
 
Dewan nasional telah mulai bertindak kurang lebih sebagai pemerintahan sementara dari negara-negara merdeka. Selama pertempuran Italia, Cekoslowakia dan Slavia Selatan mendeklarasikan kemerdekaan mereka. Dengan kekalahan dalam perang yang akan segera terjadi setelah serangan Italia di Pertempuran Vittorio Veneto pada tanggal 24 Oktober, politisi Ceko dengan damai mengambil alih komando di Praha pada tanggal 28 Oktober (kemudian dinyatakan sebagai hari lahir Cekoslowakia) dan ditindaklanjuti di kota-kota besar lainnya dalam beberapa tahun berikutnya. hari. Pada 30 Oktober, Slovakia mengikuti saya Martin. Pada tanggal 29 Oktober, bangsa Slavia di kedua wilayah yang tersisa dari Austria–Hongaria memproklamirkan Negara Slovenia, Kroasia, dan Serbia . Mereka juga menyatakan bahwa tujuan akhir mereka adalah bersatu dengan Serbia dan Montenegro di negara bagian Slav Selatan yang besar. Pada hari yang sama, Ceko dan Slovakia secara resmi memproklamasikan berdirinya Cekoslowakia sebagai negara merdeka.
On 17 October 1918, the [[Hungarian Parliament]] voted in favour of terminating the union with Austria. The most prominent opponent of continued union with Austria, Count [[Mihály Károlyi]], seized power in the [[Aster Revolution]] on 31 October. Charles was all but forced to appoint Károlyi as his Hungarian prime minister. One of Károlyi's first acts was to repudiate the compromise agreement on 31 October, effectively terminating the personal union with Austria and thus officially dissolving the Austro-Hungarian Monarchy state.
 
==== '''Pembubaran''' ====
By the end of October, there was nothing left of the Habsburg realm but its majority-German Danubian and Alpine provinces, and Karl's authority was being challenged even there by the German-Austrian state council.<ref>Watson, ''Ring of Steel'' pp 542–56</ref> Karl's last Austrian prime minister, [[Heinrich Lammasch]], concluded that Karl's position was untenable. Lammasch persuaded Karl that the best course was to relinquish, at least temporarily, his right to exercise sovereign authority.
Alexander Watson berpendapat bahwa, "Kehancuran rezim Habsburg dipastikan ketika tanggapan Wilson terhadap surat tersebut, yang dikirim dua setengah minggu sebelumnya [oleh menteri luar negeri Baron István Burián von Rajecz pada 14 Oktober 1918 [87] ], tiba pada tanggal 20 <ref name=":0" /> . " Wilson menolak kelanjutan dari monarki ganda sebagai kemungkinan yang bisa dinegosiasikan. <ref>Watson, ''Ring of Steel'' pp. 541–2</ref>
 
Pada 17 Oktober 1918, Parlemen Hongaria memilih untuk mengakhiri persatuan dengan Austria. Lawan paling menonjol dari kelanjutan persatuan dengan Austria, Pangeran Mihály Károlyi , merebut kekuasaan dalam Revolusi Aster pada tanggal 31 Oktober. Charles terpaksa menunjuk Károlyi sebagai perdana menteri Hongaria. Salah satu tindakan pertama Károlyi adalah menolak perjanjian kompromi pada tanggal 31 Oktober, yang secara efektif mengakhiri persatuan pribadi dengan Austria dan dengan demikian secara resmi membubarkan negara Monarki Austro-Hungaria.
On 11 November, Karl issued a carefully worded proclamation in which he recognized the Austrian people's right to determine the form of the state and "relinquish(ed) every participation" in Austrian state affairs. He also dismissed Lammasch and his government from office<ref>[https://www.bl.uk/collection-items/emperor-karl-abdication-proclamation The 1918 Karl's proclamation]. British Library.</ref> and released the officials in the Austrian half of the empire from their oath of loyalty to him. Two days later, he issued a similar proclamation for Hungary.
 
Pada akhir Oktober, tidak ada yang tersisa dari wilayah Habsburg kecuali provinsi mayoritas Jerman Danubian dan Alpen, dan otoritas Karl ditantang bahkan di sana oleh dewan negara Jerman-Austria. <ref name=":0" /> Perdana Menteri Austria terakhir Karl, Heinrich Lammasch , menyimpulkan bahwa posisi Karl tidak dapat dipertahankan. Lammasch meyakinkan Karl bahwa jalan terbaik adalah melepaskan, setidaknya untuk sementara, haknya untuk menjalankan otoritas kedaulatan.
Although this action has sometimes been construed as an abdication, Charles deliberately avoided using the term. He intended to remain available in the event the people of either state should recall him. Nevertheless, for all intents and purposes, this was the end of the Habsburg monarchy.
 
Pada 11 November, Karl mengeluarkan proklamasi dengan kata-kata yang hati-hati di mana dia mengakui hak rakyat Austria untuk menentukan bentuk negara dan "melepaskan (ed) setiap partisipasi" dalam urusan negara Austria. Dia juga memberhentikan Lammasch dan pemerintahannya dari jabatannya <ref name=":0" /> dan membebaskan para pejabat di separuh kekaisaran Austria dari sumpah kesetiaan mereka kepadanya. Dua hari kemudian, dia mengeluarkan proklamasi serupa untuk Hongaria.
 
Meskipun tindakan ini terkadang ditafsirkan sebagai pelepasan, Charles sengaja menghindari penggunaan istilah tersebut. Dia bermaksud untuk tetap tersedia jika orang-orang dari salah satu negara bagian harus memanggilnya kembali. Namun demikian, untuk semua maksud dan tujuan, ini adalah akhir dari monarki Habsburg.
 
{{hidden begin
Baris 340 ⟶ 343:
{{col-begin}}
{{col-break}}
Sejak saya naik takhta, saya terus-menerus berusaha memimpin rakyat saya keluar dari kengerian perang, yang bukan tanggung jawab saya.
 
Saya tidak segan-segan memulihkan kehidupan ketatanegaraan dan membuka jalan bagi bangsa-bangsa untuk membangun negaranya sendiri secara mandiri.
 
Masih dipenuhi dengan cinta yang tak berubah untuk semua umat-Ku, Aku tidak ingin menentang perkembangan bebas Pribadi-Ku sebagai penghalang.
 
Saya mengetahui sebelumnya keputusan yang akan diambil oleh Austria-Jerman mengenai bentuk pemerintahannya di masa depan.
 
Rakyat mengambil alih pemerintahan melalui wakil-wakilnya. Saya melepaskan bagian apa pun dalam urusan negara.
 
Pada saat yang sama, saya membebaskan Pemerintah Austria Saya dari jabatannya.
 
Semoga rakyat Austria Jerman menciptakan dan mengkonsolidasikan reorganisasi dalam harmoni dan pengampunan. Kebahagiaan rakyat saya telah menjadi tujuan dari keinginan saya yang paling kuat sejak awal.
 
Hanya kedamaian batin yang bisa menyembuhkan luka perang ini.
 
Since my ascent to the throne, I have been constantly trying to lead my people out of the horrors of war, which I am not responsible for.
 
Baris 374 ⟶ 393:
{{hidden end}}
 
Penolakan Karl untuk turun tahta pada akhirnya tidak relevan. Sehari setelah dia mengumumkan pengunduran dirinya dari politik Austria, Dewan Nasional Jerman-Austria memproklamasikan Republik Austria Jerman . Károlyi mengikutinya pada 16 November, memproklamasikan Republik Demokratik Hongaria .
Karl's refusal to abdicate was ultimately irrelevant. On the day after he announced his withdrawal from Austria's politics, the German-Austrian National Council proclaimed the [[Republic of German Austria]]. Károlyi followed suit on 16 November, proclaiming the [[Hungarian Democratic Republic]].
 
== Pembentukan Austria-Hongaria — Penggabungan 1867 ==